Pasar Ekspor Bus Laksana Berpeluang Tumbuh gara-gara Ini
Merdeka.com - Karoseri bus Laksana asal Ungaran, Jawa Tengah, mengincar pertumbuhan pasar ekspor pada tahun ini, setelah pemerintah menerapkan kebijakan standar emisi Euro-4 untuk mesin diesel secara resmi per April lalu.
Stefan Arman, Technical Director Laksana, mengungkapkan potensi pasar ekspor bus Laksana semakin besar sejak standar emisi Euro-4 mesin diesel diberlakukan. Sebab negara-negara tujuan ekspor bus Laksana sudah menerapkan standar emisi Euro-4, sehingga peluang pasar bus Laksana semakin terbuka.
Saat ini Laksana mengekspor bus ke beberapa negara, seperti Republik Fiji, Bangladesh, dan Timor Leste. Per tahun lalu, Laksana telah memproduksi sekitar 10.000 unit bus dalam kurun waktu 10 tahun terakhir baik untuk pasar domestik maupun luar negeri.
"Kami sedang menjajaki pasar ekspor baru di negara jiran di kawasan Asia Tenggara. Menembus pasar ekspor ini tidaklah mudah, tantangannya adalah kami mesti menawarkan bus berkualitas dan spesifikasi tinggi karena persyaratan dan standar tinggi yang diminta negara tujuan ekspor. Apalagi pengujiannya dilakukan oleh lembaga independen," ujar Stefan menjawab pertanyaan Merdeka.com saat dijumpai di acara peluncuran varian baru dan lini baru di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Laksana sendiri menawarkan produk bus kualitas tinggi untuk pasar ekspor. Komitmen itu diwujudkan dengan menerima beberapa sertifkasi perusahaan, seperti ISO 9001-2008 for Quality Management System, ISO 14004-2004 for Environmental Management System, OHSAS 18001 for Occupational Health and Safety Management Systems-Requirements, dan Mercedes Benz certification for Bus Body Building on the basis of Mercedes-Benz Bus Chassis OH 1518 EIII (2009) and OH 1526 EIII (2010).
Menurut Stefan, rata-rata jumlah unit bus yang diekspor Laksana mencapai 20 unit per tahun. Jumlah ini memang belum besar, tapi seiring penerapan standar emisi Euro-4, diyakini pasar ekspor bus Laksana akan semakin terbuka di masa mendatang.
Merayakan ulang tahun ke-45 yang jatuh pada April lalu, Laksana meluncurkan varian bus terbaru dan lini motorhome pertamanya. Varian bus anyar terdiri atas Bus Suites Combi Family Series, Bus Legacy Panorama, dan Bus Tourista, sementara lini motorhome: Maha Adventure dan Maha Family.
"Misi kami adalah menciptakan kendaraan yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para konsumen dengan inovasi modern, futuristik, dan nyaman. Sejalan dengan perjalanan Laksana selama 45 tahun di Indonesia, kami meluncurkan tiga varian bus dan lini baru supaya Laksana selalu relevan untuk melangkah lebih jauh ke depan. Kami percaya inovasi sekecil apa pun berdampak baik pada industri transportasi dan pariwisata demi bangkitnya perekonomian Indonesia," pungkas Stefan.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta
Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaLepas Pemudik Lebaran 2024, Airlangga: Karena Telah Bantu Naikkan Suara Golkar
Partai Golkar menyediakan 20 unit bus dengan kapasitas penumpang sekitar 40-50 orang per bus
Baca SelengkapnyaHindari Mobil Mogok, Pesepeda Lansia Terkapar di Jalan Raya Bogor Usai Ditabrak Truk Ekspedisi
Sopir truk juga sudah diminta keterangan. Polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaMinta Klakson Tolelet, Bocah 5 Tahun Tewas Terlindas Bus di Pelabuhan Merak
Korban terjatuh akibat tersenggol badan kiri bus yang tengah berbelok masuk ke dermaga eksekutif Merak.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda
Sosok Jenderal bintang empat TNI yang punya Perusahaan Otobus (PO).
Baca SelengkapnyaBus Mengalami Kecelakaan Tunggal Terguling di Tol Jakarta-Cikampek
Sebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca SelengkapnyaBus Antarkota Diadang Bea Cukai saat Melintas di Malang, Ternyata Bawa Barang Ilegal Ini
Bea Cukai Malang melakukan serangkaian penindakan terhadap peredaran barang ilegal
Baca Selengkapnya1,2 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek di Arus Balik Lebaran 2024
Volume lalu lintas meningkat 3,4 persen dengan total 1.187.490 kendaraan jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023.
Baca Selengkapnya