Modifikasi Audio Mobil Listrik, Waspadai Jalur Kabel agar Tidak Merusak Sistem
Mobil listrik mengandung sistem kelistrikan bertegangan tinggi. Alhasil, tidak bisa sembarangan dimodifikasi. Yuk simak tips lengkapnya!
Di Indonesia, perkembangan mobil listrik semakin cepat. Banyak produsen baru bermunculan dan segera menawarkan produk-produk listrik mereka. Namun, ada kecenderungan di kalangan masyarakat Indonesia untuk memodifikasi kendaraan mereka, baik secara ringan maupun berat.
Januar Eka Sapta, yang menjabat sebagai After Sales Senior Manager di Neta Auto Indonesia, menyatakan bahwa modifikasi pada mobil listrik harus dilakukan dengan hati-hati. Hal ini dikarenakan sistem kelistrikan mobil listrik terhubung langsung ke can network, yang merupakan kombinasi beberapa jaringan dengan fungsi yang berbeda. Oleh karena itu, Neta Auto Indonesia tidak merekomendasikan modifikasi sembarangan.
"Hampir seluruh sistem kelistrikan pada mobil listrik terhubung dengan jaringan CAN. Oleh karena itu, kami tidak merekomendasikan adanya modifikasi yang terkait dengan jaringan CAN tersebut," ungkap Januar kepada Otosia.com saat acara uji coba media Neta X di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Januar memberikan kebebasan kepada pemilik mobil listrik untuk melakukan modifikasi pada penampilan kendaraan mereka, seperti bagian bodi, stiker, atau aksesori yang tetap dalam batas aman. Contohnya, penambahan power outlet (pengisi daya USB) dan dashcam.
“Kami memperbolehkan penggunaan aksesori, namun banyak yang lebih fokus pada modifikasi bagian bodi, stiker, dan sejenisnya. Namun, jika kita membahas aspek elektrikal, modifikasi yang dilakukan harus berasal dari sumber yang sesuai. Misalnya, ada output USB (pengisian smartphone) 5V, selama masih dalam batas tegangan output dan input 5V, itu tidak menjadi masalah. Dashcam juga diperbolehkan, selama tetap aman,” tambahnya.
Di sisi lain, untuk modifikasi yang signifikan pada sistem kelistrikan mobil, seperti penambahan audio power atau GPS tracker, diperlukan pembuatan rangkaian listrik baru. Dengan cara ini, aksesori tersebut tidak akan membebani OBD kendaraan, melainkan langsung terhubung ke accu 12V.
“Pemasangan speaker tidak menimbulkan masalah. Namun, jika kita memasang power, ada dampaknya. Hal yang sama juga berlaku untuk modifikasi seperti menambahkan GPS tracker atau shut lock pada taksi online. Kami merekomendasikan agar pemasangan wiring dilakukan secara terpisah, sehingga tidak perlu terhubung langsung ke OBD. Banyak aksesori memang mengambil sumber dari OBD karena lebih praktis, menghemat kabel, dan mudah dipasang tanpa perlu banyak membongkar,” ungkap Januar.
"Dia menyarankan untuk membuat jalur kabel baru langsung ke accu 12V dengan tegangan yang tepat, agar tidak membebani accu hingga menjadi panas. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memasang relay dan sekring secara terpisah."
Januar menyimpulkan dengan menegaskan bahwa garansi tetap berlaku meskipun ada modifikasi. Ia menjelaskan bahwa modifikasi tidak akan membatalkan garansi mobil secara keseluruhan, melainkan hanya untuk bagian yang dimodifikasi. “Modifikasi tidak akan menghapus garansi mobil secara keseluruhan. Sebagai contoh, jika Anda memodifikasi sistem audio, maka garansi yang akan terpengaruh hanyalah bagian yang terkait dengan audio, seperti head unit. Namun, garansi untuk ECU dan komponen lainnya tetap aman. Selanjutnya, jika lampu dimodifikasi secara ekstrem, garansi yang hilang akan terkait dengan sistem lampu, saklar, dan kabel-kabelnya,” tutup Januar.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence