Merdeka.com - Pemerintah Singapura melalui Land Transport Authority (LTA) dan Singapore Standards Council (SSC) meningkatkan standar nasional yang menjadi panduan penyebaran secara aman kendaraan tanpa pengemudi atau autonomous vehicle (AV) di negaranya pada awal bulan ini.

Standar nasional tersebut adalah Technical Reference 68, biasa disebut TR 68, sepertidikutip dari lamanchannelnewsasia.com.

Pemerintah Singapura sudah melakukan uji coba AV di wilayahnya, seperti bus AV di jalan raya dan di kalangan militer, truk penyapu jalan, dan mobil bagasi di Bandara Internasional Changi.

Kini TR 68 versi baru menyangkut panduan untuk aplikasi machine learning, software updates management, cybersecurity principles, dan testing framework. Tujuannya supaya AV ini akan bisa mengimbangi kemajuan teknologi dan menghasilkan transisi yang lebih baik dari pengembangan ke operasional AV, menurut LTA dan SSC.

Pemerintah Singapura menerbitkan TR 68 pertama kali pada 2019 dan sejak itu lebih 200 korporasi telah mengaksesnya.

"TR 68 memberikan panduan kepada pelaku industri dalam penyebaran solusi AV yang akan membantu membangun ekosistem AV Singapura termasuk startup, UKM, dan penyedia layanan sertifikasi testing dan inspeksi," tulis laman itu.

Singapore Manufacturing Federation-Standars Development Organization akan menjadwalkan workshop pada bulan depan (Oktober) untuk membantu korporasi memahami dan menerapkan TR 68 secara efektif.

Komentar Pakar

TR 68 versi baru ini mendapat tanggapan dari Dr Dennis Kengo Oka, Principal Automotive Security Strategist, Synopsys Software Integrity Group.

Dr Oka berpendapat, Singapura tengah menuju konsep smart nation dengan menerapkan mobil tanpa pengemudi (AV) yang diatur dalam kebijakan TR 68 versi baru.

"Pembaruan TR 68 itu mencakup memastikan keselamatan dan fungsionalitas AV, kemudian soal keamanan siber bagi AV itu sendiri," ujar Dr Oka dalam keterangan tertulis pada Merdeka.com.

Menurutnya, satu aspek penting di TR 68 baru adalah cakupan spesifik AV. Lebih spesifik zona kendaraan pintar dengan Automated Driving System (ADS), Operational Design Domain (ODD), Dynamic Driving Task (DDT), dan komunikasi eksternal seperti Global Navigation Satellite System (GNSS).

Versi baru TR 68 juga memperluas standar keamanan siber dan praktik-praktik terbaru untuk menghasilkan pandunan lebih spesifik soal keamanan siber bagi pengembang AV dan operatornya.

Ada dua tier keamanan siber dalam TR ini. Pertama, prinsip-prinsip keamanan siber tingkat tinggi dengan siklus secure-by-design termasuk desain, pengembangan, operasi, perawatan, dan penonaktifan. Kedua, kerangka untuk keamanan siber independen sistem AV itu sendiri termasuk reviuw sistem, risiko ancaman, dan tes keamanan sibernya.

"Meski TR ini berlaku untuk penyebaran AV di Singapura, sejak banyak pengembang AV di dunia berencana menggunakan Singapura sebagai arena pengujian produk AV-nya. Dampak dari kebijakan ini akan melampaui Singpura karena AV yang habis dites di Singapura juga bisa disebarkan di negara lain atau kawasan lain," pungkas Dr Oka.