Merdeka.com - Di tengah tekanan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang tinggi di Indonesia terhdap motor besar dan kurs dolar AS terhadap rupiah yang cenderung fluktuatif, PT Garansindo Euro Sport, agen pemegang merek motor besar Ducati di Indonesia, optimistis penjualan Ducati di Indonesia akan meningkat dari sebelumnya. Apalagi di bawah Garansindo Group, Ducati akan agresif dalam hal jaringan/dealer.

Dhani Yahya, Presiden Direktur Garansindo Euro Sport, menjelaskan ada tiga strategi kunci untuk sukses memasarkan Ducati di Indonesia, yakni penawaran produk yang ofensif, strategi harga yang tepat, dan layanan purnajual yang memanjakan konsumen. Dari sisi produk, Ducati kini memiliki lini produk yang semakin lebar untuk menyasar konsumen baru dan biker wanita, seperti Scrambler Sixty2 dengan kapasitas 400 cc dan 800 cc serta Urban Enduro.

"Dari strategi harga, kami menetapkan harga jual yang kompetitif. Bahkan bisa dibilang margin kami kecilkan dulu supaya dapat volume penjualan yang besar," ujar Dhani, saat press conference peresmian Ducati Flagship Store terbesar di dunia yang berada di Kemang, Jakarta Selatan, Senin (16/5) sore.

Dari sisi aftersales, Garansindo akan menambah dealer baru Ducati di Indonesia, selain Flagship Store terbesar di Jakarta. Rencananya, Bandung, Surabaya, dan Bali akan menjadi tujuan ekspansi dealer Ducati Indonesia.

"Hingga 2019, kami akan buka 12 jaringan dealer di seluruh Indonesia," ucap Dhani.

Garansindo Group baru ditunjuk memegang brand Ducati di Indonesia pada 2016. Peresmiannya dilakukan di event Indonesia International Motor Show (IIMS) pada awal April lalu, sekaligus meluncurkan model Scrambler (Ducati kuning).

Di ajang IIMS, Garansindo berhasil menjual 52 unit Ducati.