Gara-gara Covid-19: Merek Otomotif yang Terpuruk dari Volume Produksi dan Ekspor
Merdeka.com - Kemampuan produksi mobil di Indonesia juga terpuruk akibat pandemi Covid-19 sejak Maret lalu. Ketika kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan, pabrikan anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ramai-ramai menghentikan sementara pabriknya.
Namun, pada periode waktu tertentu, pabrik mereka berproduksi kembali hanya untuk memenuhi komitmen pasar ekspornya.
Per April lalu, volume produksi anggota Gaikindo hanya mencapai 21.434 unit. Turun 80,8 persen dibanding bulan sebelumnya (Maret) yang mencapai 111.565 unit. Bila secara tahunan (April tahun lalu), volume penurunannya mencapai 79,6 persen.
Penurunan volume produksi yang besar ini juga berdampak terhadap volume pasokan atau penjualan pabrikan ke diler (wholesales). Tak heran, volume wholesales per April juga sangat buruk, turun sekitar 90 persen, menjadi 7.871 unit. Padahal saat normal wholesales rata-rata 80 ribu unit per bulan.
Secara tahunan, pabrikan yang mencatat penurunan produksi terbesar adalah Mitsubishi Fuso sebesar 99,4 persen jadi 20 unit di kendaraan niaga. Sementara di kendaraan penumpang, yakni Daihatsu dengan penurunan 91,7 persen menjadi 1.330 unit.
Di posisi berikutnya ada Wuling, yang mencatat penurunan sebesar 82,2 persen; Mitsubishi Motors 81,8 persen; Toyota 80,5 persen; Suzuki 67,3 persen; dan Honda 60,1 persen.
Sedangkan di kendaraan niaga, UD Truck tercatat menurun 83,9 persen; Isuzu 75,7 persen; dan Hino 60,9 persen.
Kinerja Ekspor Terburuk Hyundai dan Honda
©2020 Merdeka.com
Penurunan volume produksi lebih dari 80 persen ini juga berdampak pada kemampuan ekspor pabrikan otomotif di Indonesia, terutama model completely built up (CBU).
Per April lalu, volume ekspor anggota Gaikindo hanya 11.242 unit. Turun 47,1 persen secara tahunan.
Merek yang mengalami penurunan ekspor tertinggi adalah Hyundai dengan 86,7 persen menjadi hanya 40 unit. Disusul Honda dengan 76 persen menjadi 388 unit.
Posisi berikutnya ada Toyota dengan 47,8 persen jadi 2.878 unit, Daihatsu 47,4 persen jadi 4.800 unit, dan Mitsubishi Motors 44,3 persen jadi 1.595 persen.
Pabrikan Indonesia mayoritas menjadi basis produksi model kendaraan MPV seperti Toyota Avanza. Namun, ada juga model SUV dan city car, seperti Toyota Rush dan Fortuner, serta Honda Brio.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaPMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaGebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik
MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaBuka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaCara Anies, Prabowo, Ganjar agar Industri Ponsel dan Teknologi Indonesia Bisa Mandiri
Prabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Naik Motor Terperosok ke Jurang, Satu Meninggal Dunia
Satu dari tiga korban meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya