Merdeka.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terus berkomitmen memberikan pelatihan dan pendidikan kepada SMK binaan Daihatsu dengan basis kesadaran bahwa pendidikan adalah landasan penting bagi pertumbuhan masyarakat.

Meski masa pandemi ini pertemuan tatap muka menjadi sangat terbatas, hal tersebut justru mendorong Daihatsu untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dengan cara baru.

Melalui program "Pintar Bersama Daihatsu", ADM memberikan pelatihan bagi guru dan siswa SMK dengan cara tatap muka virtual. Pelatihan yang diberikan tidak tanggung-tanggung, mencakup keterampilan soft skill, hard skill, dan workshop facility.

“Pintar Bersama Daihatsu adalah pilar pertama corporate social responsibility (CSR) Daihatsu, karena peningkatan kualitas pendidikan sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Daihatsu akan terus membagikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak-anak didik di seluruh Indonesia,” ujar Haryanto Nurya Hadiwijaya, Kepala Divisi General Affair ADM, dalam rilisnya, Rabu (17/6).

Pada area soft skill, peserta diperkenalkan dengan budaya kerja di dunia industri yang diadaptasi dari Jepang, yaitu 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Artinya, Sort, Set in order, Shine, Standardize, dan Sustain. Hal ini diberikan agar peserta pelatihan paham dan lebih siap secara mental ketika terjun ke dunia kerja.

Peserta 45 SMK Binaan Daihatsu

Pelatihan hard skill juga diberikan guna memperlengkapi kemampuan anak-anak muda ini dalam urusan teknis terkait fungsi dan teknologi kendaraan. Tidak lupa, para peserta juga diperkenalkan pada berbagai macam fasilitas bengkel Daihatsu agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Pada bulan ini (Juni), Daihatsu berencana menyelenggarakan training ini dalam empat batch yang melibatkan puluhan siswa dari 45 SMK di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta, dari total 317 SMK binaan Daihatsu.

Dari rencana empat batch, sampai saat ini sudah terlaksana dua batch training yang diikuti oleh 17 SMK binaan Daihatsu. Seluruh rangkaian pelatihan ini dilakukan secara virtual sehingga tetap mengikuti protokol kesehatan selama pelaksanaannya.