Merdeka.com - Referensi industri otomotif Indonesia bertambah dengan diterbitkan kembali buku berjudul Arsip Mobil Kita, Tamasya Sejarah Seabad Perjalanan Mobil di Indonesia di sela pameran GIIAS 2021 di ICE-BSD City, kemarin (17/11).

Buku sejarah tentang mobil di Indonesia ini ditulis oleh tiga orang, yakni Bambang Trisulo (mantan Ketua Umum Gaikindo) bersama Em Samudra dan Arif Firmansyah. Buku yang mengulas kehadiran mobil di Indonesia sejak akhir abad ke-18 hingga abad ke-20 ini merupakan referensi penting tentang sejarah industri otomotif di Tanah Air.

“Industri otomotif nasional yang berkembang seperti sekarang perlu kita pahami bagaimana awal kehadirannya,” kata Bambang Trisulo, Ketua Umum Gaikindo periode 1999-2011.

Menurut Bambang, buku ini pertama kali terbit pada 2003 dan menjadi referensi berbagai kalangan dalam mengkaji industri otomotif di Indonesia, seperti akademisi, mahasiswa, peneliti, wartawan hingga kalangan bisnis.

Buku ini juga menjadi referensi penting para kolektor dan penggemar mobil klasik yang ingin mengenali seluk-beluk koleksinya lebih dalam. Apalagi di tengah perkembangan mobil listrik sebagai babak baru dalam industri otomotif nasional.

“Rekaman sejarah ini sangat mungkin hilang kalau tidak didokumentasikan dalam bentuk buku,” katanya.

Sejatinya, buku terbitan 2021 dan 2003 tidak banyak mengalami perubahan. Namun, ada beberapa penyesuaian yang diperlukan sehingga materi buku ini tetap relevan. Perbedaan signifikan hanya pada format cetak: buku terbitan 2003 dengan format hard cover dan ekslusif plus format A4, sementara buku terbitan 2021 menggunakan ukuran lebih kecil yang lebih handy. Untuk format digital masih dipertimbangkan sesuai kebutuhan.

Secara umum, buku ini mengulas bagaimana mobil pertama kali masuk ke Indonesia, siapa pemiliknya, siapa penjualnya, dan apa jenis mobilnya. Kondisi sosial masyarakat pada zaman kolonial itu bisa tercermin dari kehadiran mobil-mobil Eropa di Indonesia.

“Secara garis besar kita sebenarnya sudah mengenal mobil ini lebih awal dibandingkan beberapa negara lain, termasuk juga tentang embrio industri otomotif di Tanah Air yang dimulai sejak 1960-an yang dianggap sebagai fase penting kehadiran industri otomotif di Indonesia," paparnya.

Mobil Nasional

Menariknya, buku ini juga mengisahkan kiprah para perusahaan nasional seperti Astra, Indomobil, dan Bakrie yang ternyata sudah menyiapkan mobil buatan dalam negeri (mobil nasional). Bahkan beberapa di antaranya masuk fase desain dan sebagian lagi sudah masuk mobil konsep.

“Banyak kisah yang belum terungkap yang bisa ditemukan di dalam buku ini,” pungkas dia.

Terakhir, Bambang berharap perjalanan panjang industri otomotif nasional yang terekam dalam buku ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama pengambil kebijakan agar tepat sasaran. Kami berharap industri otomotif nasional berdampak positif besar bagi kehidupan.