Merdeka.com - Biasanya setiap tanggal 1 April, banyak orang seperti sah melakukan kejahilan dengan lelucon atau kebohongan. Istilahnya April mop.
Tapi yang ini bukan April mop. Ini bukan lelucon apalagi bohong, karena hari ini, 1 April 2023, pemerintah resmi memberikan kebijakan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPNTDP) sebesar 10 persen untuk mobil listrik dan 5 persen untuk bus listrik.
Perlu diketahui saat ini setiap barang dan jasa di Indonesia, pemerintah mengutip PPN 11 persen.
Jadi mulai hari ini, 1 April, PPN mobil listrik penumpang hanya membayar 1 persen, karena 10 persennya ditanggung pemerintah. Sedangkan bus listrik hanya membayar 6 persen.
Pemberian PPNDTP untuk mobil listrik dan bus listrik itu dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan No 38 Tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.
Di pasal 12 peraturan itu menyebutkan peraturan menteri keuangan ini mulai berlaku pada 1 April 2023.
"Namun, pedoman umum dan petunjuk teknisnya akan dibuat oleh Kementerian Perindustrian RI,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat jumpa pers bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan pada 20 Maret lalu di Jakarta.
Siapa penerima PPNDTP 10 persen itu?
Mobil listrik yang mendapat subsidi PPN itu adalah mobil yang dirakit lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal sebanyak 40 persen. Sedangkan untuk bus listrik TKDN ditetapkan 20-40 persen.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier
pernah mengatakan jumlah TKDN sebagai syarat utama penerima PPNDTP.
"Sebab pemerintah mengejar investasi kendaraan bermotor listrik dan bus listrik supaya bisa mengurangi emisi karbon di Tanah Air," ujarnya.
Model kendaraan listrik yang menerima PPNDTP itu akan diumumkan dalam peraturan menteri perindustrian.
Bila mengacu kondisi terkini, baru dua pabrikan otomotif yang melakukan perakitan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia, yakni Wuling dan Hyundai.
Keduanya merakit model BEV di pabrik Cikarang, Jawa Barat: Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5.
Pada tahun ini, kuota subsidi PPN mobil listrik untuk 35.900 unit mobil listrik BEV.
[sya]Ribuan Konsumen Mitsubishi L300 Unjuk Rasa di Yogyakarta
Sekitar 1 Jam yang laluJagonya Konversi Vespa Listrik, Elders Garage, Ekspansi ke Pasar Uni Eropa Mulai Juni
Sekitar 2 Hari yang laluHonda Ekspansi Dua Diler Baru di Jawa Barat dan Diler Mobil Bekas di Sawangan
Sekitar 2 Hari yang laluMobil Terbang Makin Nyata, Produsen Aerofugia Segera Pasarkan eVTOL 2025
Sekitar 2 Hari yang laluKalahkan Jepang, Negara Ini Jadi Pengekspor Mobil Terbesar di Dunia Kuartal I 2023
Sekitar 2 Hari yang laluDaihatsu Urban Fest Yogyakarta Dimeriahkan Budi Doremi Akhir Pekan Ini
Sekitar 2 Hari yang laluMengenal BroomHive, Pasar Mobil Bekas Terkini di Bekasi, Stoknya 200 Unit Kendaraan!
Sekitar 3 Hari yang laluMobil Listrik Memang Naik Daun, tapi Mengapa Volume Penjualannya Masih Rendah?
Sekitar 3 Hari yang laluSerangan Udara Panas, Tips Jaga Performa Mobil Kesayangan Anda
Sekitar 3 Hari yang laluHyundai Gowa Akan Bangun Fasilitas Body & Paint serta Charging Station 30 kW
Sekitar 4 Hari yang laluMerek-merek Baru Panaskan GIIAS 2023: Haval, Neta, Ora, dan GWM Tank
Sekitar 4 Hari yang laluPutus dari Red Bull, Honda Jadi Pemasok Mesin Tim Balap F1 Aston Martin
Sekitar 4 Hari yang laluViral Ibu Protes Saat Dampingi Anaknya Praktik Buat SIM
Sekitar 4 Jam yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 12 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluKalah dari Persebaya, Bali United Tak Agendakan Uji Coba Lagi Sebelum Melawan PSM
Sekitar 11 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami