Merdeka.com - Akibat turun harga, mobil Daihatsu Terios dan Xenia menjadi model terlaris yang dipesan sejak mendapat relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 1 Maret lalu. Kenaikan model Terios dan Xenia ini hingga 140 persen di Maret dibandingkan bulan sebelumnya.

Namun, kenaikan pemesanan yang besar itu menyebabkan masalah baru dari sisi pasokan alias kemampuan produksi pabrikan sehingga inden (masa tunggu) kedua model itu lebih dari dua bulan.

Selain Terios dan Xenia, Daihatsu juga memiliki model lain penerima relaksasi pajak itu, yakni Luxio, Gran Max minibus, dan Rocky.

Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation, menjelaskan kemampuan produksi pabrik Daihatsu saat ini tidak bisa memenuhi peningkatan pemesanan yang mencapai 140 persen tersebut. Sedangkan vendor pabrikan hanya mampu menambah kapasitas produksinya hanya 20 persen.

“Berdasarkan itu, masa inden Terios hingga tiga bulan, sementara Xenia mungkin dua bulan. Sedangkan model lainnya kami bisa penuhi dalam waktu tidak lama,” ujar Hendrayadi saat jumpa pers daring, Jumat (16/4).

Untuk menyerap kenaikan permintaan itu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah meningkatkan volume produksi pabriknya di Karawang dan Sunter dengan berbagai strategi.

Strategi Tingkatkan Produksi Pabrik

©2020 Merdeka.com

Stephanus Surya, Planning and Control Department Head ADM, menjelaskan Daihatsu berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan volume produksi pabriknya di Karawang dan Sunter. Namun, kenaikan volume produksi juga tidak bisa dilakukan secara tiba–tiba karena ada ribuan pemasok komponen dari dalam negeri dan luar negeri yang juga mesti pula dipersiapkan.

Ada tiga sektor yang dilakukan untuk meningkatkan produksi, yakni ‘People’ untuk meningkatkan jumlah pekerja dan shift, meningkatkan fasilitas sesuai protokol kesehatan, dan membentuk ‘Kaizen Task Force Team’ terkait efisiensi plus produktivitas kerja.

Kedua, ‘Production Facility' atau menambah alat produksi, terutama jig welding dan robot pengecatan, serta memanfaatkan alat – alat produksi dari model yang sudah ‘run out’ atau tidak lagi dijual.

"Ketiga, Parts control, yakni kami menambah stok bahan baku produksi dari 5 hari menjadi 14 hari supaya produksi lebih stabil kala pandemi,” jelas dia.

Bila strategi tersebut berhasil, ADM mengharapkan tact time (waktu membuat satu unit kendaraan) meningkat dari 3,1 menit per unit menjadi 1,9 menit. Sehingga kapasitas produksi pabrik bertambah menjadi 490 ribu unit per tahun dari saat ini hanya 330 ribu unit. Sementara kapasitas terpasang pabrik Daihatsu secara total 530 ribu unit per tahun.