AMMDes Jajaki Pasar Ekspor Negara-negara Berbahasa Portugis
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang diproduksi di Citeurep, Bogor, Jawa Barat, siap menembus pasar ekspor. Tepatnya di Timor Leste, Papua Nugini, dan negara-negara di benua Afrika.
Informasi itu disampaikan Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, saat menghadiri peluncuran "Pilot Project Peningkatan Pelayanan Transportasi Rujukan Kesehatan melalui pemanfaatan AMMDes Pengumpan Ambulans" di Rangkasbitung, Lebak, Banten, kemarin (16/7).
Menurut Putu, saat ini Ammdes diproduksi oleh PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dengan kapasitas produksi 3.000 unit per tahun dan akan terus bertambah sesuai permintaan pasar. AMMDes juga didorong untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor, seperti sekitar 10 ribu unit di 49 negara Afrika.
©2019 Merdeka.comBagaimana kesiapan AMMDes memasuki pasar ekspor tersebut?
Wahyu Hidayat Sumarsono, Direktur Operasi PT Repindoo Jagad Raya yang mengurusi pasar ekspor AMMDes, mengakui pihaknya memang sedang menjajaki pasar ekspor. Saat ini masih dalam tahapan studi mengenai kebutuhan pasar tujuan ekspor.
"Yang terdekat kami memang berencana ekspor ke Timor Leste dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada tahun ini. Fokus sementara pasar kami adalah negara-negara yang menggunakan bahasa Portugis sebagai bahasa pertamanya," ujar Wahyu dalam kesempatan yang sama di Lebak, kemarin.
Menurutnya, potensi pasar AMMDes di luar negeri cukup besar. Karena produk ini cocok sekali untuk kebutuhan angkutan pedesaan. Selain itu, hingga kini kami belum ada saingan sehingga peluang pasarnya besar.
Sementara di Indonesia sendiri, menurut catatan Kemenperin, sejak diluncurkan pada Agustus tahun lalu, AMMDes sudah memasuki tahap produksi massal dan terbukti mampu memenuhi berbagai kebutuhan produksi dan peningkatan ekonomi masyarakat di pedesaan. Saat ini tingkat kandungan komponen lokal AMMDes mencapai 90 persen dan melibatkan 70 industri komponen yang sebagian besar merupakan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Kemenperin juga berhasil mengembangkan beberapa bisnis model AMMDes bagi kegiatan usaha masyarakat, seperti AMMDes untuk produksi air bersih dan air minum bagi penanganan bencana di Sulawesi Tengah, AMMDes untuk pengangkutan pisang di Lampung, dan AMMDes untuk kebutuhan penyosohan beras di Jawa Tengah.
“Jadi, berbagai aplikasi AMMDes yang sudah dikembangkan antara lain untuk penjernih dan air minum, ambulance feeder, penyosoh beras, pompa irigasi, generator listrik, pembuat ice flake, pengolah kopi dan pascapanen pisang,” pungkas Direktur Putu.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum tentang jenis-jenis proses produksi dan pengertiannya yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaMenurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca SelengkapnyaApa arti pemilu? Berikut penjelasannya secara rinci.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md mengajak masyarakat Indonesia bersujud kepada ibu pada sesi debat kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaRombongan Kapolres disambut DPH LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Muspidauan beserta para Datuk pengurus LAMR Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaMaraknya produk impor melalui jastip tersebut dapat menurunkan daya saing bisnis UMKM domestik.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca Selengkapnya