Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Sepakat 'New Deal', Mitsubishi Pimpin Pasar ASEAN
Merdeka.com - Aliansi otomotif global Renault-Nissan-Mitsubishi telah mencapai babak baru pada hari ini (28/5) sejak dibahas pada Januari tahun ini. Terutama setelah kasus penangkapan mantan Kepala Aliansi Carlos Ghosn di Tokyo tahun lalu.
Dikutip dari autocar.co.uk, Jean-Dominique Senard, Kepala Aliansi, menjelaskan kesepakatan baru ini akan menambah lebih besar kerja sama ketiga pemilik merek dan akan memangkas biaya pengembangan model baru hingga 40 persen.
Seluruh anggota Aliansi sepakat dengan skema baru yang bertajuk ‘Leader-Follower’ yang mana skema ini akan menambah efisiensi melalui berbagi produksi dan pengembangan secara mendasar. Masing-masing merek akan menjadi pemimpin bagi merek di kawasan kunci dan teknologi kunci.
Di bawah kesepakatan baru tersebut, Renault menjadi merek yang memimpin di Eropa dan akan mempelopori pengembangan SUV segmen B generasi baru.
Sementara Nissan memimpin di Jepang, Amerika Utara, dan China serta mengembangkan generasi baru SUV segmen C Nissan Qashqai hingga 2025.
Kesepakatan baru ini juga mencakup berbagi platform 'beyond' termasuk bagian “upper bodies” kendaraan yang akan diproduksi bersama-sama bila dimungkinkan. Seperti dilaporkan baru-baru ini, model SUV Renault akan dirakit di pabrik Nissan di Sunderland, Inggris, di masa mendatang.
“Kami akan fokus pada efisiensi dan daya saing daripada volume (penjualan),” ujar Senard, “Kerangka baru akan membolehkan setiap anggota Aliansi menambah kapabilitas inti dan manfaatnya dari kapabilitas merek lain. Tujuannya untuk meningkatkan profitabilitas dan daya saing".
Mitsubishi Pimpin Aliansi di ASEAN
©2019 Merdeka.com
Sementara Renault menjadi merek pemimpin di Aliansi untuk pasar Eropa, baik Nissan maupun Mitsubishi dapat terus memasarkan model kendaraan di setiap kawasan, meski masing-masing fokus di segmen pasarnya yang kuat.
Di Eropa, Aliansi akan fokus pada empat produk, yakni mobil B-segmen lewat model Renault Clio dan Zoe EV, Nissan Leaf, dan SUV Ariya EV. Kemudian SUV B-segmen (Renault Captur, Nissan Juke, dan Dacia Duster), SUV C-segmen (Renault Kadjar, Nissan Qashqai, next-gen SUV), dan kendaraan niaga ringan (vans).
Nissan memimpin Aliansi di Jepang, Amerika Utara, dan China, sedangkan Mitsubishi akan memimpin di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan Oceania; Australia dan selandia Baru.
Senard menyatakan kemungkinan merger secara penuh ketiga merek otomotif asal Perancis dan Jepang ini. "Saya yakin itu, karena aksi yang kami ambil hari ini, di masa depan akan menjadi model bagi pabrikan otomotif lainnya," tegasnya.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mitsubishi Berbenah di Awal 2024: Fuso Punya Presdir Baru, MMKSI Ganti Dua Direktur
Mitsubishi menganti direksi di Indonesia awal 2024. Melalui PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia dan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB).
Baca SelengkapnyaDaihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut
Daihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.
Baca SelengkapnyaInilah Tiga Model Mobil Paling Laris Daihatsu selama 2023
Selama tahun lalu, Daihatsu Indonesia membukukan penjualan ritel sebesar 194.108 unit, naik 2,9% dibandingkan periode sama 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
2 Pelanggan Telkomsel ini Dapat Mobil BMW dan Yaris Cross Gara-gara Tukarkan Poin
Telkomsel melanjutkan komitmennya dalam memberikan apresiasi kepada pelanggan setia dengan menyerahkan hadiah utama Undian Poin Festival 2023.
Baca SelengkapnyaIstri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaLolos Razia Saat Kampanye, Ratusan Motor Berknalpot Brong Terjaring ETLE
Saat kampanye, ratusan motor tersebut menggunakan knalpot brong sehingga melanggar aturan.
Baca SelengkapnyaToyota Hendak Stop Produksi Mobil Daihatsu, Buntut Kasus Kecurangan Tes Tabrakan Global
Produsen mobil asal Jepang, Toyota berharap kasus kecurangan tes keselamatan anak perusahaannya yaitu Daihatsu, segera berakhir.
Baca SelengkapnyaStop Pengiriman Mobil ke Seluruh Dunia, Ada Apa dengan Daihatsu?
Daihatsu Motor Co Ltd hentikan sementara pengiriman mobil Daihatsu yang diproduksi saat ini baik di pasar Jepang maupun luar negeri kemarin (20/12).
Baca SelengkapnyaToyota Rocky dan Daihatsu Raize Hybrid Terlibat Skandal Uji Keselamatan, yang Produksi di Indonesia Aman
Seluruh unit produksi oleh PT ADM Indonesia telah memenuhi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor.
Baca Selengkapnya