Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Muhammad Alwi Dahlan

Profil Muhammad Alwi Dahlan | Merdeka.com

Muhammad Alwi Dahlan adalah seorang tokoh politik Indonesia. Dia menjabat Menteri Penerangan dalam Kabinet Pembangunan VII yang dipimpin oleh Presiden Soeharto (Maret - 21 Mei 1998). Dia pernah menjabat sebagai Asisten Menteri Negara bidang Keserasian Kependudukan, Lingkungan, dan Kependudukan di Kementerian Lingkungan Hidup (1979-1993) serta Kepala BP-7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) (1993-1998). Pada 5 Juli 1997, dia diangkat menjadi Guru Besar dalam bidang ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI).

Tahun 1961 Alwi menyelesaikan studi S1-nya di American University, Washington DC, US, dan mendapat gelar BA. Setelah itu ia melanjutkan studinya ke Universitas Stanford dan mendapat gelar Master of Arts (MA) dalam bidang ilmu komunikasi tahun 1962. Kemudian pada tahun 1967, Alwi mendapat gelar doktor (PhD) dalam ilmu komunikasi dari Universitas Illinois, kota Urbana, AS.

Alwi memiliki kegemaran menulis dan mengarang. Pada usia 16 tahun dia sudah aktif mengarang, seperti cerita pendek di mingguan nasional Mimbar Indonesia dan majalah Kisah terbitan Jakarta. Ketika SMP, Alwi menerbitkan koran sekolahnya. Dia menjadi koresponden untuk majalah Siasat dan mengisi rubrik kebudayaan Gelanggang di majalah tersebut. Sewaktu SMA, dia menulis rangkaian reportase perjalanan kaki menjelajahi pedalaman Alas, Gayo, dan Aceh untuk Siasat. Dia juga aktif menulis dalam Zenith, sebuah majalah kebudayaan yang diterbitkan oleh Mimbar Indonesia. Di Universitas Indonesia, Alwi mengembangkan kegiatan penulisannya dalam penerbitan kampus. Ia menjadi pemimpin redaksi Majalah Forum dan Mahasiswa. Tahun 1958, dia ikut mendirikan Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI).

Tak hanya pandai mengarang cerita fiksi, Alwi mampu menulis sejumlah skenario. Selama periode 1953-1958, ada sembilan skenario film yang ditulis. Salah satunya Tiga Dara. Kemudian film Harimau Tjampa, yang skenarionya berdasarkan cerita asli Usmar Ismail memperoleh penghargaan Festival Film Indonesia I sebagai skenario film terbaik. Dia memperoleh penghargaan dari Festival Film Asia Pasifik untuk balada pengiring yang memakai teknik randai Minang untuk film Tamu Agung. Kemudian, buku cerita anak-anak karangan Alwi Pistol si Mancil juga pernah dibuat film berjudul Jenderal Kancil.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

Profil

  • Nama Lengkap

    Muhammad Alwi Dahlan

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Padang

  • Tanggal Lahir

    1933-05-15

  • Zodiak

    Taurus

  • Warga Negara

  • Biografi

    Muhammad Alwi Dahlan adalah seorang tokoh politik Indonesia. Dia menjabat Menteri Penerangan dalam Kabinet Pembangunan VII yang dipimpin oleh Presiden Soeharto (Maret - 21 Mei 1998). Dia pernah menjabat sebagai Asisten Menteri Negara bidang Keserasian Kependudukan, Lingkungan, dan Kependudukan di Kementerian Lingkungan Hidup (1979-1993) serta Kepala BP-7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) (1993-1998). Pada 5 Juli 1997, dia diangkat menjadi Guru Besar dalam bidang ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI).

    Tahun 1961 Alwi menyelesaikan studi S1-nya di American University, Washington DC, US, dan mendapat gelar BA. Setelah itu ia melanjutkan studinya ke Universitas Stanford dan mendapat gelar Master of Arts (MA) dalam bidang ilmu komunikasi tahun 1962. Kemudian pada tahun 1967, Alwi mendapat gelar doktor (PhD) dalam ilmu komunikasi dari Universitas Illinois, kota Urbana, AS.

    Alwi memiliki kegemaran menulis dan mengarang. Pada usia 16 tahun dia sudah aktif mengarang, seperti cerita pendek di mingguan nasional Mimbar Indonesia dan majalah Kisah terbitan Jakarta. Ketika SMP, Alwi menerbitkan koran sekolahnya. Dia menjadi koresponden untuk majalah Siasat dan mengisi rubrik kebudayaan Gelanggang di majalah tersebut. Sewaktu SMA, dia menulis rangkaian reportase perjalanan kaki menjelajahi pedalaman Alas, Gayo, dan Aceh untuk Siasat. Dia juga aktif menulis dalam Zenith, sebuah majalah kebudayaan yang diterbitkan oleh Mimbar Indonesia. Di Universitas Indonesia, Alwi mengembangkan kegiatan penulisannya dalam penerbitan kampus. Ia menjadi pemimpin redaksi Majalah Forum dan Mahasiswa. Tahun 1958, dia ikut mendirikan Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI).

    Tak hanya pandai mengarang cerita fiksi, Alwi mampu menulis sejumlah skenario. Selama periode 1953-1958, ada sembilan skenario film yang ditulis. Salah satunya Tiga Dara. Kemudian film Harimau Tjampa, yang skenarionya berdasarkan cerita asli Usmar Ismail memperoleh penghargaan Festival Film Indonesia I sebagai skenario film terbaik. Dia memperoleh penghargaan dari Festival Film Asia Pasifik untuk balada pengiring yang memakai teknik randai Minang untuk film Tamu Agung. Kemudian, buku cerita anak-anak karangan Alwi Pistol si Mancil juga pernah dibuat film berjudul Jenderal Kancil.

    Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

  • Pendidikan

    • SR Adabiah I Padang (1946)
    • SMP Bukittinggi (1950)
    • SMA Bukittinggi (1953)
    • Fakultas Ekonomi UI Jakarta (Tidak selesai, 1958)
    • Universitas Stanford, California, AS (meraih gelar M.A, 1962)
    • Universitas Illionis, AS (meraih doktor, 1967

  • Karir

    • Menteri Penerangan
    • Asisten Menteri Negara bidang Keserasian Kependudukan, Lingkungan, dan Kependudukan
    • Guru Besar dalam bidang ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI)
    • Penulis Skenario

  • Penghargaan

    • Skenario Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia I

Geser ke atas Berita Selanjutnya