Follow
Profil
Michel Sleiman
Michel Suleiman merupakan presiden ke-16 Republik Lebanon menggantikan Emile Lahoud yang mundur dalam jabatan kepresidenan. Kiprah Sleiman di dunia militer mampu meyakinkan rakyat dan para staf parlemen untuk segera dapat mengakhiri krisis politik yang memuncak pada bulan Mei 2008.
Dengan terpilihnya Sleiman menjadi presiden Republik Lebanon, diharapkan mampu membawa stabilitas bagi Lebanon dan dapat memperkuat rekonsilitasi.
Seperti janji yang telah ia uraikan menjelang pemilihan presiden, terbukti Sleiman menjaga stabilitas negara. Sleiman bereaksi keras ketika serangkaian serangan militer Zionis menyerang para jamaah sholat di Masjid Al-Aqsha, Palestina.
Sleiman menyatakan bahwa perilaku Zionis terhadap bangsa Palestina merupakan contoh sikap fanatik dan radikal. Sleiman juga mengungkapkan agar penduduk dunia saling bekerjasama dan bertindak tegas dalam menyikapi perilaku Zionis terhadap bangsa Palestina dan tempat-tempat ibadah muslim lainnya.
Dalam tindakan dukungan terhadap Palestina, Sleiman menyatakan akan memberikan dukungan penuh bagi bangsa Palestina agar segera mendapatkan pengakuan atas negara palestina dan memiliki keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Seperti dilansir pada beberapa surat kabar, Lebanon memberikan sikap yang bertentangan dengan USA dalam upaya mendapatkan pengakuan atas negara Palestina.
Komitmen Sleiman dalam upaya menstabilisasikan Lebanon patut diacungi jempol. Baru-baru ini ia menyatakan siap perang jika Zionis masuk zona ekonomi eksklusif Lebanon dan mengambil tindakan dalam eksplorasi minyak yang terdapat di Mediterania Timur.
Pria kelahiran Amsheet 64 tahun lalu ini dulunya terkenal sebagai anggota bersenjata yang mampu menjaga hubungan bilateral antar negara, bertindak tegas, dan mampu menjaga wibawa militer yang dipimpinnya.
Presiden yang bergelar jenderal ini memulai karir militernya sejak tahun 1970 ketika dirinya bergabung dalam Libanese Army Military Academy. Karirnya berangsur-angsur naik saat dirinya menjabat sebagai kepala angkatan bersenjata Lebanon pada tahun 1998 sampai 2008 yang kemudian menjadikannya sebagai Presiden terpilih ke-16 Lebanon.
Jenderal yang mendapat gelar Bachelor of Arts di Universitas Lebanon ini juga pernah terlibat dalam konflik melawan Fatah al-Islam dalam pertempuran di kamp pengungsi Nahr al-Bared pada bulan Mei hingga September 2007 dan membuahkan kemenangan.
Selain itu, pria yang juga ayah dari tiga anak ini pernah berhasil memulihkan situasi Lebanon Selatan pascaserangan Israel pada tahun 2006.
Riset dan analisa: Atiqoh Hasan