Profil
Maria Gloria Macaraeg Macapagal Arroyo
Gloria Arroyo adalah presiden wanita ke-2 Filipina setelah Corazon Aquino. Putri dari pasangan Filipina Diosdado Pangan Macapagal dan Evangelina Macareg-Macapagal ini lahir pada 5 April 1947 di San Juan, Filipina. Ayahnya adalah mantan presiden Filipina, yang terpilih pada tahun 1961. Dan sejak saat itu, ia mengikuti ayahnya untuk tinggal di Istana Malacanang.
Gloria muda adalah orang yang sangat antusias dengan pendidikan. Sejak pendidikan dasar hingga pada 1964-1966 menempuh kuliah di Amerika (ia adalah rekan sekelas mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton) di Georgetown University, Gloria terus mencatatkan namanya sebagai mahasiswa yang brillian dan terbaik. Selain itu, kepandaian Gloria juga dibuktikan dengan predikat Magna Cum Laude saat meraih gelar sarjana ekonomi di Assumption College pada tahun 1968. Minatnya pada bidang ekonomi, membuatnya memilih ekonomi untuk gelar masternya di Ateneo de Manila University dan program doctoral ekonomi di University of Philippines.
Gloria memulai karir profesionalnya sebagai asisten professor di Ateneo de Manila University dari 1977 hingga 1987, dan sebagai professor di UP School of Economics pada tahun yang sama. Ia mengepalai Economic Department of Assumption College dari 1984-1987
Karir politik Gloria hampir tak ada yang istimewa. Pada tahun 1986/1987, ia memasuki pemerintahan dengan bergabung sebagai asisten sekretaris di Departement of Trade and Industry pada masa pemerintahan Presiden Corazon Aquino. Selama masa ini, ia telah menulis 55 undang-undang tentang reformasi ekonomi dan sosial dan diakui sebagai senator yang luar biasa pada banyak kesempatan. Dua tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi undersecretary/wakil menteri di departemen yang sama. Pada akhir 1980an, selama ia menjabat sebagai Executive Director of the Garments and Textile Export Board, Gloria mencatatkan prestasi mengesankan dengan pertumbuhan industri garmen yang pesat di Filipina.
Gloria terpilih menjadi Senator pada tahun 1992 dan terpilih kembali pada tahun 1995 dengan hampir 16 juta suara yang dikatakan sebagai jumlah suara terbanyak dalam sejarah negara Filipina saat itu. Selama menjadi senator, ia bersama senator lainnya berperan penting dalam pembuatan beberapa undang-undang; tentang pinjaman untuk wanita dan pengusaha mikro; the Bank Entry Liberalization Law; the Thrift Bank Act; UU Anti Pelecehan Seksual; the Crop Insurance Law; dan the Magna Carta untuk ilmuwan, insinyur, peneliti dan personil ilmu pengetahuan & teknologi dalam pemerintahan.
Gloria terpilih sebagai Wakil Presiden dari Joseph Estrada pada tahun 1998 dengan hampir 13 juta suara, dan kemudian diangkat sebagai Secretary of Social Welfare and Development; sebuah pos yang ia pegang sampai pengunduran dirinya dari kabinet pada 12 Oktober 2000. Ia menjauhkan diri dari pemerintahan Estrada yang saat itu dinilai korup, dan bergabung dengan masyarakat sipil untuk membuat gerakan menurunkan Estrada.
Gloria dilantik sebagai presiden ke 14 Fipilina pada tanggal 20 Januari 2001 ketika pendahulunya Joseph Estrada, seorang bekas aktor film, diturunkan jabatannya oleh para demonstran. Menurut laporan dari waktu itu, Estrada dituduh menerima suap dari sindikat judi ilegal dan berbagai kasus korupsi lain.
Selama masa pemerintahannya, perekonomian Filipina tumbuh pesat, jauh melebihi masa pemerintahan pendahulunya. Pertumbuhan ekonomi (PDB) mencapai 4,6% dari 2001 hingga akhir 2005. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 3,8% saat pemerintahan Corazon Aquino, 3,7% selama pemerintahan Ramos, dan 2,8% pada pemerintahan Joseph Estrada. Gloria juga berhasil membuat inflasi terendah terendah sejak 1986, dengan rata-rata 5,3%.
Gloria menikah dengan pengacara sekaligus pengusaha Jose Miguel Tuazon Arroyo dan dikaruniai 3 orang anak.
Riset dana analisa oleh Siwi P Rahayu