Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Maria Corazon Sumulung Cjuangco Aquino

Profil Maria Corazon Sumulung Cjuangco Aquino | Merdeka.com

Maria Corazon Sumulong Cojuangco lahir di Paniqui, Tarlac, Filipina pada tanggal 25 Januari 1933. Dia adalah anak ke 6 dari ayah yang bernama Jose Cojuangco. Pada masa kecilnya dia pernah mengalami kejadian yang cukup menakutkan yaitu sekolah tempat dia menuntut ilmu, St. Scholastica's College di bom, kejadian nahas tersebut terjadi pada akhir perang dunia ke 2. Akibat kejadian tersebut Corazon terpaksa di transfer ke Assumption Convent pada tahun pertamanya di masa SMA. Corazon memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya de Amerika yaitu di College of Mount Saint Vincent di New York City. Selain mahir berbahasa Inggris dan Tagalog, Corazon juga lancer menguasai bahasa Prancis.

Setelah lulus dari bangku kuliah, Corazon memutuskan untuk kembali ke Filipina dan melanjutkan studinya tentang hukum di Far Eastern University selama satu tahun. Tak lama kemudian dia menikah dengan Benigno S. Aquino Jr. Pasangan tersebut dikaruniai 5 orang anak yaitu, Maria Elena, Aurora Corazon, Benigno Simeon III, Victoria Elisa, dan Kristina Bernadette. Suami Corazon sendiri adalah anggota dari Partai Liberal, suaminya lantas berhasil terpilih sebagai gubernur dan senator termuda yang pernah menjabat di tahun 1967. Setelah pembunuhan suaminya pada tahun 1983, Corazon semakin aktif menyuarakan ketidakpercayaan terhadap rezim Marcos. Masyarakat Filipina sangat terkejut ketika Marcos mengumumkan akan mengadakan pemilu secara mendadak pada Februari 1986 dengan tujuan memusnahkan semua yang meragukan kepemimpinan rezimnya. Hal tersebut tentunya memicu demo besar-besaran oleh rakyat Filipina.

Setelah rezim Marcos berhasil diruntuhkan oleh kekuatan rakyat, Corazon Aquino resmi menjadi presiden Filipina pada tanggal 25 Februari 1986, dia merupakan presiden pertama perempuan yang pernah menjabat di Filipina. Pemerintahan Corazon menitikberatkan pada keadilan rakyat, hak asasi manusia, dan mengadakan dialog damai dengan organisasi komunis dan komunitas muslim. Kebijakan ekonomi Corazon mengembalikan kondisi ekonomi Filipina yang sempat jatuh.

 

Riset dan Analisis: Galih Setyo Pribadi

Last Update: 4 April 2014

Profil

  • Nama Lengkap

    Maria Corazon Sumulung Cjuangco Aquino

  • Alias

    Corazon Aquino

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Paniqui, Tarlac, Filipina

  • Tanggal Lahir

    1933-01-25

  • Zodiak

    Aquarius

  • Warga Negara

    Filipina

  • Suami

    Beniqno S. Aquino Jr.

  • Biografi

    Maria Corazon Sumulong Cojuangco lahir di Paniqui, Tarlac, Filipina pada tanggal 25 Januari 1933. Dia adalah anak ke 6 dari ayah yang bernama Jose Cojuangco. Pada masa kecilnya dia pernah mengalami kejadian yang cukup menakutkan yaitu sekolah tempat dia menuntut ilmu, St. Scholastica's College di bom, kejadian nahas tersebut terjadi pada akhir perang dunia ke 2. Akibat kejadian tersebut Corazon terpaksa di transfer ke Assumption Convent pada tahun pertamanya di masa SMA. Corazon memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya de Amerika yaitu di College of Mount Saint Vincent di New York City. Selain mahir berbahasa Inggris dan Tagalog, Corazon juga lancer menguasai bahasa Prancis.

    Setelah lulus dari bangku kuliah, Corazon memutuskan untuk kembali ke Filipina dan melanjutkan studinya tentang hukum di Far Eastern University selama satu tahun. Tak lama kemudian dia menikah dengan Benigno S. Aquino Jr. Pasangan tersebut dikaruniai 5 orang anak yaitu, Maria Elena, Aurora Corazon, Benigno Simeon III, Victoria Elisa, dan Kristina Bernadette. Suami Corazon sendiri adalah anggota dari Partai Liberal, suaminya lantas berhasil terpilih sebagai gubernur dan senator termuda yang pernah menjabat di tahun 1967. Setelah pembunuhan suaminya pada tahun 1983, Corazon semakin aktif menyuarakan ketidakpercayaan terhadap rezim Marcos. Masyarakat Filipina sangat terkejut ketika Marcos mengumumkan akan mengadakan pemilu secara mendadak pada Februari 1986 dengan tujuan memusnahkan semua yang meragukan kepemimpinan rezimnya. Hal tersebut tentunya memicu demo besar-besaran oleh rakyat Filipina.

    Setelah rezim Marcos berhasil diruntuhkan oleh kekuatan rakyat, Corazon Aquino resmi menjadi presiden Filipina pada tanggal 25 Februari 1986, dia merupakan presiden pertama perempuan yang pernah menjabat di Filipina. Pemerintahan Corazon menitikberatkan pada keadilan rakyat, hak asasi manusia, dan mengadakan dialog damai dengan organisasi komunis dan komunitas muslim. Kebijakan ekonomi Corazon mengembalikan kondisi ekonomi Filipina yang sempat jatuh.

     

    Riset dan Analisis: Galih Setyo Pribadi

    Last Update: 4 April 2014

  • Pendidikan

    • St Scholastica's College
    • Assumption Convent
    • Far Eastern University

  • Karir

    Presiden perempuan Filipina yang pertama

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya