Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Mae C. Jemison

Profil Mae C. Jemison, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Mae Carol Jemison, atau Mae Jemison, adalah astronot wanita berkulit hitam pertama yang berpetualang ke angkasa luar dengan Space Shuttle Endeavour, yang meluncur pada 12 September 1992. Jemison adalah seorang ahli fisika berkebangsaan Amerika Serikat dan pensiunan astronot NASA. Dalam misi STS-47, Jemison menghabiskan waktu selama 190 jam 30 menit dan 23 menit berada di luar angkasa. Sekarang, Jemison adalah berprofsi sebagai professor di sebuah universitas. Jemison memiliki 9 gelar doktorat di sains, teknik, sastra, dan himaniora. Selain itu, Jemison adalah seorang penari dan dia juga berakting dalam Star Trek: The Next Generation.

Jemison lahir sebagai anak terakhir dari pasangan Charlie Jemison dan Dorothy Green di Decatur, Alabama, pada tanggal 17 Oktober 1956. Ayahnya adalah seorang supervisor untuk sebuah organisasi sosial, sedangkan ibunya berpfoesi sebagai guru matematika dan Bahasa Inggris sekolah dasar, di Beethoven School di Chicago. Untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak, keluarga tersebut memutuskan untuk pindah ke Chicago Illinois ketika Jemison berusia 3 tahun. Ketika kecil, Jemison selalu beranggapan bahwa suatu hari nanti dia akan pergi ke luar angkasa seperti layaknya semua orang pergi bekerja.

Lucunya, Jemison beranggapan bahwa melamar sebagai astronot jauh lebih mudah daripada menunggu alien datang dan menjemputnya di ladang jagung. Pengagum Marthin Luther King Jr. ini sangat paham bahwa mimpi menjadi kenyataan ketika seseorang bangun dan berusaha meraihnya. Oleh sebab itu, dia mulai mempelajari sains, bahkan ketika dia berada di taman kanak-kanak dan berusaha mempelajari nanah yang berada di jarinya.

Walaupun begitu, Jemison tidak hanya menyukai sains. Jemison juga menyukai seni, terutama menari. Jemison pandai menari ballet, jazz, tari modern, tarian Afrika, dan juga tari tradisional Jepang. Seni teatrikal juga menarik bagi Jemison, sehingga dia sempat memiliki keinginan untuk sekolah tari. Namun ibunya melarangnya. Ibunya berkata, “You can always dance if you’re a doctor, but you can doctor if you’re a dancer.”

Oleh sebab itu, setelah lulus dari Morgan Park High School di tahun 1973, Jemison terdaftar sebagai mahasiswa Stanford ketika dia berusia 16 tahun. Pada tahun 1977, Jemison berhasil meraih gelar Bachelor of Science (S.C.) di teknik kimia, dan mendapatkan gelar Bachelor of Art (B.A.) untuk spesialisasi African and Afro-American Studies. Walaupun Jemison merupakan seorang mahasiswa cerdas, namun dia tidak lepas dari rasisme karena dia perempuan dan dia berkulit gelap. Namun, sifat keras kepala Jemison membuat masa belajarna jauh lebih mudah.

Pada tahun 1981, Jemison mendapatkan gelar Doctor of Medicine dari Cornell Medical College (sekarang Weill Medical College of Cornell University). Setelah itu, dia bergabung dengan Los Angeles County-USC Medical Center dan berprofesi sebagai praktisioner. Dalam karirnya tersebut, Jemison mengunjungi Kuba, Kenya, dan Thailand untuk pelayanan sosial kesehatan.

Selain bekerja sebagai praktisioner, Jemison juga belajar tari modern di Alvin Ailey School. Jemison kemudian mendirikan studio tari di rumahnya. Dia juga memiliki koreografer. Jemison kemudian memproduksi beberapa show tentang modern jazz dan tari Afrika.

Setelah lolos sebagai praktisioner di Cornell Medical College, Jemison bergabung dengan Peace Coprs pada tahun 1983 hingga 1985. Jemison kemudian dikirim sebagai tenaga medis untuk Liberia dan Sierra Leone.

Pada tahun 1983, Jemison mendaftar sebagai pekerja di NASA, dan tidak berhasil. Namun, pada tahun 1987, Jemison kembali mendaftar dan dia berhasil. Sehubungan dengan karirnya di NASA, Jemison bisa dikatakan telah mendapatkan banyak pengelaman sebelumnya ketika dia bekerja di Kennedy Space Center di Florida dan tim verifikasi software computer di Shuttle Avionics Integration Laboratory (SAIL).

September 1992 merupakan saksi bulatnya tekat Mae Jemison. Pada tanggal 12 September tahun tersebut, Jemison meluncur ke angkasa sebagai Mission Specialist dalam misi STS-47. STS-47 merupakan misi kerjasama antara Amerika Serikat dan Jepang yang berisi instrumen percobaan. Tidak hanya ilmu pengetahuan yang dia bawa, melainkan poster Alvin Ailey American Dance Company juga turut menemaninya dalam perjalanan 190 jam 30 menit 23 detik tersebut. Namun, pada bulan Maret tahun 1993, Jemison mengundurkan diri dari NASA. Dia mengaku tertarik dengan korelasi sains dan interaksi masyarakat.

Pada tahun yang sama, Jemison mendirikan sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, Jemison juga membintangi Star Trek: The Next Generation sebagai Lieutenant Palmer, idolanya, pada episode Second Chances. Beberapa program yang dikembangkan oleh Jemison antara lain Dorothy Jemison Foundation for Excellence dan The Earth We Share, sebuah perkemahan bagi pelajar belasan tahun untuk mengenal sains lebih dalam mengenai bumi. Program tersebut telah berkembang hingga Afrika Selatan dan Tunisia.
Sehubungan dengan ilmu kedokteran yang dia miliki dan pengalamannya bekerja di NASA, pada tahun 1999, Jemison mendirikan BioSentient Corp yang bergerak di bidang kesehatan. Perusahaan tersebut mengembangkan instrumen portabel yang dapat merekam kerja sistem akibat stres, lelah, dan beberapa sindrom lainnya.

Setelah bekerja keras demi mewujudkan mimpinya ke luar angkasa, Jemison kini berprofesi sebagai seorang professor di Cornell University. Sebelumnya, dia juga mengajar di Dartmouth College sebagai pengajar Environmental Studies pada tahun 1995-2002.

Profil

  • Nama Lengkap

    Mae C. Jemison

  • Alias

    Mae Carol Jemison

  • Agama

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    1956-10-17

  • Zodiak

    Balance

  • Warga Negara

  • Biografi

    Mae Carol Jemison, atau Mae Jemison, adalah astronot wanita berkulit hitam pertama yang berpetualang ke angkasa luar dengan Space Shuttle Endeavour, yang meluncur pada 12 September 1992. Jemison adalah seorang ahli fisika berkebangsaan Amerika Serikat dan pensiunan astronot NASA. Dalam misi STS-47, Jemison menghabiskan waktu selama 190 jam 30 menit dan 23 menit berada di luar angkasa. Sekarang, Jemison adalah berprofsi sebagai professor di sebuah universitas. Jemison memiliki 9 gelar doktorat di sains, teknik, sastra, dan himaniora. Selain itu, Jemison adalah seorang penari dan dia juga berakting dalam Star Trek: The Next Generation.

    Jemison lahir sebagai anak terakhir dari pasangan Charlie Jemison dan Dorothy Green di Decatur, Alabama, pada tanggal 17 Oktober 1956. Ayahnya adalah seorang supervisor untuk sebuah organisasi sosial, sedangkan ibunya berpfoesi sebagai guru matematika dan Bahasa Inggris sekolah dasar, di Beethoven School di Chicago. Untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak, keluarga tersebut memutuskan untuk pindah ke Chicago Illinois ketika Jemison berusia 3 tahun. Ketika kecil, Jemison selalu beranggapan bahwa suatu hari nanti dia akan pergi ke luar angkasa seperti layaknya semua orang pergi bekerja.

    Lucunya, Jemison beranggapan bahwa melamar sebagai astronot jauh lebih mudah daripada menunggu alien datang dan menjemputnya di ladang jagung. Pengagum Marthin Luther King Jr. ini sangat paham bahwa mimpi menjadi kenyataan ketika seseorang bangun dan berusaha meraihnya. Oleh sebab itu, dia mulai mempelajari sains, bahkan ketika dia berada di taman kanak-kanak dan berusaha mempelajari nanah yang berada di jarinya.

    Walaupun begitu, Jemison tidak hanya menyukai sains. Jemison juga menyukai seni, terutama menari. Jemison pandai menari ballet, jazz, tari modern, tarian Afrika, dan juga tari tradisional Jepang. Seni teatrikal juga menarik bagi Jemison, sehingga dia sempat memiliki keinginan untuk sekolah tari. Namun ibunya melarangnya. Ibunya berkata, “You can always dance if you’re a doctor, but you can doctor if you’re a dancer.”

    Oleh sebab itu, setelah lulus dari Morgan Park High School di tahun 1973, Jemison terdaftar sebagai mahasiswa Stanford ketika dia berusia 16 tahun. Pada tahun 1977, Jemison berhasil meraih gelar Bachelor of Science (S.C.) di teknik kimia, dan mendapatkan gelar Bachelor of Art (B.A.) untuk spesialisasi African and Afro-American Studies. Walaupun Jemison merupakan seorang mahasiswa cerdas, namun dia tidak lepas dari rasisme karena dia perempuan dan dia berkulit gelap. Namun, sifat keras kepala Jemison membuat masa belajarna jauh lebih mudah.

    Pada tahun 1981, Jemison mendapatkan gelar Doctor of Medicine dari Cornell Medical College (sekarang Weill Medical College of Cornell University). Setelah itu, dia bergabung dengan Los Angeles County-USC Medical Center dan berprofesi sebagai praktisioner. Dalam karirnya tersebut, Jemison mengunjungi Kuba, Kenya, dan Thailand untuk pelayanan sosial kesehatan.

    Selain bekerja sebagai praktisioner, Jemison juga belajar tari modern di Alvin Ailey School. Jemison kemudian mendirikan studio tari di rumahnya. Dia juga memiliki koreografer. Jemison kemudian memproduksi beberapa show tentang modern jazz dan tari Afrika.

    Setelah lolos sebagai praktisioner di Cornell Medical College, Jemison bergabung dengan Peace Coprs pada tahun 1983 hingga 1985. Jemison kemudian dikirim sebagai tenaga medis untuk Liberia dan Sierra Leone.

    Pada tahun 1983, Jemison mendaftar sebagai pekerja di NASA, dan tidak berhasil. Namun, pada tahun 1987, Jemison kembali mendaftar dan dia berhasil. Sehubungan dengan karirnya di NASA, Jemison bisa dikatakan telah mendapatkan banyak pengelaman sebelumnya ketika dia bekerja di Kennedy Space Center di Florida dan tim verifikasi software computer di Shuttle Avionics Integration Laboratory (SAIL).

    September 1992 merupakan saksi bulatnya tekat Mae Jemison. Pada tanggal 12 September tahun tersebut, Jemison meluncur ke angkasa sebagai Mission Specialist dalam misi STS-47. STS-47 merupakan misi kerjasama antara Amerika Serikat dan Jepang yang berisi instrumen percobaan. Tidak hanya ilmu pengetahuan yang dia bawa, melainkan poster Alvin Ailey American Dance Company juga turut menemaninya dalam perjalanan 190 jam 30 menit 23 detik tersebut. Namun, pada bulan Maret tahun 1993, Jemison mengundurkan diri dari NASA. Dia mengaku tertarik dengan korelasi sains dan interaksi masyarakat.

    Pada tahun yang sama, Jemison mendirikan sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, Jemison juga membintangi Star Trek: The Next Generation sebagai Lieutenant Palmer, idolanya, pada episode Second Chances. Beberapa program yang dikembangkan oleh Jemison antara lain Dorothy Jemison Foundation for Excellence dan The Earth We Share, sebuah perkemahan bagi pelajar belasan tahun untuk mengenal sains lebih dalam mengenai bumi. Program tersebut telah berkembang hingga Afrika Selatan dan Tunisia.
    Sehubungan dengan ilmu kedokteran yang dia miliki dan pengalamannya bekerja di NASA, pada tahun 1999, Jemison mendirikan BioSentient Corp yang bergerak di bidang kesehatan. Perusahaan tersebut mengembangkan instrumen portabel yang dapat merekam kerja sistem akibat stres, lelah, dan beberapa sindrom lainnya.

    Setelah bekerja keras demi mewujudkan mimpinya ke luar angkasa, Jemison kini berprofesi sebagai seorang professor di Cornell University. Sebelumnya, dia juga mengajar di Dartmouth College sebagai pengajar Environmental Studies pada tahun 1995-2002.

  • Pendidikan

  • Karir

    • Praktisioner Los Angeles County-USC Medical Center (1981)
    • Sukarelawan Peace Corps (1983-1985)
    • Pegawai Kennedy Space Center
    • Astronot NASA (1992)
    • Aktris (1993)
    • Peneliti (1993-sekarang)
    • Staf Pengajar (1993-sekarang)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya