Profil
Linda B. Buck
Linda B. Buck menerima penghargaan Nobel pada 2004 karena jasanya dalam bidang fisiologi dan kedokteran. Pakar biologi kelahiran Seattle, Washington, Amerika Serikat ini berdarah campuran Swedia - Irlandia dan tengah dari tiga bersaudara. Masa kanak-kanak Buck dihabiskan bersama nenek dari pihak ibunya. Dan ia bisa disebut beruntung dibesarkan dalam keluarga yang sangat menekankan nilai kemandirian dan pemikiran kritis, dua hal yang sangat mempengaruhi sosoknya ketika dewasa.
Buck menyelesaikan pendidikan tinggi dengan dua gelar B.S (Bachelor in Science) dari Universitas Washington, Seattle. Gelar tingkat doktoral bidang imunologi diperoleh dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas pada 1980, lima tahun setelah Buck menyelesaikan pendidikan di Seattle. Ia juga menyelesaikan pendidikan jenjang post-doc di University of Columbia.
Bersama Richard Axel, Linda Buck meneliti salah satu wilayah fisiologis mamalia, indra penciuman (olfactory system). Dalam penelitian awal, keduanya membuat kloning reseptor penciuman dan menunjukkan bahwa indra dan sistem tersebut termasuk dalam keluarga protein-ganda jenis G. Berbasis analisis terhadap DNA tikus, Buck dan Axel mampu memprediksi sekitar 1,000 gen berbeda yang terdapat dalam genome reseptor penciuman mamalia. Penelitian awal ini sekaligus meletakkan landasan bagi analisis biologi genetik dan molekular terkait mekanisme penciuman.
Pada penelitian lanjutan mereka, Buck dan Axel menunjukkan bahwa tiap satu sel syaraf (neuron) dari reseptor penciuman, hebatnya, hanya menyatakan satu jenis protein reseptor penciuman dan input dari semua sel syaraf yang menyatakan reseptor sama juga dikelola oleh satu glomerulus dalam olfactory bulb (bagian otak depan yang memproses bau).
Riset dan Analisis: Mochamad Nasrul Chotib - Meilia Hardianti