Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Léopold Sédar Senghor

Profil Léopold Sédar Senghor | Merdeka.com

Léopold Sédar Senghor adalah seorang penyair, politikus dan teoris budaya berkebangsaan Senegal yang menjadi presiden pertama Senegal (1960–1980). Senghor merupakan orang Afrika pertama yang duduk sebagai anggota Académie Française. Léopold Sédar Senghor lahir pada tanggal 9 Oktober 1906 di kota Joal, 100 km sebelah selatan kota Dakar dar pasangan Basile Diogoye Senghor dengan istri ketiganya, Gnilane Ndiémé Bakhou. Ayah Sédar Senghor adalah seorang pengusaha sedangkan ibunya adalah seorang muslim dari siku Tabor.

Pada usia delapan tahun,  Senghor memulai studinya di Ngasobil boarding school. Sebenaranya dia ingin menjadi pendeta tapi keinginannya itu tiba-tiba berubah. Setelah berhasil mendapatkan beasiswa negara, Senghor pindah ke Paris dan lulus dari Lycée Louis-le-grand  pada tahun 1931. Selama menyelesaikan studinya itulah, dia mulai membaca buku-buku karya penyair Harlem Renaissance dan penyair Perancis seperti Rimbaud, Mallarmé, Baudelaire, Verlaine, dan Valéry. Pada tahun 1932 Senghor diberikan kewarganegaraan Prancis. Dia bertugas di resimen infanteri kolonial dan pada tahun 1935 dia memperoleh gelar agregation dalam tata bahasa. Dari tahun 1935 Senghor bekerja sebagai guru di Lycée Descartes, Tours dan di Lycée Marcelin Berthelot, Paris.

Saat pecah Perang Dunia II, dia bergabung dengan tentara Prancis namun sayangnya dia ditangkap oleh Jerman. Senghor menghabiskan 18 bulan di sebuah kamp sebagai tawanan perang. Selama periode ini dia belajar Jerman dan menulis puisi yang kemudian diterbitkan dalam Hosties noires (1948). Pada tahun 1945 dan tahun 1946, Senghor terpilih untuk mewakili Senegal di Sidang Konstituante Perancis. Pada tahun 1947, Senghor meninggalkan African Division of the French Section of the Workers International (SFIO) dan kemudian bersama Mamadou, dia mendirikan Bloc Démocratique Sénégalais  pada tahun 1948. Pada tahun 1951, untuk pertama kalinya mereka memenangkan pemilihan umum legislatif. Atas kemenangan ini, Senghor ditunjuk untuk menjadi sekretaris negara dalam pemerintahan Edgar Faure mulai tanggal 1 Maret 1955 hingga 1 Februari 1956. Setelah jabatan ini, Senghor kemudian dipercaya untuk memegang jabatan penting lainnya. Puncaknya adalah ketika dia dipilih untuk menjadi Presiden pertama Republik Senegal. Dia kemudian dilantik pada tanggal 5 September 1960. Sumbangsinh terbesarnya adalah lagu kebangsaan Senegal yang dia ciptakan sendiri.

Senghor menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya dengan istrinya di Verson, Normandia. Senghor meninggal dunia pada tanggal 20 Desember 2001. Pemakamannya diadakan pada tanggal 29 Desember 2001 di Dakar. 

 

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Profil

  • Nama Lengkap

    Léopold Sédar Senghor

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Katolik

  • Tempat Lahir

    Joal, Senegal

  • Tanggal Lahir

    1906-10-09

  • Zodiak

    Balance

  • Warga Negara

  • Istri

    Colette Hubert Senghor

  • Biografi

    Léopold Sédar Senghor adalah seorang penyair, politikus dan teoris budaya berkebangsaan Senegal yang menjadi presiden pertama Senegal (1960–1980). Senghor merupakan orang Afrika pertama yang duduk sebagai anggota Académie Française. Léopold Sédar Senghor lahir pada tanggal 9 Oktober 1906 di kota Joal, 100 km sebelah selatan kota Dakar dar pasangan Basile Diogoye Senghor dengan istri ketiganya, Gnilane Ndiémé Bakhou. Ayah Sédar Senghor adalah seorang pengusaha sedangkan ibunya adalah seorang muslim dari siku Tabor.

    Pada usia delapan tahun,  Senghor memulai studinya di Ngasobil boarding school. Sebenaranya dia ingin menjadi pendeta tapi keinginannya itu tiba-tiba berubah. Setelah berhasil mendapatkan beasiswa negara, Senghor pindah ke Paris dan lulus dari Lycée Louis-le-grand  pada tahun 1931. Selama menyelesaikan studinya itulah, dia mulai membaca buku-buku karya penyair Harlem Renaissance dan penyair Perancis seperti Rimbaud, Mallarmé, Baudelaire, Verlaine, dan Valéry. Pada tahun 1932 Senghor diberikan kewarganegaraan Prancis. Dia bertugas di resimen infanteri kolonial dan pada tahun 1935 dia memperoleh gelar agregation dalam tata bahasa. Dari tahun 1935 Senghor bekerja sebagai guru di Lycée Descartes, Tours dan di Lycée Marcelin Berthelot, Paris.

    Saat pecah Perang Dunia II, dia bergabung dengan tentara Prancis namun sayangnya dia ditangkap oleh Jerman. Senghor menghabiskan 18 bulan di sebuah kamp sebagai tawanan perang. Selama periode ini dia belajar Jerman dan menulis puisi yang kemudian diterbitkan dalam Hosties noires (1948). Pada tahun 1945 dan tahun 1946, Senghor terpilih untuk mewakili Senegal di Sidang Konstituante Perancis. Pada tahun 1947, Senghor meninggalkan African Division of the French Section of the Workers International (SFIO) dan kemudian bersama Mamadou, dia mendirikan Bloc Démocratique Sénégalais  pada tahun 1948. Pada tahun 1951, untuk pertama kalinya mereka memenangkan pemilihan umum legislatif. Atas kemenangan ini, Senghor ditunjuk untuk menjadi sekretaris negara dalam pemerintahan Edgar Faure mulai tanggal 1 Maret 1955 hingga 1 Februari 1956. Setelah jabatan ini, Senghor kemudian dipercaya untuk memegang jabatan penting lainnya. Puncaknya adalah ketika dia dipilih untuk menjadi Presiden pertama Republik Senegal. Dia kemudian dilantik pada tanggal 5 September 1960. Sumbangsinh terbesarnya adalah lagu kebangsaan Senegal yang dia ciptakan sendiri.

    Senghor menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya dengan istrinya di Verson, Normandia. Senghor meninggal dunia pada tanggal 20 Desember 2001. Pemakamannya diadakan pada tanggal 29 Desember 2001 di Dakar. 

     

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

  • Pendidikan

    • Ngasobil boarding school
    • Lycée Louis-le-grand
    • University of Paris

  • Karir

  • Penghargaan

    Hasil Karya :

    • Prière aux masques (1935 - 1940).
    • Chants d'ombre (1945)
    • Hosties noires (1948)
    • Anthologie de la nouvelle poésie nègre et malgache (1948)
    • La Belle Histoire de Leuk-le-Lièvre (1953)
    • Éthiopiques (1956)
    • Nocturnes (1961)
    • Nation et voie africaine du socialisme (1961)
    • Pierre Teilhard de Chardin et la politique africaine (1962)
    • Poèmes (1964).
    • Lettres de d'hivernage (1973)
    • Élégies majeures (1979)
    • La poésie de l'action (1980)
    • Ce que je crois (1988)

Geser ke atas Berita Selanjutnya