Profil
Leonid Kantorovich
Leonid Kantorovich adalah seorang ahli matematika dan ekonomi dari Uni Soviet yang dikenal karena teori dan pengembangan teknik untuk alokasi sumber daya yang optimal. Beliau adalah pemenang hadiah Nobel Ekonomi pada tahun 1975, dan menjadi satu-satunya peraih Nobel Ekonomi dari Soviet.
Kantorovich bekerja untuk pemerintah Soviet untuk mengoptimalkan produksi dalam industri kayu lapis. Pada tahun 1939 ia mengaplikasikan teknik matematika yang sekarang kita kenal sebagai pemrograman linear, beberapa tahun sebelum ditemukan kembali dan dikembangkan oleh George Dantzig. Kantorovich juga menulis beberapa buku, antara lain The Mathematical Method of Production Planning" dan "Organization and The Best Uses of Economic Resources". Untuk karyanya, Kantorovich dianugerahi Stalin Prize pada 1949.
Pada tahun 1939, pria kelahiran Saint Petersburg ini menjadi profesor di sebuah universitas teknik Militer. Selama pengepungan Leningrad, Kantorovich adalah guru besar VITU- Angkatan Laut. Salah satu tanggung jawabnya adalah menghitung jarak optimal antar mobil di atas lapisan es, tergantung pada ketebalan es dan suhu udara. Pada bulan Desember 1941 dan Januari 1942, Kantorovich berjalan di antara mobil-mobil yang berkendara di es Danau Ladoga, di untuk memastikan mobil tidak tenggelam. Namun, banyak mobil yang memuat bahan makanan untuk korban pengepungan tetap dihancurkan oleh pemboman udara Jerman.
Untuk prestasi dan keberaniannya itu, Kantorovich dianugerahi Order of the Patriotic War, dan dihadiahi medali For Defense of Leningrad. Karyanya yang paling terkenal adalah "The Best Use of Economic Resources" (1959). Kantorovich memelopori teknik linear programming sebagai alat perencanaan ekonomi, setelah mengembangkan model program linear pada tahun 1939 bersama Tjalling Koopmans.
Lebih dari 29 artikel ilmiahnya telah menjadi referensi ekonomi dan militer tingkat internasional, tetapi yang paling terkenal adalah "Mathematics in Economics: Achievements, Difficulties, Perspectives" (1975) yang disampaikannya dalam pidato penganugerahan Nobel Ekonomi.
Oleh: Swasti