Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Laode Masihu Kamaluddin

Profil Laode Masihu Kamaluddin | Merdeka.com

Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin, MSc., MEng. adalah anggota MPR utusan dari daerah Sulawesi Tenggara (1993 - 1997 dan 1999 - 2004) dan Anggota DPR (1997 - 1999 dilanjutkan 2004 - 2009) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Alumnus FMIPA Jurusan Kimia dari Universitas Padjajaran ini juga menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Perikanan Unhalu, Kendari dari tahun 2007 hingga sekarang. Selain itu ia juga Guru Besar dari Fakultas Ekonomi Unisba, Bandung (2007 - sekarang), Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang (1998 - sekarang). Laode pun ternyata adalah Rektor dari Unissula, Semarang, Jawa Tengah.

Namanya sudah identik dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Walaupun sebagai sebuah lembaga, Kementrian Kelautan memang sudah terbentuk, tapi salah satu penggagasnya ini mengaku masih belum puas karena belum mencapai visi dan misi yang dicita-citakan para perintisnya.

Dia  menyayangkan minimnya pengembangan wisata bahari, perikanan, transportasi dan pengembangan pelabuhan. Berbagai sektor maritim tersebut memiliki prospek unggulan, terlebih mengingat posisi geografis Indonesia sebagai negara kelautan. Namun, justru potensi unggul tersebut masih belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Tentu saja kritik tajam dari Rektor Universitas Islam Sultan Agung ini tidak sekedar asal-asalan. Latar belakang kepakaran, baik bidang politik pemerintahan, akademik, maupun keorganisasian, seorang Laode Kamaluddin sama sekali tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemegang dua gelar Master dan satu Doctor dari Iowa State University, Amerika Serikat ini juga beberapa kali bertindak selaku anggota DPR dan MPR RI. Di samping itu, Kamaluddin juga tercatat memegang hak cipta atas dua karya yang berjudul "Pembangunan Wilayah Tertinggal Melalui Konsep Belt Ekonomi Maritim Berbasis Pulau-Pulau Kecil dan Kota Pantai" dan “Format Indonesia Baru-Reorientasi Strategi dan Kebijakan Pembangunan Nasional Serta Arah Pembangunan Daerah."

Di luar politik kepemerintahan, pengalaman organisasi kemasyarakatan pakar asal kota Kaledupa, Sulawesi ini hampir tidak bisa dihitung lagi. Pernah bertindak selaku Ketua Umum sekaligus Pembina Yayasan Global SDM Kendari, Laode Kamaluddin juga aktif dalam Yayasan Nurani Dunia, dan Yayasan ISNET. Ia juga pernah menjadi wakil Ketua World Trade Network di Amerika Serikat selama periode 1988-1991, dan mengepalai Biro Kerjasama Luar Negeri DPP-KNPI periode 1974-1978.

Di bidang akademik, pengalaman mengajar dan menjabat Laode Kamaluddin juga tidak kalah banyak. Bertindak selaku pengajar ilmu ekonomi dan bisnis di beberapa universitas seperti Universitas Mercu Buana, Universitas Paramadina Mulya, Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan Universitas Muhammadiyah Malang, mantan anggota Dewan Maritim Indonesia ini juga menjabat Rektor Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang.

Pada Juni 2012, politisi, pakar kelautan, akademisi, sekaligus Ketua Forum Rektor Indonesia sejak 2013 ini memenuhi panggilan dari kepolisian sebagai saksi terkait kasus dugaan pemalsuan ijazah dan nilai beberapa mahasiswa di Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung.

Riset dan analisis: Swasti P. M. - Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Laode Masihu Kamaluddin

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Wakatobi, Sulawesi Tenggara

  • Tanggal Lahir

    1949-08-17

  • Zodiak

    Leo

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin, MSc., MEng. adalah anggota MPR utusan dari daerah Sulawesi Tenggara (1993 - 1997 dan 1999 - 2004) dan Anggota DPR (1997 - 1999 dilanjutkan 2004 - 2009) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

    Alumnus FMIPA Jurusan Kimia dari Universitas Padjajaran ini juga menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Perikanan Unhalu, Kendari dari tahun 2007 hingga sekarang. Selain itu ia juga Guru Besar dari Fakultas Ekonomi Unisba, Bandung (2007 - sekarang), Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang (1998 - sekarang). Laode pun ternyata adalah Rektor dari Unissula, Semarang, Jawa Tengah.

    Namanya sudah identik dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Walaupun sebagai sebuah lembaga, Kementrian Kelautan memang sudah terbentuk, tapi salah satu penggagasnya ini mengaku masih belum puas karena belum mencapai visi dan misi yang dicita-citakan para perintisnya.

    Dia  menyayangkan minimnya pengembangan wisata bahari, perikanan, transportasi dan pengembangan pelabuhan. Berbagai sektor maritim tersebut memiliki prospek unggulan, terlebih mengingat posisi geografis Indonesia sebagai negara kelautan. Namun, justru potensi unggul tersebut masih belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.

    Tentu saja kritik tajam dari Rektor Universitas Islam Sultan Agung ini tidak sekedar asal-asalan. Latar belakang kepakaran, baik bidang politik pemerintahan, akademik, maupun keorganisasian, seorang Laode Kamaluddin sama sekali tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemegang dua gelar Master dan satu Doctor dari Iowa State University, Amerika Serikat ini juga beberapa kali bertindak selaku anggota DPR dan MPR RI. Di samping itu, Kamaluddin juga tercatat memegang hak cipta atas dua karya yang berjudul "Pembangunan Wilayah Tertinggal Melalui Konsep Belt Ekonomi Maritim Berbasis Pulau-Pulau Kecil dan Kota Pantai" dan “Format Indonesia Baru-Reorientasi Strategi dan Kebijakan Pembangunan Nasional Serta Arah Pembangunan Daerah."

    Di luar politik kepemerintahan, pengalaman organisasi kemasyarakatan pakar asal kota Kaledupa, Sulawesi ini hampir tidak bisa dihitung lagi. Pernah bertindak selaku Ketua Umum sekaligus Pembina Yayasan Global SDM Kendari, Laode Kamaluddin juga aktif dalam Yayasan Nurani Dunia, dan Yayasan ISNET. Ia juga pernah menjadi wakil Ketua World Trade Network di Amerika Serikat selama periode 1988-1991, dan mengepalai Biro Kerjasama Luar Negeri DPP-KNPI periode 1974-1978.

    Di bidang akademik, pengalaman mengajar dan menjabat Laode Kamaluddin juga tidak kalah banyak. Bertindak selaku pengajar ilmu ekonomi dan bisnis di beberapa universitas seperti Universitas Mercu Buana, Universitas Paramadina Mulya, Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan Universitas Muhammadiyah Malang, mantan anggota Dewan Maritim Indonesia ini juga menjabat Rektor Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang.

    Pada Juni 2012, politisi, pakar kelautan, akademisi, sekaligus Ketua Forum Rektor Indonesia sejak 2013 ini memenuhi panggilan dari kepolisian sebagai saksi terkait kasus dugaan pemalsuan ijazah dan nilai beberapa mahasiswa di Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung.

    Riset dan analisis: Swasti P. M. - Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

    • SD di Kaledupa
    • SMP di Bau Bau Buton
    • SMA di Kendari
    • S-1 Universitas Padjajaran, Fakultas MIPA, Jurusan Kimia (1979)
    • S-2 Master of Science dan Master of Engineering, Iowa State University, AS (1980)
    • S-3 Doctoral of Philosophy - Industrial Technology, Iowa State University, AS.

     

  • Karir

    • Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri DPP-KNPI (1974-1978)
    • Wakil Ketua World Trade Network, Amerika Serikat (1988-1991)
    • Anggota MPR-RI (1993-1997 dan 1999-2004)
    • Anggota DPR-RI Periode (1997-1999)
    • Staf Ahli Wakil Presiden Republik Indonesia Bidang Pengembangan Luar Jawa dan Bali (1998-1999)
    • Anggota Dewan Maritim Indonesia (1999-2008)
    • Koordinator Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia (2001-2004)
    • Koordinator Tim Pemulihan Ekonomi Wakil Presiden Republik Indonesia (2002-2004)
    • Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia (2004-2006)
    • Pengajar Universitas Mercu Buana
    • Pengajar Universitas Paramadina Mulya
    • Pengajar Universitas Islam Bandung (UNISBA)
    • Pengajar Universitas Muhammadiyah Malang
    • Rektor Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang (2009-2013)
    • Ketua Forum Rektor Indonesia (2013)
    • Ketua Umum dan Pembina Yayasan Global SDM Kendari
    • Pembina Yayasan Nurani Dunia
    • Pembina Yayasan ISNET

  • Penghargaan

    • Epsilon Pi Tau, The International Honorary Professional Fraternity for Education in Technology dari Iowa State University (1990)
    • Satyalancana Karya Satya 10 tahun; dari Presiden Republik Indonesia (1997)
    • Satyalancana Karya Sistha dari Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1998)
    • Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (1999)
    • Inspektur Jendral Pembangunan (IRJENBANG) di Kantor Presiden RI Bidang Pembangunan Wilayah Tertinggal (1999)
    • Satyalancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden Republik Indonesia (2000)
    • Persatuan Wartawan Indonesia Award (2012, bidang Pendidikan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya