Wasiat Datuk Mujib
Merdeka.com - Sebelum menutup mata, guru spiritual Soekarno, Datuk Mujib bin Sa'abah, menitipkan wasiat terakhir. Dia berpesan agar makamnya jangan dihias, seperti diberi marmer atau dibikinkan kubah.
"Dia tidak mau kuburnya dikeramatkan atau dibuat untuk meminta-minta," kata Muhammad Akib, suami dari cucu Datuk Mujib, saat ditemui merdeka.com Senin lalu di rumahnya, Gang Mess Dalam, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Karena itu, Datuk Mujib meminta pusaranya tidak dibuat gundukan dan tanpa nisan. "Jadi kuburnya rata dan cuma diberi tanda pohon selasih," ujarnya.
Hingga kini, keberadaan kubur Datuk Mujib tidak diketahui. Beredar kabar, dia dimakamkan di pemakaman Karet Kebembem. Namun saat pembangunan apartemen di daerah itu, tulang belulangnya tidak ditemukan.
Meski begitu, semua orang paham Datuk Mujib memiliki sejumlah karamah. "Kalau kata orang dulu, segala doanya diijabah," tutur Akib. Dia menambahkan Datuk juga berpesan agar tidak diedarkan kotak amal di Langgar Datuk saban salat Jumat.
Menurut dia, Datuk Mujib tidak hanya bersahabat dengan Soekarno. Dia juga berteman baik dengan Wakil Presiden Mohamad Hatta, Mohamad Roem, dan Muhammad Husni Thamrin.
Bahkan, kata Akib, Bung Hatta pernah meminta Datuk Mujib menikahkan anaknya. Namun permohonan itu ditolak. "Gue nggak mau jadi penghulu, penghulu pekerjaan nggak bener," kata Akib mengutip alasan Datuk Mujib.
Kedekatan Presiden Soekarno dan Datuk Mujib bin Sa'abah membuat dia akrab dengan Tanah Abang. Saking dekatnya, presiden pertama ini pernah menyebut kepanjangan Jakarta adalah Jalan Karet Tanah Abang.
Saat Bung Karno membuat nama Jakarta, peristiwa ini disaksikan langsung oleh Datuk Mujib serta dua tokoh silat Tanah Abang: Sabeni dan Rachmat. "Iye, dia pernah bilang begitu. Tadinya di Tanah Abang cuma ada Jalan Karet," kata Bahtinoor, 82 tahun, murid terakhir Datuk Mujib.
Menurut Bahtinoor, Datuk Mujib juga membuat syair soal Jalan Karet kini menjadi Jalan Kiai Haji Mas Mansyur. Liriknya begini:
Jalanan Karet ke prapatan
Banyak kendaraan cari muatan
Ngulon dan ngidul, ngulon dan Ngetan
Banyak pohon duren dan rambutan
Pengajar guru yang keliatan
Elok dan pantes ane buatkan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto
Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca SelengkapnyaBegini Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara
Pemindahan ibu kota ke IKN dinilai akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan bagi dua kota.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun
Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaCatat! Ruas Jalan Ditutup dan Dialihkan Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2024 di Jakarta
Khusus di Jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, penutupan jalan dilakukan mulai hari ini, Minggu (31/12) dari pukul 19.00 Wib sampai Senin (1/1) pukul 01.00 Wib
Baca SelengkapnyaGagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya
Timnas Amin menilai kota selevel Jakarta baru ada lima sehingga kota-kota lain perlu diprioritaskan pembangunannya daripada anggaran dihabiskan untuk IKN.
Baca SelengkapnyaJakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaAnies Minta Cak Imin Ucapkan 'Saya Terus di Jalan Perubahan'
Cak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaNasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ
NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.
Baca Selengkapnya