Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suara mereka yang terguncang jiwanya

Suara mereka yang terguncang jiwanya Kegiatan rehabilitasi di Rumah Kita. ©2017 Merdeka.com/Desi Aditya Ningrum

Merdeka.com - Sudah 12 tahun berlalu. Hatinya masih diselimuti kegalauan. Dia patah hati usai ditinggal sang pacar. Masih tidak bisa terima kenyataan, sempat membuat hidupnya tak keruan. Kini perlahan mulai menemui ketenangan meski pikirannya terkadang masih menerawang.

Begitu kiranya dirasakan Yanti, salah seorang peserta rehabilitasi Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Rumah Kita. Lokasi rehabilitasi ini di Jalan Al Barkah nomor 10, Manggarai Selatan, Jakarta Selatan.

Perempuan 47 tahun ini sudah tiga tahun menjadi pasien Rumah Kita. Tempat tersebut merupakan fasilitas Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta. Bukan hanya tempat bagi masyarakat mengalami gangguan mental. Pemprov DKI juga memberikan kesempatan kepada warganya menjadikan lokasi UILS sebagai terapi bila mengalami patah hati akibat percintaan.

Yanti begitu hangat ketika kami menemuinya di Rumah Kami. Cerita kehidupannya begitu pedih. Sebelum menjadi peserta rehabilitasi, Yanti pernah merasa begitu kacau. Bahkan selama satu tahun pernah hidup di jalan akibat patah hati berkepanjangan. Pilihan kabur dari rumah karena merasa kalut. Apalagi di rumah kurang perhatian. Seingatnya, dia kabur masih di bilangan Jakarta Selatan.

"Jadinya saya males kan, males ngapa-ngapain. Ya sudah mendingan saya di rumah saja, ngapain juga keluar," kata Yanti pada Senin pekan lalu.

kegiatan rehabilitasi di rumah kita

Kegiatan rehabilitasi di Rumah Kita ©2017 Merdeka.com/Desi Aditya Ningrum

Selama hidup di jalan, Yanti sampai tertidur di halte maupun depan ruko. Selama itu juga tak pernah mandi dan ganti baju. Makanan saja mencari dari tempat sampah. Ada juga masih ada orang baik hati. Biasanya dia diberi uang dari para sopir untuk membeli makan.

Meski begitu, Yanti memastikan saat hidup di jalan tidak pernah dilecehkan. Sebab, setiap ada orang mendekat atau mengajak komunikasi, dia selalu menghindar.

Awal kabur dari rumah, keluarganya tidak pernah mencari. Tidak taji alasannya apa. Setelah satu tahun barulah Yanti ditemukan dan dibawa pulang. Dari situ dia terus mengurung diri. Keluarganya menganggapnya sakit jiwa. Namun, Yanti justru merasa sehat.

Kondisi ini membuat Yanti bolak-balik dibawa ke dokter untuk berobat. "Keluarga menganggap saya stress, padahal saya enggak kenapa-kenapa," ungkap wanita berjilbab itu.

Yanti merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia kini tinggal bersama sang kakak di daerah Manggarai. Kedua orangtuanya sudah meninggal. Ibunya baru tahun kemarin meninggal, sedangkan sang ayah wafat saat dia hidup di jalanan.

Perlahan kehidupannya mulai membaik. Kondisi ini terbantu setelah mengikuti pelbagai kegiatan di UILS. Selain ikut kegiatan Rumah Kita, wanita itu juga membantu sang kakak berjualan. Kakaknya berjualan jus di area perkantoran. Dia hanya membantu menyiapkan kebutuhan berjualan.

Selama di UILS, Yanti mengaku senang. Dia merasa punya kehidupan baru. Ini ditambah karena memiliki teman baru. Bahkan dirinya berharap bisa mendapat jodoh di tempat rehabilitasi ini.

Kisah lain diungkapkan Ucok, pasien lain di Rumah Kita. Sambil duduk bersandar di tembok kami mendengarkan bagaimana bisa menjadi pasien gangguan jiwa. Ucok terlihat santai ketika kami ajak berbincang. Dia mengaku mendapat rekomendasi dari dokter.

Dia membuka cerita awal mula sakit. Kala itu, Ucok mengaku tengah ditaksir seorang wanita saat bekerja sebagai pengamanan di Badan Intelijen negara (BIN) daerah Indonesia bagian timur. Wanita itu mengungkapkan isi hatinya dan meminta berpacaran. Namun, Ucok menolak. "Saat itu saya sudah punya pacar, saya bilang temanan saja, (dia) malah marah," cerita pria bertubuh gemuk itu.

Penolakan itu membuat wanita tersebut sakit hati. Ucok diduga kena guna-guna. Dia mendadak jadi orang tempramental dan kerap mendengar bisikan gaib untuk membunuh ibunya. Hingga dia sulit mengendalikan emosi.

Keluarga resah. Lalu membawa Ucok ke paranormal. Orang tersebut bilang bahwa Ucok dikerjain wanita pernah ditolaknya. Dari dukun itu, Ucok merasa bisa menahan emosi. Tetapu tetap saja pelbagai bisikan gaib selalu menghantui.

Hingga akhirnya dia konsultasi ke psikiater. Dia juga berobat ke rumah sakit jiwa. Lantaran sering minum obat kondisinya lebih baik. Ucok direkomendasikan dokter untuk rehabilitasi di UILS. Ucok kemudian datang dan mendaftar. Berharap lepas dari segala macam gangguan datang kepadanya.

peserta rehabilitasi rumah kita

Rumah Kita ©2017 Merdeka.com/Desi Aditya Ningrum

Selama hati itu, kekasihnya pergi meninggalkannya. Pria berkaca mata itu menilai saat itu sang pacar meninggalkannya karena dia pengangguran. Oleh karena itu, selain rehabilitasi di UILS dia saat ini bekerja sebagai pekerja lepas. "Saya kerja kasih-kasih brosur motor," ujarnya.

Berbeda dengan Yanti dan Ucok, Adi Firmansyah pasien lain Rumah Kita masih terlihat bingung. Adi agak susah diajak ngobrol. Dia kerap mondar mandir ke luar ruangan. Tak jarang Adi menghabiskan waktu di luar untuk merokok.

Dia mengaku heran kenapa dirinya sampai bisa dititipkan di UILS. Adi merasa tidak betah mengikuti kegiatan di sana. Justru Adi merasa kebebasannya terenggut selama berada di Rumah Kita. "Di sini kaya di penjara," kata Adi dengan tatapan kosong.

Sesuai konsep awal UILS. Tempat ini diciptakan buat mereka berkebutuhan khusus. Kabid rehabilitasi Sosial Pemprov DKI, Chaidir, mengaku tempat ini justru banyak didatangi para penyandang disabilitas mental. Biasanya rehabilitasi terutama dalam masalah sosial.

"(Datang ke UILS) rekomendasi dari dokter rumah sakit jiwa ada. Bahwa dia keadaan tidak lagi rehabilitasi medis tapi harus rehabilitasi sosial yang sifatnya day care," ujar Chaidir kepada merdeka.com.

Para peserta rehabilitasi di UILS berbagai latar belakang. Di sana mereka diberikan berbagai kegiatan agar pikirannya tidak kosong. Mereka juga masih rutin minum obat untuk pemulihan. Tidak ada batasan usia mengikuti rehabilitasi itu. Semuanya ditampung dan difasilitasi secara gratis.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wanita Ini Ceritakan Kebetulan yang Dialami Usai Bekerja Sesuai Keinginan Terakhir Ayahnya, Tak Terduga

Wanita Ini Ceritakan Kebetulan yang Dialami Usai Bekerja Sesuai Keinginan Terakhir Ayahnya, Tak Terduga

Wanita ini ceritakan pengalamannysa usai bekerja sesuai keinginan terakhir ayahnya, banyak kebetulan yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Sudah Bekerja, Perempuan Ini Ceritakan Sikap Manis Ayahnya yang Masih Peduli Kondisi Anaknya

Sudah Bekerja, Perempuan Ini Ceritakan Sikap Manis Ayahnya yang Masih Peduli Kondisi Anaknya

Cinta kasih orang tua terhadap anak tak pernah padam meskipun anaknya telah hidup mandiri.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Tak Dikenali Orang Tuanya, Momen Wanita Beri Kejutan Mudik Diam-Diam Ini Justru Bikin Ngakak

Tak Dikenali Orang Tuanya, Momen Wanita Beri Kejutan Mudik Diam-Diam Ini Justru Bikin Ngakak

Tak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.

Baca Selengkapnya
Momen Sedih Wanita Mudik untuk Jenguk Ayah yang Sakit Malah Kebanjiran, Sang Ayah Justru Minta Putrinya Kembali ke Perantauan

Momen Sedih Wanita Mudik untuk Jenguk Ayah yang Sakit Malah Kebanjiran, Sang Ayah Justru Minta Putrinya Kembali ke Perantauan

Tak peduli dengan kondisinya yang sakit, ayah wanita ini tetap tinggal di rumah yang dilanda banjir dan meminta putrinya untuk kembali ke perantauan.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak

Ayahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak

Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Sakit Hati Oleh Wanita, Pria Asal Papua Ini Lolos Jadi TNI 'Orangtua Menangis Saya Mau Tes'

Gara-gara Sakit Hati Oleh Wanita, Pria Asal Papua Ini Lolos Jadi TNI 'Orangtua Menangis Saya Mau Tes'

Kesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.

Baca Selengkapnya
Cerita Cewek Cantik Kasih Gaji Pertama ke Orangtua tapi Ditolak, Alasan Sang Ibu jadi Sorotan

Cerita Cewek Cantik Kasih Gaji Pertama ke Orangtua tapi Ditolak, Alasan Sang Ibu jadi Sorotan

Sang ibu justru menolak dengan alasan yang membuatnya terharu.

Baca Selengkapnya