Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Stafsus Milenial Jokowi: Jangan Lihat Kami Seperti Vokal Grup

Stafsus Milenial Jokowi: Jangan Lihat Kami Seperti Vokal Grup Video Klip Billy Mambrasar. ©2020 Merdeka.com/Youtube Billy Mambrasar

Merdeka.com - Sudah lebih setahun Staf Khusus Milenial dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketika itu tujuh orang pemuda Indonesia diberi kesempatan. Mereka bakal menjadi teman diskusi ketika presiden butuh inspirasi.

Mereka terpilih ketika itu, di antaranya Adamas Belva Syah Devara, Putri Indahsari Tanjung, Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Mambrasar dan Aminudin Ma'ruf. Sebagaian berlatar belakang pengusaha, ada juga yang merupakan mantan aktivis mahasiswa.

Berjalannya waktu, satu per satu mulai tertimpa masalah dan kemudian keluar. nama Belva dan Andi pernah menjadi sorotan tajam. Belva disorot terkait adanya aliran dana program Kartu Prakerja ke Ruangguru, perusahaan miliknya.

Sedangkan Andi keluar dari stafsus milenial setelah salah guna wewenang. Andi ketika itu membuat surat berkop Sekretariat Kabinet dan memerintahkan para camat mendukung tim dari PT Amartha Mikro Fintek mengedukasi tentang Covid-19. Adapun perusahaan tersebut merupakan miliknya.

Masalah serupa juga dialami Aminudin Maruf. Dalam surat undangan resmi, Aminudin justru menuliskan Surat Perintah kepada para pimpinan BEM untuk menemuinya dan berdiskusi. Sebagai mantan aktivis mahasiswa, cara itu mendapat banyak cibiran.

Beragam permasalahan stafsus milenial presiden tidak berhenti di situ. Billy Mambrasar juga sempat menjadi sorotan. Kala itu profil LinkedIn miliknya menuliskan bahwa posisinya kini setara menteri. Billy pun menceritakan lebih dalam terkait kerja yang dilakukan selama ini kepada jurnalis merdeka.com Wilfridus Setu Embu, Selasa kemarin. Berikut petikan wawancaranya:

Bisa diceritakan bagaimana pengalaman Anda menjadi staf khusus presiden soal pola kerja, lalu dapat tugas apa saja dari Presiden Jokowi?

Staf khusus presiden kan memang secara konstitusi pekerjaannya hanya memberikan masukan kepada presiden. Sehingga kita ada rapat secara reguler yang dipanggil oleh Presiden kita langsung rapat dengan Bapak (Presiden).

Di situ Bapak memberikan penugasan. Misalnya, membuatkan sebuah konsep atau membuat draf sebuah tulisan atau proposal. Lalu nanti kami berikan ke Presiden. Jadi tugasnya memang teman bicara Pak Presiden.

jokowi perkenalkan staf khusus

Sejauh ini dalam komunikasi dengan Presiden Jokowi, isu apa saja yang menjadi perhatian dan kerap dikomunikasikan dengan para stafsus milenial ini?

Mungkin pertama-tama, jangan dilihat kami satu tim, kami seperti vokal grup. Tidak. Jadi kami tidak satu grup. Jadi kami masing-masing ada penugasan masing-masing dan terkadang saya juga tidak tahu Putri (Putri Tandjung) lagi ditugaskan apa. Saya juga nggak tahu Ayu Kartika Dewi (tugas apa). Karena masing-masing.

Kalau untuk saya sendiri, saya fokus areanya pasti tentang isu-isu Papua, kemudian entrepreneurship atau kewirausahaan, lalu pendidikan, dan pengembangan orang muda. Kemarin saya juga terlibat dalam memberikan masukan kepada Pak Presiden terkait penyusunan Inpres No 9 Tahun 2020 terkait percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat.

Bagaimana dengan isu lain di luar masalah Papua?

Misalnya isu pendidikan. Jadi di rapat kami memberikan pendapat. Beberapa pendapat yang saya berikan, misalnya saya mengekspresikan kepada Pak Presiden agar menyetarakan kesejahteraan guru honorer setara dengan gaji PNS, misalnya.

Itu kurang lebih tiga kali policy break saya tulis ke Pak Presiden. Dan akhirnya mungkin Pak Presiden juga mendengar masukan dari berbagai pihak, misalnya dari Kementerian juga ya sehingga keluarlah Perpres No 68 Tahun 2020 Tentang penyetaraan gaji guru honor setara dengan PNS.

Untuk kepemudaan, saya kan berada dalam gerakan Papua Muda Inspiratif, berkeliling dari satu tempat ke tempat lain juga menginspirasi anak-anak muda Papua dan anak-anak muda pada umumnya untuk dapat terjun ke sektor wiraswasta, untuk menjadi pengusaha.

Anda cerita soal dalam bekerja ada pembagian tugas kepada masing-masing staf khusus. Pernahkah ada momen, stafsus dikumpulkan dalam satu forum bersama dan poin apa ketika itu yang dibahas?

Paling saling update saja, kita lagi kerja apa. Kayak gitu. Misalnya Putri Tandjung dia lagi fokus di pahlawan digital UMKM, dia kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk mendorong digitalisasi UMK.

Menjadi orang yang berada di sekitar Presiden, tentu ada banyak sorotan dari publik. Ada apresiasi dan ada pula kritik. Bagaimana Anda menyikapi berbagai kritik?

Kalau untuk menanggapi kritik tentunya kita dengarkan dengan baik. Karena kritik kan bagian dari evaluasi masyarakat agar kita bekerja lebih baik. Jadi saya tidak pernah melihat kritik sebagai sesuatu yang negatif, tapi saya terima dengan baik semua kritik dan masukan untuk saya jadikan refleksi agar saya dapat memperbaiki diri dan bekerja lebih baik lagi.

Stafus milenial disoroti, misalnya kemarin ada Andi dan Belva yang sampai keluar, ada belakangan Aminudin Maruf terkait surat untuk kumpulkan BEM. Dari Anda sendiri apa refleksi terhadap kejadian-kejadian seperti itu?

Artinya kita sebagai anak muda ketika kita telah berkomitmen untuk membangun negara kita dengan mengambil tanggung jawab misalnya dalam pemerintahan, maka ini adalah bagian dari konsekuensi pekerjaan kita, dimana kita akan diperhatikan oleh publik, kita akan secara terbuka dikritik oleh publik.

Sekarang bagaimana kita tidak melihat kritik itu sebagai sesuatu yang membuat kita jatuh dan terpuruk, tetapi kita menjadikannya masukan yang baik agar kita bekerja lebih baik lagi. Dari sisi saya, saya akan tetap melihatnya dan akan belajar dari hal-hal tersebut. Ke depannya kalau masyarakat mengkritik saya terbuka menerima kritik tersebut agar saya bekerja lebih baik lagi.

Kemarin sempat ramai soal biodata Anda di LinkedIn. Karena ada penjelasan soal 'jabatan setingkat menteri'. Apa benar demikian?

Jadi sebenarnya saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu ya. Itu terjadi salah penerjemahan bahasa Inggris dari apa yang saya tuliskan. Kemudian terjadi polemik di Twitter. Diskusi bahwa saya menyatakan bahwa saya setara dengan Menteri padahal tidak ada pernyataan itu.

Sebenarnya kesalahan interpretasi yang kemudian diberitakan dan memang saya memutuskan untuk tidak melakukan klarifikasi karena menurut saya itu hal yang tidak terlalu substantif untuk saya tanggapi. Itu kan orang menginterpretasi berbeda, orang menyimpulkan berbeda, dan saya pikir itu tidak substantif sehingga saya biarkan saja dan tidak masalah sebenarnya.

Sebenarnya kalau dibilang dibikin kesalahan, lagi-lagi itu kesalahan penerjemahan bahasa Inggris saya ya. Karena tidak ada pernyataan, tidak pernah saya mengeluarkan pernyataan seperti itu. Itu saja respon saya.

Kenapa bisa salah dalam penerjemahan?

Sebenarnya itu sudah lewat ya. Jadi kalau untuk saya, saya tidak akan mengomentari itu lagi. Jadi respon saya hanyalah saya tidak pernah menyatakan saya setara dengan Menteri. Tapi kemudian beberapa orang menginterpretasikan berbeda tidak masalah.

Di tengah pandemi seperti sekarang bagaimana koordinasi dengan Presiden Jokowi dalam 'keharusan' menjaga protokol kesehatan?

Jadi setiap kali saya ditugaskan untuk bertemu dengan masyarakat, saya selalu mengikuti protokol kesehatan baik menggunakan masker, menjaga jarak. Jadi saya selalu mengikuti protokol kesehatan dimana pun. Saya pun membantu Pak Presiden untuk selalu mengingatkan agar kita mengikuti protokol kesehatan.

Bagaimana koordinasi Presiden selama musim corona ini?

Rapat terakhir kami face to face. Rapat terakhir langsung bertemu. Tiga minggu yang lalu.

Apa kesibukan Anda sekarang. Program apa yang lagi dijalankan dari empat isu tadi?

Sebenarnya balik lagi, staf khusus tidak boleh memiliki program. Jangan dipikirkan staf khusus punya program. Karena yang boleh punya program kerja dan anggaran hanya Menteri. Jadi staf khusus tidak punya program. Staf khusus hanya memberikan masukan kepada Pak Presiden. Masukan itu diberikan pada saat rapat maupun saat Presiden meminta dibuatkan secara tertulis.

Tapi kalau dibilang kunjungan-kunjungan kerja untuk menampung aspirasi masyarakat terus saya lakukan. Saat ini saya berada di Papua dalam rangka kunjungan kerja. Kemarin saya di Sorong, Papua Barat, dan Raja Ampat membantu Menteri Bappenas untuk mensosialisasikan Inpres No 9 Tahun 2020 Tentang Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat.

Lalu saat ini saya dan Kepala BRG berada di Merauke, Provinsi Papua untuk mendorong pemanfaatan lahan gambut di daerah Merauke secara optimum oleh masyarakat asli Papua.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketika Jokowi Bersama Para Menteri Berkumpul Nikmati Malam di IKN

Ketika Jokowi Bersama Para Menteri Berkumpul Nikmati Malam di IKN

Jokowi menyantap nasi goreng. Sejumlah menteri bahkan bernyanyi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan

Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan

Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.

Baca Selengkapnya