Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siksa biar terbuka

Siksa biar terbuka Ilustrasi penjara. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Pikiran D masih kalut usai interogasi lisan. Ditambah pertanyaan bertubi tubi soal di mana barang haram itu dia sembunyikan. Kondisi lelah dan mental tertekan membikin dia pasrah. Akhirnya, delapan anggota satuan narkotik dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bekasi menggeledah rumahnya. D juga ikut menumpang dalam sedan Baleno milik seorang polisi.

Orang tua D bingung sekaligus terkejut melihat kedatangan polisi. Sehabis menunjukkan surat penggeledahan sudah lecek, polisi langsung memeriksa kamar tidur D. "Di rumah saya masih diapit dua petugas, dianterin ke kamar saya di lantai dua," kata D menyesal kepada merdeka.com di Jakarta Kamis pekan lalu. "Ibu saya menangis histeris."

Setelah menyerahkan barang bukti, dia mengaku mendapatkan ganja itu dari teman kampusnya. Namun polisi tak langsung percaya.

Selepas dari rumahnya, kondisi makin kejam. D diperlakukan bak penjahat jalanan. Pukulan hingga jambakan didapatkan dari anggota reserse untuk dari mana asal ganja itu. Malam itu juga D dibawa dengan tangan terikat tali plastik biru ke Markas Kepolisian Resor Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dalam ruangan unit satuan narkotik terletak di bagian belakang gedung tepat di lantai dua, D dijebloskan ke dalam sel berukuran 5x4 meter. Belum selesai sampai di situ, tengah malam interogasi secara fisik mulai dilakukan.

Dalam kondisi bertelanjang dada, kepala D direndam ke dalam ember merah berisi air dan pecahan es. D bertahan dengan jawaban semula: ganja itu didapatkan dari di kawasan Jakarta Selatan. Anggota reserse makin berang sampai seluruh tubuhnya disiram air dingin. Badannya kuyup.

Sambil menggigil kedinginan, tangisnya pecah bercampur jerit kesakitan akibat siksaan. "Hampir dua jam, habis saya di situ kayak binatang, diinjak juga kepala saya," ujarnya mengingat. D kemudian dikembalikan ke dalam sel bergabung dengan tiga tangkapan kasus sabu.

Esoknya, D bisa berkomunikasi dengan keluarga meminjam telepon seluler milik teman satu selnya. Dia berbisik seraya menangis. Dia menyatakan menyesal kepada orang tuanya.

"Ya udah kamu berdoa aja, lagi diusahain ini. Tapi nggak tahu bisa apa nggak (bebas)," tutur D menirukan ucapan ayahnya. Saat itu kasusnya ditangani oleh Unit II Satuan Narkoba Polresta Bekasi dipimpin oleh Ajun Komisaris Albert Papilaya.

Kepala Polresta Bekasi Komisaris Besar Priyo Widianto mengaku tak tahu menahu perihal kasus bergulir sudah dua tahun lalu itu. "Saya juga tidak tahu kasusnya, coba di sms serta tempat kasusnya," kata dia saat dihubungi melalui telepon selulernya akhir pekan lalu.

Hingga berita ini dilansir, Ajun Komisaris Albert Papilaya tidak menjawab panggilan telepon dan tak membalas pesan singkat dikirimkan.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Baca Selengkapnya
Punya Kepala Gundul, Perlu Nggak Sih Pakai Sampo?

Punya Kepala Gundul, Perlu Nggak Sih Pakai Sampo?

Orang gundul juga perlu menggunakan sampo. Pasalnya kotoran yang mungkin melekat di rambut, juga mungkin melekat di kulit kepala.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bak Surga Dunia, begini Penampakan Bawah Laut Pulau Banda Naira yang Disebut Jadi Impian Banyak Orang

Bak Surga Dunia, begini Penampakan Bawah Laut Pulau Banda Naira yang Disebut Jadi Impian Banyak Orang

Keindahan pulau ini membuat setiap orang seolah bercita-cita ingin menginjakkan kaki hingga menyelam atau diving di dalam lautannya.

Baca Selengkapnya
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih

Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.

Baca Selengkapnya
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana

Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana

"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja

Baca Selengkapnya
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya