Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY vs Anas dalam bingkai pewayangan

SBY vs Anas dalam bingkai pewayangan anas dan sengkuni. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Sangat berlebihan jika membandingkan ketegangan politik SBY-Anas saat ini dengan Sukarno-Soeharto pada awal Orde Baru. Pertama, konteks politiknya berbeda, karena SBY-Anas sedang memperebutkan kekuasaan tingkat partai politik; sementara Sukarno-Soeharto memperebutkan kekuasaan politik nasional.

Kedua, prahara politik yang melingkupi pertentangan Sukarno-Soeharto saat itu sudah melampaui imajinasi publik menyusul pembantaian jutaan warga negara pascaperistiwa G-30-S di Jakarta; sedangkan pertentangan SBY-Anas saat ini, dilingkupi oleh kasus-kasus korupsi yang mendera Partai Demokrat.

Ketiga, pertentangan Sukarno-Soeharto dilatarbelakangi oleh persaingan ideologi internasional, karena Barat khawatir Indonesia jadi negara komunis, sehingga pengaruh asing sangat nyata dalam pertentangan domestik Indonesia; sedangkan pertentangan SBY-Anas sama sekali tidak ada pengaruh ideologi, juga pengaruh asing.

Jadi, sangat tidak sebanding menyandingkan pertentangan Sukarno-Soeharto dengan SBY-Anas. Kalah jauh dalam skala, intensitas maupun dampak politiknya.

Meski demikian, mendengarkan idiom-idiom yang bertebaran dan langkah-langkah yang berjalan, sungguh menarik untuk membandingkan pertentangan Sukarno-Soeharto dengan SBY-Anas, karena ada kesamaan-kesamaan sekaligus kebalikan peran.

Baik pertentangan Sukarno-Soeharto muapun SBY-Anas merupakan pertarungan beda generasi: di satu pihak, Sukarno dan SBY adalah generasi tua yang mempertahankan kekuasaan dan pengaruh; di lain pihak, Soeharto dan Anas adalah generasi baru yang mendobrak kekuasaan yang dianggapnya sudah terlalu lama bercokol.

Pertarungan beda generasi itu menjadi menarik karena disemangati dan diwarnai oleh budaya Jawa. Ini bukan semata-mata karena masing-masing lahir sebagai orang Jawa; lebih dari itu mereka belajar dan mempercayai budaya Jawa dalam mengarungi dan menggapai kekuasaan.

Jawa bagi keempat orang itu bukan sekadar nilai-nilai, bukan juga sekadar tradisi atau kumpulan tata krama yang harus dipraktikkan. Bagi mereka, Jawa adalah metode; atau cara tepat untuk menghadapi dan meraih kekuasaan.

Semua itu tergambar jelas dalam kisah-kisah pewayangan. Ingat meskipun cerita asli wayang berasal dari India, namun telah dikembangkan secara luas oleh pujangga dan wali Jawa, sehingga cerita wayang Jawa adalah khas Jawa.

Masih ingat, bagaimana Sukarno membius massa melalui kisah-kisah wayang. Sukarno mengasosiasikan dirinya dengan Kumbakarno atau Bhisma, tokoh paling patriotik membela negara, sehingga rakyat perlu mendukungnya menggerakkan Indonesia, melawan musuh-musuh revolusi.

Sementara itu dalam menghadapi Sukarno, Soeharto berkisah tentang Abimanyu dan Parikesit. Abimanyu berani mati dalam perang saudara Pandawa melawan Kurawa dalam kisah Baratayuda; sedangkan Parikesit adalah anak Abimanyu yang menjadi pengakhir perang, sekaligus penerus kejayaan Pandawa. Dengan kisah itu, Soeharto menegaskan bahwa dirinya adalah penerus kekuasaan dan kejayaan negara.

Ketika Anas menyebut nama Sengkuni di tengah ketegangan politik dirinya dengan SBY, sesungguhnya itu adalah pilihan sadar, bahwa masyarakat Jawa khususnya, percaya bahwa Pandawa adalah lambang kebaikan, Kurawa adalah lambang keburukan. Dalam kisah baik melawan buruk ini akan menjadi runyam karena SBY mendapat nasihat Sengkuni yang berada di sekitarnya.

Sengkuni adalah patih sekaligus penasihat Duryudono, pemimpin Kurawa. Dia tokoh yang berhasil mempengaruhi Duryudono dalam mengambil keputusan. Banyak nasihat Sengkuni yang berbuah kemenangan bagi Kurawa atas Pandawa. Tentu dalam persepktif Pandawa, Sengkuni adalah tokoh yang licik dan culas; sebaliknya bagi Kurawa dia adalah tokoh pintar nan cerdas.

Dalam dunia nyata, apalagi dunia politik, baik dan buruk tidak selalu berseberangan, tetapi sering berdampingan dan bahkan berkawan. Dalam dunia Demokrat, Anas bisa saja memposisikan diri sebagai Arjuna melawan Duryudana. Tapi dalam dunia politik nasional, Demokrat adalah Kurawa, yang tamak dan rakus, gagal menepati janji: stop korupsi!

(mdk/tts)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TOP NEWS: Cetak Sejarah SBY-Prabowo, Sulit Dilakukan Orang Lain | AHY Vs Kubu Anies, Sindir Kehancuran

TOP NEWS: Cetak Sejarah SBY-Prabowo, Sulit Dilakukan Orang Lain | AHY Vs Kubu Anies, Sindir Kehancuran

Ketum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berbalas Senyum Prabowo dengan Mantan Istri Titiek Soeharto, Sang Anak Tertawa Kegirangan

Berbalas Senyum Prabowo dengan Mantan Istri Titiek Soeharto, Sang Anak Tertawa Kegirangan

Berikut potret Prabowo Subianto berbalas senym dengan sang mantan istri Titiek Soeharto.

Baca Selengkapnya
Anies Dilaporkan usai Singgung Lahan Prabowo, Bawaslu: Tentu Dipanggil Kalau Ada Temuan Pelanggaran

Anies Dilaporkan usai Singgung Lahan Prabowo, Bawaslu: Tentu Dipanggil Kalau Ada Temuan Pelanggaran

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menanggapi laporan Anies Baswedan usai menyinggung lahan capres Prabowo Subianto di debat Capres.

Baca Selengkapnya
Cerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok

Cerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok

Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Anies Soroti Prabowo Usai 'Mangkir' Tak Salaminya, 'Saya Mencari Tapi Sudah Tidak Ada'

Anies Soroti Prabowo Usai 'Mangkir' Tak Salaminya, 'Saya Mencari Tapi Sudah Tidak Ada'

Momen Prabowo Subianto tak salami Anies Baswedan seusai debat ketiga Pilpres 2024 banjir sorotan publik.

Baca Selengkapnya
Hak Angket dan Sengketa Pemilu Digembosi Setelah Prabowo Bertemu Surya Paloh? Ini Jawaban Anies

Hak Angket dan Sengketa Pemilu Digembosi Setelah Prabowo Bertemu Surya Paloh? Ini Jawaban Anies

Hak Angket dan Sengketa Pemilu Digembosi Setelah Prabowo Bertemu Surya Paloh? Ini Jawaban Anies

Baca Selengkapnya
Anies soal Serang Prabowo di Debat: Saya Menyampaikan Kenyataan dan Fakta

Anies soal Serang Prabowo di Debat: Saya Menyampaikan Kenyataan dan Fakta

Fakta yang disampaikan Anies adalah apa yang dirasakan masyarakat.

Baca Selengkapnya