Saling Menguatkan Lawan Ketakutan
Merdeka.com - Sudah lebih dua pekan, Ramma menjalani isolasi mandiri bersama ibu dan adiknya di rumah. Mereka tak mau larut dalam duka sejak hasil tes usap menyatakan positif corona. Kondisi ini justru membuat saling menguatkan. Percaya bahwa virus ini bisa dilawan.
Pola hidup selama isolasi mandiri tidak banyak berubah. Mereka tetap saling berbincang dan melakukan aktivitas lain. Hanya bedanya harus tetap pakai masker dan saling menjaga jarak di dalam rumah.
Ramma awalnya takut menghadapi kenyataan terinfeksi virus corona. Terutama dengan kondisi sang ibu yang memiliki riwayat sakit jantung. Pikirannya sempat buruk atas kondisi ini. Sedangkan untuk adiknya, dia tidak merasa khawatir. Remaja perempuan itu tampak masih bugar.
"Saya khawatir kondisi ibu. Kalau adik mungkin dia tergolong dalam orang tanpa gejala," ujar Ramma kepada merdeka.com, Rabu, 14 Oktober 2020.
Semua berawal ketika Ramma mengikuti rapid test di kantor dan dinyatakan reaktif. Memang tubuhnya sempat merasa demam selama dua hari. Dari hasil itu membuatnya disarankan untuk tes usap.
Esok harinya dia mengajak keluarganya untuk tes usap di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan. Hasilnya, Ramma bersama ibu dan adiknya positif. Sedangkan sang ayah tidak terinfeksi.
Semenjak positif corona, karyawan swasta itu langsung diberi kantor libur. Diminta fokus untuk perawatan. Kemudian baru diberikan izin kembali aktivitas setelah dinyatakan negatif.
Bagi pekerja yang terinfeksi corona memang diwajibkan 14 hari isolasi mandiri. Kemudian perusahaan segera melakukan proses pembersihan dan desinfeksi berbagai tempat yang disentuh tangan manusia. Di antaranya meja, lift, dan gagang pintu.
Karyawan positif Covid-19 baru bisa diizinkan masuk kantor jika kondisinya benar-benar sembuh. Kemudian perusahaan segera melakukan pengetatan protokol kesehatan. Dengan cara memasang spanduk besar untuk mengingatkan protokol kesehatan, perintahkan cuci tangan, dan pemakaian masker.
Kantor juga harus memastikan bahwa pegawai yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) wajib bekerja dari rumah. Selanjutnya, perusahaan harus memastikan bahwa pegawai yang bekerja di kantor tidak membawa virus. Caranya dengan melakukan tes secara berkala.
Selama di rumah, pria lajang 29 tahun itu jadi lebih sering olah raga. Kegiatan itu seringnya dilakukan di teras rumah. Untuk mengisi waktu luang, biasanya dihabiskan untuk membaca buku dan menonton film. Tak lupa dia selalu beribadah meminta kesembuhan dirinya dan keluarganya.
Sedangkan sang adik masih disibukkan dengan kuliah daring. Mengambil jurusan sastra, beragam aktivitas perkuliahan masih dijalani. Apalagi tidak ada gejala dirasakan selama berkegiatan.
Bagi Ramma, kondisi ibu yang menjadi utama. Di awal terinfeksi, dia melihat ibunya sempat batuk dan tidak enak badan. Tapi itu tidak berlangsung panjang. Belakangan sudah kembali menjalani kegiatan sebagai ibu rumah tangga. Mulai dari memasak, membersihkan rumah hingga mencuci pakaian.
Dorongan untuk sembuh dari paparan virus corona begitu besar. Dukungan paling dirasakan dari keluarga. Grup WhatsApp keluarganya tak henti tiap waktu mengingatkan untuk makan dan minum obat maupun suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sang kakak paling perhatian untuk urusan ini.
"Awalnya kami takut menghadapi ini. Tapi perhatian dari keluarga membuat kami saling menguatkan," ucap dia.
Untuk urusan makan, Ramma memilih pesan catering selama isolasi mandiri. Sesekali kakaknya juga datang membelikan buah. Semua makanan yang diberikan digantung di pagar rumah. Tegur sapa langsung biasanya berlangsung singkat. Mereka harus sadar protokol kesehatan.
Beruntung warga sekitar tempat tinggalnya juga memberi dukungan. Sejauh ini belum terdengar suara miring terhadap dirinya dan keluarga dari para tetangga. Mereka bahkan juga membantu Ramma dan keluarga selama menjalani isolasi mandiri.
Kini kondisi Ramma sudah terasa bugar. Semangatnya melawan virus corona begitu besar. Perasaannya cukup optimis untuk sembuh dari corona. Rencananya akhir pekan ini mereka akan menjalani tes usap kedua. "Doakan semoga kami untuk mendapat hasil terbaik," kata dia mengungkapkan.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnya3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir
Penting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca Selengkapnya10 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Bapak-bapak Setelah Usia 40 Tahun
Pada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaDoa Menjelang Ramadhan, Ini Cara Mempersiapkan Diri Sambut Bulan Suci
Penting bagi umat muslim untuk mempersiapkan diri menuju Ramadhan. Salah satunya dengan membaca doa menjelang Ramadhan.
Baca SelengkapnyaDoa Menyambut Ramadhan Arab dan Artinya, Ini Bekal yang Harus Dipersiapkan
Tidak ada doa khusus untuk menyambut bulan Ramadhan. Namun, para sahabat dan generasi setelahnya kerap melantunkan kalimat yang mengandung doa baik.
Baca SelengkapnyaBacaan Doa Masuk Kamar Mandi dan Artinya, Amalkan Sehari-Hari
Doa masuk kamar mandi untuk memohon perlindungan dari setan, dan juga untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca Selengkapnya8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.
Baca Selengkapnya