Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Riwayat hitam bisnis investasi bodong

Riwayat hitam bisnis investasi bodong Ilustrasi investasi. ©2012 Shutterstock/Gorilla

Merdeka.com - Anda tentu ingat beberapa kasus penipuan bisnis berkedok investasi, bisa berembel-embel MLM dengan skema ponzi atau semacamnya. Misalnya kasus PT Qurnia Subur Alam Raya (QSAR) pada tahun 2001 hingga 2002. Ketika itu QSAR menggondol uang investor hingga Rp 467 miliar. Program ini menawarkan investasi di bidang perkebunan dengan keuntungan 7 hingga 10 persen per bulan.

Kemudian kasus Pohon Mas. Investasi ini menawarkan investasi melalui jual beli emas. Perusahaan menjanjikan keuntungan Rp 2 juta per bulan dalam periode tertentu setelah investor membeli koin emas 24 karat seberat 31 gram seharga 6,5 juta (Rp 500 ribu untuk biaya administrasi). Kemudian Wahana Bersama Globalindo (WBG).

WBG menawarkan produk investasi Dressel Investment Ltd dengan iming-iming keuntungan 24 hingga 28 persen per tahun. PT WBG memasarkan dua produk keuangan, yakni Sportmans dengan janji memberi bunga dua persen setiap bulan (nilai investasi USD 5 ribu dolar), serta program GMP menjanjikan keuntungan bunga tujuh persen tiap triwulan (nilai investasi USD 10 ribu).

Penipuan ini terkuak lima tahun lalu. Rupanya program termasuk skema ponzi, dimana uang dari investor baru akan dibayarkan ke investor lama. Investor baru akan dibayarkan dengan uang investor lebih baru lagi. Skema ponzi ini akan terbongkar ketika sudah tidak ada investor baru lagi. Jumlah nasabah dirugikan diperkirakan lebih dari sepuluh ribu orang dengan kerugian total Rp 3,5 triliun.

Kasus-kasus penipuan memang beberapa kali terjadi di Indonesia. Apalagi bila penipuan ini menggunakan kedok bisnis sah seperti investasi, pemasaran jaringan (multi level marketing), arisan berantai, koperasi simpan-pinjam, dan penggunaan teknologi Internet. Penipuan itu banyak menggunakan pola gabungan antara money game/skema Ponzi dengan skema piramid.

Menurut pengamat investasi Reza Priyambada, bisnis investasi biasanya diiringi penjabaran risiko-risiko investasi. Namun kenyataannya, memang ada beberapa oknum atau perusahaan investasi menutup-nutupi risiko bisnis. Perusahaan lebih menonjolkan keuntungan investasi dalam jumlah besar. Misalnya janji pembagian keuntungan di muka. Padahal logikanya tidak ada keuntungan investasi bisa dibagikan di muka.

Reza melanjutkan, selama perusahaan menjelaskan indikasi keuntungan serta risiko-risiko dengan gamblang, apakah target keuntungan bisa tercapai atau tidak, konsep-konsep investasi itu bukan money game. ”Jadi menurut saya, bisnis investasi itu tidak ada yang pasti. Tetapi ada indikasi-indikasi keuntungan bisa dilaporkan,” kata dia.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.

Baca Selengkapnya
Pakai Istilah Sulit saat Debat Pilpres, Gibran Bantah Tiru Gaya Jokowi

Pakai Istilah Sulit saat Debat Pilpres, Gibran Bantah Tiru Gaya Jokowi

Gibran beralasan, frasa yang digunakannya sebenarnya merupakan istilah investasi.

Baca Selengkapnya
Ingin Cepat Kaya? Ini Pilihan Investasi Jangka Pendek Potensi Banyak Cuan

Ingin Cepat Kaya? Ini Pilihan Investasi Jangka Pendek Potensi Banyak Cuan

Selain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun

Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun

Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang Curi Perhatian saat Debat Cawapres

Mengenal Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang Curi Perhatian saat Debat Cawapres

Ia tengah jadi sorotan saat kerah baju Menteri investasi ini terlihat ditarik Prabowo saat debat cawapres semalam.

Baca Selengkapnya
Karena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN

Karena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN

Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.

Baca Selengkapnya
Percaya Kemampuan Gibran, Kaesang: Saya Khawatirkan soal Senyum

Percaya Kemampuan Gibran, Kaesang: Saya Khawatirkan soal Senyum

Gibran memiliki pengalaman merintis usaha sejak tahun 2015, dan telah bertemu dengan banyak investor.

Baca Selengkapnya
2 Tahun Rintis Bisnis, Perempuan Ini Terpaksa Kembali Mulai dari 0 Lantaran Usahanya Terdampak Banjir

2 Tahun Rintis Bisnis, Perempuan Ini Terpaksa Kembali Mulai dari 0 Lantaran Usahanya Terdampak Banjir

Air yang semula semata kaki langsung berubah hingga sepinggang orang dewasa

Baca Selengkapnya
KEK Sanur Dapat Suntikan Investasi Rp10,3 Triliun, Berpotensi Serap 43 Ribu Pekerja

KEK Sanur Dapat Suntikan Investasi Rp10,3 Triliun, Berpotensi Serap 43 Ribu Pekerja

Investasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.

Baca Selengkapnya