Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perlu satgas perlindungan anak di setiap RT

Perlu satgas perlindungan anak di setiap RT Kak Seto. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu tahun belakangan ini, banyak bermunculan kasus kekerasan seksual terhadap anak. Setelah kasus kekerasan seksual di Jakarta Indonesia School pada bulan April 2015 lalu, kasus-kasus lain pun bermunculan. Di Bali seorang bocah bernama Angeline tewas dibunuh. Bocah tak berdosa sempat mengalami kekerasan sebelum meregang nyawa. Angeline di duga dibunuh oleh ibu angkatnya. Mayat angeline ditemukan terkubur di bawah kandang ayam sambil memeluk boneka.

Teranyar, kasus kekerasan terhadap anak juga terjadi di daerah Jakarta Barat. PNF, bocah berusia 9 tahun ditemukan tewas di dalam kardus. Sebelum menemui ajalnya, PNF sempat diperkosa dan dianiaya oleh pelaku yang merupakan tetangga korban.

Banyaknya kasus kekerasan terhadap anak menjadi perhatian, Seto Mulyadi. Pria akrab disapa Kak Seto ini mengatakan jika banyak terjadinya kasus kekerasan pada anak diyakini lantaran kurang pekanya masyarakat terhadap lingkungan. Dia pun berharap pemerintah serius menangani pencegahan agar tidak ada korban berikutnya.

"Masyarakat sekarang ini kurang peka terhadap lingkungannya. Jadi begitu kasus muncul kita baru ramai, ini yang disayangkan. Hillary Clinton itu mengatakan, mendidik anak perlu orang sekampung, saya tambahkan sekarang melindungi anak juga perlu orang sekampung," ujar Kak Seto saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya, Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis pekan lalu.

Berikut penuturan Kak Seto kepada Laurel Benny Saron Silalahi soal maraknya kekerasan terhadap anak di Indonesia.

Apa langkah yang harus dilakukan untuk menekan angka kekerasan terhadap anak ?

Kita kadang-kadang terlalu mengandalkan polisi, mengandalkan KPAI, Komnas Anak, Kementerian-kementerian, terus saja begitu dan kita selalu menjadi pemadam kebakaran setiap ada kasus ramai Tetapi perspektifnya tidak ada. Kita lupa memberdayakan masyarakat itu sendiri. Kita ambil contoh kasus yang di Cibubur, yang lima anak terlantar. Itu orang tetangga kiri-kanan pada tahu dipukulin, ada anak terlantar, Tetapi mereka pada diam saja. Alasannya nanti kalau ditegur marah, padahal dalam Undang-Undang Perlindungan Anak menyatakan siapa pun yang mengetahui kekerasan terhadap anak dan malah membiarkan, diam saja tidak berusaha menolong atau melapor itu bisa kena sanksi pidana lima tahun penjara. Jadi itukan memberdayakan masyarakat, jadi harusnya peduli. Makanya kalau mau berapa ribu polisi tak akan mampu mengatasi masalah itu, apalagi KPAI, Komisioner cuma sembilan orang stafnya berapa, Komnas anak juga, perhari itu laporan bisa antara 5 sampai 20 laporan, itu sebulan berapa?, setahun berapa?.

Lalu apa solusinya ?

Saya pernah mencanangkan gagasan dan sudah saya bicarakan bersama Kapolda dan Gubernur juga, kalau di RT atau RW itu kan ada seksi kebersihan, seksi keamanan, seksi acara, segala macam, saya usul tambahkan seksi satu lagi seksi perlindungan anak, atau disebut satgas perlindungan anak. Nyamuk aja ada satgasnya, diurus nyamuk ini, lah kok anak enggak diurus.

Dua tahun lalu saya sudah merintis ini, dan ini adalah RT dan RW pertama di Indonesia, yang mempunyai satgas perlindungan anak. Kebetulan saya RW di sini. Jadi mungkin tiga hari sekali seminggu sekali, anggota satgas saya itu keliling, mengontrol ke warga menanyakan satu-satu, bagaimana bapak ibu putra putrinya sehat, sudah sekolah, atau apa saja, terus kalau ada tetangga mendengar ada anak dipukuli dibentak bentak, itu nanti tinggal lapor ke satgas saja dan satgas nanti akan mengingatkan. Bu, ini melanggar Undang-Undang anak jangan dipukuli, itu yang kita lakukan begitu dan ini efektif sekali.

Pernah ada satu kasus, di salah satu RT di sini dilapori oleh guru karena ada muridnya yang pahanya melepuh karena disetrika. Lalu dilaporkan pada ketua RT, dan RT itu langsung melapor ke saya dia menceritakan ada kasus kekerasan. Lalu saya telpon Polres Jakarta Selatan, tidak sampai 40 menit polisi dateng, ibunya langsung ditangkap.

Artinya tidak pandang bulu ?

Tidak. Apalagi kalau orangtuanya, dalam undang undang kalau kasus seperti itu akan diancam lima tahun penjara. Tetapi kalau orangtua yang melakukan ditambah sepertiga lagi hukumannya. Karena orang tua itu kan sebagai pelindung anak bukan justru melakukan kekerasan. Jadi ini yang lupa dilakukan oleh warga kita.

Menurut anda, apakah keberadaan polisi sudah efektif ?

Belum efektif. Karena polisi juga perlu adanya bantuan dari masyarakat, berapa ribu sih polisi kita, sementara rakyatnya berapa juta. Untuk itu polisi harus punya ujung tombak lagi yaitu polisi polisi masyarakat. Apa pun istilah masyarakat ini sebagai kepanjangan tangannya polisi sebagai sahabatnya polisi untuk bisa meredam berbagai kejahatan dan kekerasan terhadap anak.

Nah Program Satgas anak yang sudah saya terapkan di RT saya, sudah dapat penghargaan MURI, Ini piagamnya Museum Rekor Indonesia atas RT RW pertama yang memiliki satgas perlindungan anak, saya yang punya ide dan saya juga dikasih sebagai RW nya. Itu dulu deh dan itu tidak ada biaya sama sekali, spontanitas warga toleransi warga untuk kepentingannya sendiri. Hillary Clinton itu mengatakan, mendidik anak perlu orang sekampung, saya tambahkan sekarang melindungi anak juga perlu orang sekampung.

Jadi kalau ada bapak ibu ribut dampaknya pada anak, tetangga juga harus membantu mendamaikan, atasi bagaimana masalahnya saling bantu. Ada kasus misalkan anak ditinggal pergi orangtuanya, anak itu sendirian di rumah ada tetangga yang melihat, ajak main, telepon bapak ibunya anaknya main di rumah kami, ini yang harus dilakukan. Dengan begini kekerasan terhadap anak akan mudah dicegah karena warga ikut mengontrol, ikut membantu, terus kalau bisa adakan pertemuan memberikan panduan bagaimana mendidik anak dengan kekuatan cinta bukan dengan kekuatan marah atau jeweran atau menampar dan sebagainya. Nah akhirnya nanti akan sadar dengan sendirinya. Jangan lupa juga mensosialisasikan undang-undang perlindungan anak, eh kalau menyiksa anaknya sendiri itu bisa dipidana loh. Nah nanti udah bukan jamannya lagi apabila tetangga menegur, eh ini bukan urusan loe, ini cara gue mendidik anak, jadi jangan ikut campur. Jadi enggak boleh lagi seperti itu nanti.

Sudah sejauh mana anda mensosialisasikan Satgas Perlindungan Anak ini ?

Sekarang ini baru Tangerang Selatan, Tetapi saya juga sudah kampanye dengan Gus Ipul kepada 10 bupati di Jawa Timur, dari mulai Bupati Jember, Banyuwangi, Magetan, dan lainnya pokoknya ada 10 kabupaten. Ini juga belum didukung oleh media, dan ini juga sudah saya lontarkan dengan Kapolda, dan beliau bilang oke kita akan bantu, kita akan koordinasikan dengan polisi dan Pemprov atau Gubernur, dan mereka juga bilang oke semua RT dan RW di Jakarta akan ada satgas kekerasan anak. Jadi ini semua harus serentak, memang harus dengan cara melibatkan masyarakat untuk mencegah kekerasan kepada anak ini.

Bayangkan saja laporan kekerasan terhadap anak itu di KPAI dan di mana pun itu sekitar 3000 kasus pertahunnya dan itu saja masih ditertawakan oleh aktivis perlindungan anak dari Inggris. Dia bilang di inggris yang populasinya itu sekitar 65 juta penduduk itu pertahun itu 300. 000 kekerasan terhadap anak. Jumlah ini tentu lebih besar, Tetapi karena apa, ini disebut fenomena gunung es yang muncul di permukaan itu tidak seberapa dengan kasus yang terjadi di papua, dia aceh, dan tempat pelosok lainnya Tetapi tidak terungkap oleh aparat. Pak Kapolda juga bilang kenapa kasus kekerasan yang terjadi di Papua, NTT, tidak terungkap, itu karena takut untuk melapor. Kalau di sini kan di kontrol oleh media, dibikin berita, kadang kadang kalau di sana yang menulis beritanya takut diancam.

Kasus kekerasan terhadap anak ini memang cukup tinggi, makanya harus ada pencanangan kembali gerakan nasional. Pak SBY waktu itu penah pencanangan gerakan AKSA, Anti Kejahatan Seksual terhadap anak Tetapi melempem, tidak ada gaungnya. Ini yang harus kembali digaungkan kembali oleh pak Jokowi, ayo lakukanlah, bentuk semua di RT/ RW. Jadi sebelum ada slogan kota layak anak, ciptakan dulu RT yang layak anak, kelurahan layak anak, kecamatan layak anak, terus gitu sampai nantinya kota layak anak.

Apa dampak terhadap anak yang mengalami kekerasan ?

Itu merusak psikologi mereka. Ingat anak anak adalah peniru terbaik di dunia. Kalau mereka dapat kekerasan mereka juga akan menjadi pelaku kekerasan juga. Misalnya anak umur 9 tahun sudah membunuh temannya banyak kasus seperti itu terjadi, bukan hanya di Jakarta, tetapi di daerah juga sering dan tidak pernah terungkap oleh media. Di Sumatra Utara ada kasus Raju, yang membunuh temannya. Waktu itu dia umur delapan tahun, nah waktu itu dia umur delapan tahun bisa dipidana, seharusnya kan 12 tahun. Gara gara kasus itu aku menghadap pak ketua DPR waktu itu pak Agung Laksono, saya minta supaya ditingkatkan sesuai hukum internasional, akhirnya yaitu baru 12 tahun dia bisa dipidana.

Saat ini banyak anak SD yang sudah pacaran, bagaimana anda melihat ini ?

Pornografi, kalau saya melihat itu sudah sangat terbiarkan. Anak bisa melihat pornografi melalui gadget, televisi, melalui warnet, masyarakat tidak mengontrol. Tetapi saya harap dengan adanya satgas perlindungan anak itu bisa kontrol, karena pornografi itu enggak kalah dahsyatnya seperti narkoba dalam merusak otak anak. Makannya setelah dewasa bisa menjadi pelaku kekerasan kejahatan seksual terhadap anak.

(mdk/arb)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
15 Barang yang Wajib Dimiliki Anak Kos, Salah Satunya Bikin Kamar Jadi Rapi!

15 Barang yang Wajib Dimiliki Anak Kos, Salah Satunya Bikin Kamar Jadi Rapi!

Menjadi anak kos adalah salah satu langkah menuju hidup mandiri.

Baca Selengkapnya
Ajak Anak Lalui Perjalanan Mudik, Pastikan Atur Waktu untuk Hindari Kelelahan

Ajak Anak Lalui Perjalanan Mudik, Pastikan Atur Waktu untuk Hindari Kelelahan

Melalui perjalanan mudik yang panjang bisa sangat melelahkan terutama bagi anak sehingga penting untuk mengatur waktu.

Baca Selengkapnya
8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan

9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan

Menggendong bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra agar bayi tetap aman dan nyaman di dalam pelukan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Anak Kost Wajib Punya 6 Barang Ini, Bikin Hidup Lebih Praktis Saat Merantau!

Anak Kost Wajib Punya 6 Barang Ini, Bikin Hidup Lebih Praktis Saat Merantau!

Inilah beberapa barang yang harus kamu miliki dan sangat bermanfaat bagi anak rantau.

Baca Selengkapnya
Bahaya Polio bagi Anak dan Gejalanya, Orang Tua Wajib Tahu

Bahaya Polio bagi Anak dan Gejalanya, Orang Tua Wajib Tahu

Polio pada anak adalah masalah kesehatan yang serius yang harus diwaspadai oleh setiap orang tua. Penyakit ini menyerang saraf pusat dan menyebabkan lumpuh.

Baca Selengkapnya
Panduan Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan pada Anak, Perlu Dipahami saat Liburan

Panduan Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan pada Anak, Perlu Dipahami saat Liburan

Terjadinya mabuk perjalanan pada anak bisa membuat liburan yang harusnya menyenangkan jadi tak maksimal. Ini cara menyiasatinya.

Baca Selengkapnya