Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendiri PAN: Silakan proses dugaan korupsi Zulkifli Hasan dan Hatta

Pendiri PAN: Silakan proses dugaan korupsi Zulkifli Hasan dan Hatta Alvin Lie. ©youtube.com

Merdeka.com - Partai politik tak bisa lepas dari stigma korupsi. Bukan tanpa sebab, banyak politisi kerap terjerat kasus korupsi dan tak jarang yang berakhir bui di KPK.

Termasuk Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga kerap bersinggungan dengan kasus korupsi. Bahkan Ketua Umum PAN paling banyak dikaitkan dengan kasus rasuah di Indonesia.

Ketua Umum PAN dari periode Soetrisno Bachir, Hatta Rajasa sampai Zulkifli Hasan pernah terbelit kasus korupsi.

Soetrisno Bachir misalnya, dikaitkan dengan kasus pengadaan alat kesehatan vaksin flu burung dengan tersangka adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardhana (Wawan). Namun Soetrisno menegaskan, tidak ada kaitannya dengan korupsi Wawan, hanya meminjamkan uang kepada tersangka.

Begitu pula dengan Hatta Rajasa yang dikaitkan dengan kasus korupsi hibah kereta saat dirinya jadi Menteri Perhubungan. Anak buah Hatta Rajasa, Sumino Eko Saputro telah masuk bui.

Kemudian Zulkifli Hasan juga terbelit kasus alih fungsi lahan yang menjerat Gubernur Riau non aktif Annas Maamun. Zulkifli kerap mundar mandir KPK dan pengadilan untuk diperiksa sebagai saksi.

Menanggapi fenomena korupsi yang kerap menjerat ketua umum PAN, pendiri PAN Alvin Lie angkat bicara soal ini. Menurut dia, semua orang bisa saja dikaitkan dengan kasus korupsi termasuk tiga ketua umum PAN.

Namun menurut dia, ketiganya sudah diperiksa dan tidak ada bukti yang menyatakan baik Hatta, Soetrisno maupun Zulkifli terlibat dalam kasus korupsi. Dia bahkan mempersilakan ketiganya diproses hukum jika memang ada bukti keterlibatan di kasus korupsi.

"Kalau diisukan semua orang bisa diisukan. Semuanya kan (Soetrisno, Hatta dan Zulkifli) sudah diperiksa. Kalau ada dugaan silakan diproses," kata Alvin saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (17/11) lalu.

Terbelitnya tiga ketua umum di pusaran korupsi bukan berarti kaderisasi PAN gagal. Menurut dia, setiap era memiliki tantangan dan capaian yang berbeda. Sehingga menurut dia, tidak bisa dikatakan sistem pembinaan yang dilakukan PAN terhadap para kadernya gagal dilakukan.

"Di daerahkan sudah banyak ditangkap karena korupsi. Lalu ada kader yang pindah ke partai lain. Jadi tantangan beda dan kondisnya berbeda. Sejak PAN berdiri sangat kental dengan reformasi. Angkatan berikutnya kan zaman berbeda dan tantangannya juga berbeda," tegas Alvin.

Alvin mengakui banyaknya kader yang terjerat korupsi karena partai tak bisa mengawasi seluruh kader yang ada di pusat maupun daerah. Apalagi, lanjut dia, PAN memiliki jutaan kader di seluruh Indonesia. Intinya, kata dia, PAN tak pernah minta kadernya untuk mencuri uang rakyat.

"PAN anggotanya jutaan. PAN tidak pernah tugaskan anggota untuk curi duit. kita engga bisa mengawasi semuanya. Jutaan rakyat dan banyak orang korupsi di Indonesia, tidak bisa dikatakan gagal kan," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Vonis Zulkifli Hasan Lakukan Pelanggaran Administrasi, Kampanye Tanpa Cuti

Bawaslu Vonis Zulkifli Hasan Lakukan Pelanggaran Administrasi, Kampanye Tanpa Cuti

Pada pasal itu mengharuskan pejabat publik untuk cuti di luar tanggungan dan tak memakai fasilitas negara saat kampanye.

Baca Selengkapnya
Aliran Duit Korupsi Timah Harvey Moeis Masuk ke Parpol? Ini Penjelasan Kejagung

Aliran Duit Korupsi Timah Harvey Moeis Masuk ke Parpol? Ini Penjelasan Kejagung

Penyidik Kejaksaan Agung, kata Kuntadi, pihaknya bakal memeriksa siapapun yang terkait demi melancarkan pengungkapan kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
2 Kali Mangkir Dipanggil KPK, Shanty Alda Berpotensi Dijemput Paksa Terkait Dugaan Suap Gubernur Malut

2 Kali Mangkir Dipanggil KPK, Shanty Alda Berpotensi Dijemput Paksa Terkait Dugaan Suap Gubernur Malut

Ia dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Januari dan 20 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lawan Korupsi, Capres Anies Berencana Beri hadiah Layak Bagi Pemburu Koruptor

Lawan Korupsi, Capres Anies Berencana Beri hadiah Layak Bagi Pemburu Koruptor

Rencana itu bakal diwujudkan ketika Anies terpilih sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Reaksi Keras Hasbi Hasan Usai Dituntut 13 Tahun 8 Bulan Penjara: Satu Kata, Zalim

Reaksi Keras Hasbi Hasan Usai Dituntut 13 Tahun 8 Bulan Penjara: Satu Kata, Zalim

Hasbi Hasan tak terima dituntut 13 tahun dan 8 bulan pidana penjara serta denda sebesar Rp1 miliar subsider pidana kurungan pengganti selama 6 bulan.

Baca Selengkapnya
Terbukti Lakukan 3 Tindak Pidana Korupsi, Eks Bupati Meranti M Adil Divonis 9 Tahun Penjara

Terbukti Lakukan 3 Tindak Pidana Korupsi, Eks Bupati Meranti M Adil Divonis 9 Tahun Penjara

Mantan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil terbukti terbukti bersalah melakukan tiga tindak pidana korupsi. Dia dijatuhi hukuman 9 tahun penjara.

Baca Selengkapnya
Divonis 14 Tahun Penjara, Rafael Alun Masih Pikir-Pikir Lawan Putusan Hakim atau Tidak

Divonis 14 Tahun Penjara, Rafael Alun Masih Pikir-Pikir Lawan Putusan Hakim atau Tidak

Dikarenakan kedua belah pihak belum menerima putusan, hakim menyatakan vonis ini belum in kracht, atau belum berkekuatan hukum tetap.

Baca Selengkapnya
Anies Beri Sinyal Gandeng Kubu Ganjar Dukung Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

Anies Beri Sinyal Gandeng Kubu Ganjar Dukung Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

Anies menilai dengan adanya inisiatif hak angket, proses di DPR bisa berjalan.

Baca Selengkapnya
Dalami Kasus Pembunuhan Casis TNI AL, Polisi Periksa Tiga Saksi

Dalami Kasus Pembunuhan Casis TNI AL, Polisi Periksa Tiga Saksi

Dalam melancarkan aksinya, Serda Adan dibantu seorang warga sipil bernama Muhammad Alvin.

Baca Selengkapnya