Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP: Birokrasi kita kleptokratik, maling

PDIP: Birokrasi kita kleptokratik, maling hendrawan supratikno. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Pemerintah dan DPR berencana melakukan revisi terhadap UU No 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun rencana ini ditolak tegas oleh sejumlah kalangan khususnya aktivis antikorupsi. Letak penolakan terjadi pada banyak hal terutama umur dan batas kewenangan KPK. Masyarakat menilai, revisi UU KPK hanya merupakan suatu bentuk pengkerdilan terhadap lembaga anti rasuah itu. KPK dinilai masyarakat akan selalu dibutuhkan keberadaannya sejauh korupsi masih merajelela.

Kasus korupsi di Indonesia memang menjadi persoalan yang tak pernah habis terjadi. Dari tahun ke tahun, upaya KPK dalam memberantas korupsi nampak seperti berjalan di tempat. Sejauh itu, angka korupsi pun tetap bertumbuh. Ibarat penyakit kulit, semakin digaruk semakin pula gatal dan tersebar ke mana-mana. Demikian pula korupsi, menjamur hampir di semua lini terutama birokrasi dan politik.

Politisi PDIP Hendrawan Supratikno tak membantah birokrasi dan politik sebagai ladang korupsi di Indonesia. Meski menolak anggapan politisi identik dengan perilaku koruptif, menurut Hendrawan, masalah korupsi di negara ini disebabkan oleh kuatnya praktik suap-menyuap dalam sistem birokrasi di negara ini.

"Bahwa (korupsi) itu terjadi di kalangan birokrat dan politisi itu betul. Memang salah satu penyakit terbesar dari birokrat kita ya itu, birokrasi kita kan birokrasi upeti. Birokrasi yang digerakan insentif berupa upeti," kata Hendrawan ketika ditemui merdeka.com di ruang kerjanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/11).

Menurut dia, jalan masuk korupsi terjadi ketika birokrasi lemah dan rawan suap-menyuap. Anggota Komisi XI DPR ini menilai, birokrasi Indonesia tak bedanya dengan perilaku pencurian dan birokrat adalah maling yang sesungguhnya. Sebab praktik suap dan permintaan uang pelicin kerap dilakukan oleh para birokrat.

"Itu makanya saya sering sebut birokrasi kita adalah birokrasi maling. Ada lagi yaitu birokrasi kleptokratik. Karena kleptokrasi kan maling. Kleptokrasi itu ya insentif berupa upeti-upeti, pelumasnya dan pelicinnya itu suap menyuap. hengki pengki, caca marica, macam-macamlah istilahnya. Tapi intinya birokrasi kita adalah masalah besar sekali. Birokrasi yang sangat korup," jelasnya.

"Atau pakai bahasa KPK itu TSM (terstruktur, sistemik dan masif). Dan itu merupakan pergumulan bangsa kita sudah lama. Ketika terjadi reformasi pun salah satu TAP MPR yang paling awal adalah bagaimana menjalankan pemerintahan yang bebas dari KKN," tambah dia.

Tak ada cara lain untuk menghentikan ini, kata Hendrawan. Solusi yang perlu diambil adalah perbaikan sistem birokrasi melalui jalan pendidikan dan kebudayaan secara serempak. "Ini harus dilakukan solusi secara struktural, sistematis dan masif melalui jalur pendidikan dan kebudayaan, jalur birokrasi reformasi, jalur penegakan hukum tanpa pandang bulu. Serempak," tukas dia.

Perbaikan sistem birokrasi, kata dia, bukan perkara gampang. Butuh waktu lama untuk membenah semua itu. "Kalau ingin optimis ya saya kira 30 tahun. Tidak ada resep yang dalam pengertian sehari semalam efektif. Itu memakan waktu yang panjang karena harus serempak itu tadi," tutup Hendrawan.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.

Baca Selengkapnya
Fraksi PDIP DKI Kritik Heru Budi, Nilai Penetapan Desil Penerima KJMU Terlalu Ketat & Kaku

Fraksi PDIP DKI Kritik Heru Budi, Nilai Penetapan Desil Penerima KJMU Terlalu Ketat & Kaku

Mendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Catatan Kritik: Jokowi Sosok Bertanggung Jawab Terhadap Kualitas Demokrasi

PDIP Ungkap Catatan Kritik: Jokowi Sosok Bertanggung Jawab Terhadap Kualitas Demokrasi

PDIP memberikan catatan terhadap proses Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hasto Bicara Sikap PDIP: Di Dalam atau Luar Pemerintahan Demi Kepentingan Rakyat

Hasto Bicara Sikap PDIP: Di Dalam atau Luar Pemerintahan Demi Kepentingan Rakyat

Hasto mengatakan, sikap oposisi atau koalisi akan dilakukan demi kepentingan rakyat.

Baca Selengkapnya
PDIP soal Akademisi Buat Petisi Kritik Pemerintah: Demokrasi Hadapi Masalah Serius

PDIP soal Akademisi Buat Petisi Kritik Pemerintah: Demokrasi Hadapi Masalah Serius

Hasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Wayan Koster soal Pemeriksaannya Terkait Kasus Korupsi

Blak-blakan Wayan Koster soal Pemeriksaannya Terkait Kasus Korupsi

Polda Bali mengatakan, terkait dugaan korupsi masih didalami kebenarannya karena hal itu baru sebatas laporan.

Baca Selengkapnya
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya
Hasto Kritik Jokowi, dari Karir Keluarga hingga Pembagian Bansos

Hasto Kritik Jokowi, dari Karir Keluarga hingga Pembagian Bansos

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah

Kejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah

Sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.

Baca Selengkapnya