Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nestapa Merawat Bejibun Pasien Corona

Nestapa Merawat Bejibun Pasien Corona Ruang isolasi pasien corona di RSUP Persahabatan. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Hana Puspita hanya berbaring di dalam ambulans. Terdengar pekik keras suara sirine. Sejumlah petugas memakain alat pelindung lengkap ada di hadapannya. Menjaga kondisi Hana hingga tiba di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta.

Menjelang petang mereka tiba. Hana segera dilarikan ke ruang ICU. Dalam keadaan sadar, pikirannya berkecambuk ketika melihat kondisi nyata di depan mata. Padat. Itulah kesan pertama ibu dua anak ini.

Dalam satu ruangan, terdapat sekitar 10 orang dengan kondisi yang memprihatinkan. Jarak tempat tidur antar pasien pun berdekatan. Membuat dirinya sempat tak nyaman.

"Jarak antara tempat tidurku dan tempat tidur sebelahnya rapat sekali itu rapat sekali. Karena saking penuhnya," ungkap Hana bercerita kepada merdeka.com, pekan lalu.

Tak banyak petugas medis hadir di ruangan itu. Jumlahnya terbatas jika dibandingkan dengan jumlah pasien. Diakui Hana, kondisi itu membuat tak semua kebutuhan yang disampaikan kepada tenaga medis langsung dipenuhi dengan cepat.

Banyak perhatian masih diberikan kepada pasien yang lebih membutuhkan. Terutama kepada pasien sudah kritis. Dengan jumlah personel terbatas, para dokter dan perawat berjuang merawat intensif.

Kondisi itu membuat Hana prihatin terhadap upaya yang sedang dijalankan para petugas medis. Alih-alih marah atau protes, Hana justru jatuh kasihan pada dokter dan perawat yang sedang bertugas. Dia memahami bahwa para tenaga medis di ruangan jumlah terbatas.

"Aku enggak menyalahkan dokternya. Karena mereka benar-benar cuma satu dokter, beberapa suster tapi tangani 10 orang di ruangan itu. Jadi tidak cuma aku yang dikontrol. Ada yang lebih kritis jadi mereka yang difokusin," jelas dia.

Hanya semalam saja Hana menginap di ruangan tersebut. Keesokan harinya sudah dipindahkan ke bangsal Covid-19 sambil menunggu hasil tes usap.

Ruangan baru kondisinya jauh lebih baik. Ada enam tempat tidur di situ. Jaraknya sudah diatur sedemikian rupa sehingga lapang dan juga memenuhi protokol kesehatan. Selain itu, ada tenaga medis yang selalu siap melayani pasien.

Setelah hasil swab keluar dan terbukti positif Covid-19, Hana kemudian dipindahkan ke ruang isolasi. Di situ dia ditempatkan dalam satu ruangan khusus untuk menjalani perawatan.

Tanggal 18 Agustus, wanita berprofesi jurnalis ini meminta kepada dokter agar diizinkan pulang. Kondisi kesehatan yang kian pulih menjadi alasan. Tapi dokter tak segera memberi izin. Hana harus diperiksa dulu.

Hasilnya pun membaik. Hari itu dia akhirnya kembali ke rumah. Bertemu suami dan dua anaknya. Meski begitu, masih ada kabar buruk menimpanya. Sang Ayah ternyata sudah dimakamkan. Meninggal dunia dikarenakan terinfeksi corona. Sengaja keluarga besarnya tidak ada yang memberi tahu.

Memang dalam penanganan Covid-19 membutuhkan pelayanan prima. Salah satunya dari sisi ketersediaan tenaga medis dan ruang perawatan bagi pasien. Hal tersebut yang perlu diperhatikan pemerintah, baik pusat dan daerah.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut sudah 100 dokter gugur akibat wabah virus Corona per 30 Agustus 2020. Data mereka menunjukkan bahwa per hari bisa satu dokter meninggal akibat covid-19.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi bahkan menyoroti bahwa rasio kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia termasuk tertinggi di dunia dibandingkan di negara lain. Bahkan masuk tiga besar, setelah Rusia dan Mesir. Sekaligus tertinggi nomor satu di Asia.

"Perlu upaya memperbaiki sistem beban kerja tenaga medis dan kesehatan serta fase istirahatnya," jelas Adib.

Akhir-akhir ini ketersediaan ruang isolasi juga menjadi sorotan. Naiknya kasus baru tentu menimbulkan pertanyaan publik sejauh mana kesiapan ruang isolasi di berbagai rumah sakit rujukan untuk menangani pasien Covid-19.

Pemprov DKI Jakarta menyatakan hingga saat ini, tingkat keterpakaian ruang isolasi di RS rujukan berada di kisaran 80 persen. Padahal seharusnya tingkat keterpakaian ruang isolasi di RS berada di level 60 persen.

Berbagai langkah diambil untuk mengatasi tantangan tersebut. Salah satunya dengan menambah jumlah ruang isolasi. Pemprov DKI sudah menyiagakan 67 rumah sakit rujukan Covid-19. Namun, jika mempertimbangkan tren penyebaran Covid yang meningkat, jumlah itu dirasa tak cukup. Maka diputuskan untuk menyiagakan rumah sakit yang khusus untuk menangani Covid-19.

Saat ini, ada dua rumah sakit yang sudah diberi tugas untuk melayani pasien Covid-19 secara total. Salah satu RS yang ditunjuk, yakni RSUD Cengkareng.

Kepala Humas RSUD Cengkareng, Agung Rusyana mengatakan, sejak Maret pihaknya memang sudah menerima pasien Covid-19. Penunjukkan tersebut berkaitan dengan penggunaan kapasitas ruangan untuk pasien Covid-19.

Jika sebelumnya RS Cengkareng masih menerima pasien umum, maka dengan penunjukkan tersebut, maka kapasitas ruangan RS 100 persen akan digunakan untuk pasien Covid-19. "Pertama seperti yang sudah disampaikan Pak Direktur, pengembangan untuk persiapan secara bertahap. Karena masih ada pasien-pasien umum juga." katanya kepada merdeka.com, pekan lalu.

Sejak awal pihaknya sudah menyiapkan 230 tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19. Dari jumlah itu, sudah diisi sekitar 200 pasien. Jika 100 persen kapasitas rumah sakit dipakai untuk melayani pasien Covid-19 maka jumlah tempat tidur akan bertambah.

"Kalau ditunjuk full berarti sesuai kapasitas rumah sakit sekitar 409 tempat tidur," terang dia.

RSUD Cengkareng kini melakukan berbagai persiapan sarana prasarana. Sekaligus melakukan koordinasi dengan para relawan yang menurut informasi yang didapat Agung, berjumlah sekitar 200 orang.

Selain itu, pihaknya juga sedang berproses memindahkan tiap pasien umum ke sejumlah rumah sakit yang juga sudah ditunjuk. "Dari sisi tenaga sedang koordinasi dengan dinas kesehatan, tenaga relawan sudah mulai dikirim dan sedang dipersiapkan. Tenaga relawan sudah mulai datang ke RSUD Cengkareng," ungkap dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan penambahan ini menjadikan penanganan lebih dinamis. Apalagi jika melihat perkembangan kasus yang masih tinggi dan cukup cepat perkembangannya.

“Ada dua RSUD yang akan disiapkan untuk full Covid-19. Ini kan cepat dan dinamis. Kita berusaha mengimbangi lajunya pasien kalau untuk pelayanan kesehatan,” lanjut dia.

Juru Bicara Penanganan Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, melonjaknya kasus Covid-19 dan naiknya tingkat keterpakaian ruang isolasi, sebenarnya tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah.

Masyarakat pun punya andil dalam mendorong naiknya penyebaran Covid-19 atau sebaliknya turut andil dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Kalau jumlah kasusnya makin banyak, otomatis penggunaan tempat tidur rumah sakit juga makin tinggi. Jadi ada hubungannya," kata dia kepada Merdeka.com.

Pandemi corona, jelas Wiku, menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Cara untuk mengatasi kedaruratan kesehatan masyarakat yakni dengan membangun ketahanan kesehatan masyarakat. Ketahanan kesehatan masyarakat didapat jika imunitas individu maupun kolektif tinggi. Selain itu dengan menjalankan protokol kesehatan. Peran besar inilah yang perlu disadari betul masyarakat.

"Kalau masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti yang disarankan, dianjurkan, diminta oleh pemerintah, maka apapun jenis pelayanan kesehatannya tidak akan mampu," dia mengungkapkan.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
5 Jenis Tanaman Peneduh Rumah, Bikin Suasana Sejuk dan Nyaman

5 Jenis Tanaman Peneduh Rumah, Bikin Suasana Sejuk dan Nyaman

Tanaman peneduh rumah adalah pohon yang ditanam di sekitar rumah untuk membuat teduh dan memberikan kenyamanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Penyebab Mengapa Ketiak Berbau Tak Sedap saat Bangun Tidur

Penyebab Mengapa Ketiak Berbau Tak Sedap saat Bangun Tidur

Pada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Begini Momen Sekelompok Wanita Berhasil Selamatkan Diri dari Air Bah saat Main di Curug

Menegangkan, Begini Momen Sekelompok Wanita Berhasil Selamatkan Diri dari Air Bah saat Main di Curug

Beruntung, semua orang yang sedang bermain di curug saat itu selamat.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya