Menyusuri bangunan kuno kota Malang
Merdeka.com - Malang adalah kota sejuk yang terletak di Jawa Timur. Kota tersebut cukup banyak mewarisi cerita sejarah dari Jawa dan Belanda di masa lampau. Meskipun modernisasi berjalan sebagaimana yang terjadi di kota-kota lain di Indonesia, namun Malang masih tetap berusaha mempertahankan identitas dan menjaga beberapa bangunan kunonya bekas zaman penjajahan. Selain itu, ada festival tahunan di Malang yang fokus pada budaya lama kota Malang yang bertajuk Malang Tempo Doeloe.
Beberapa bangunan kuno yang masih dipertahankan di Malang, menurut buku "Malang: Telusuri dengan Hati" karya Dwi Cahyono, diantaranya adalah rumah sakit, sekolah, toko, dan tempat ibadah. Sebut saja rumah sakit Lavalette di daerah Blimbing yang awalnya merupakan sebuah klinik yang dirintis oleh D. Ghr. Renardel De Lavalette. Klinik yang kemudian besar menjadi rumah sakit tersebut dibangun pada tahun 1918 dan kini dikelola secara resmi oleh PT Pekerbunan Nusantara XI ( Persero).
Adapun sekolah dengan arsitektur kuno ala Belanda yang ada di Malang adalah Sekolah Kolese Santo Yusuf, Sekolah Cor Jesu, Sekolah Frateran. Ketiganya berada di daerah Celaket dan sempat dibakar secara massal bersama gedung Belanda yang lain oleh pejuang pribumi untuk mencegah penjajah kembali datang di tahun 1947. Namun pada tahun 1951, seluruh gedung yang dibakar berusaha dibangun kembali secara besar-besaran, perlahan-lahan diresmikan, dan masih kokoh berdiri sampai sekarang.
Sementara itu, satu-satunya restoran dari keluarga Cina 'Oen' yang selamat dari pembumihangusan pejuang adalah toko Oen Ice Cream Patissier di daerah Kayutangan. Menu yang disediakan di toko ini sangat khas Belanda. Lokasinya sering dijadikan tempat berkumpul warga Belanda yang ada di Malang. Bahkan sampai sekarang banyak warga Belanda yang datang kemari untuk bernostalgia.
Beberapa tempat ibadah seperti Masjid Jami', Gereja Santa Maria Bunda Karmel, Gereja GPIB Immanuel, Kelenteng Eng An Kiong, dan Pura Luhur Dwijawarsa pun masih kokoh berdiri di Malang dan tetap menjaga arsitektur asli kuno dari bangunan tersebut. Selain itu, ada juga Tugu Alun-alun Bunder yang menjadi simbol kemerdekaan kota Malang dari penjajahan Belanda yang sempat dihancurkan pembangunannya namun dilanjutkan kembali dan diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1953 dengan nama Tugu Nasional.
Pergi ke Malang pun belum lengkap apabila tidak ikut memeriahkan Festival Malang Kembali yang kerap diadakan setiap tahun di sekitar akhir bulan Mei. Festival tersebut tepatnya diadakan di Jalan Raya Besar Ijen. Pengunjung yang datang akan disuguhi aneka kuliner, mainan unik, dan kesenian jadul khas Malang yang pasti sayang untuk dilewatkan. Tahun ini pun festival tersebut menambah program baru yang disebut Sekolah Si Boedi untuk meramaikan acara Malang Tempo Doeloe 2012.
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Baca Selengkapnya12 Tempat Wisata Malang Terpopuler, Jelajahi Keistimewaannya
Dari pegunungan hijau hingga keunikan arsitektur kolonial, Malang memiliki daya tarik yang tidak dapat diabaikan.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Pabrik Cokelat Kuno, Tersembunyi di Bangunan Berusia 600 Tahun
Bangunan tersebut telah tiga kali beralih fungsi sebelum dijadikan pabrik cokelat terkenal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Masjid Kuno Kenari di Serang, Dulu Tempat Peristirahatan Sultan Banten
Masjid ini jadi sisa peninggalan Kesultanan Banten yang masih tersisa.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta
kondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRatusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat
Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaKini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaMakam Kuno Berisi Kerangka Manusia Terkubur dengan Pedang 1,2 Meter, Ternyata Sosok Pria Perkasa
Menurut para arkeolog, pria ini bukan orang sembarangan, tapi memiliki status sosial tinggi.
Baca SelengkapnyaKabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnya