Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melongok bisnis parkir liar di Jakarta

Melongok bisnis parkir liar di Jakarta Dishub razia parkir liar. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Puluhan mobil terlihat berderet rapi di depan sebuah pertokoan di kawasan Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur pada Kamis pekan kemarin. Mobil-mobil itu terpakir di bahu jalan. Padahal, di sepanjang jalan itu terpasang rambu dilarang parkir.

Pemandangan itu memang hampir bisa ditemui di beberapa wilayah Jakarta. Paling ironis, di tengah semrawutnya parkir mobil-mobil itu, seorang lelaki berseragam biru dengan logo Pemerintah Provinsi DKI, asyik menodong fulus. Sekali parkir, pemilik kendaraan dikenakan biaya Rp 5 ribu. Pajak retribusi liar itu tidak pernah masuk ke dalam kantong Pemprov DKI.

Wardi, seorang juru parkir liar tidak peduli dengan pekerjaan dia jalani meski sering dicaci orang. "Namanya juga cari duit. Saya sih maklumi saja kalau ada yang tidak suka dengan pekerjaan saya," ujar Wardi saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat pekan kemarin.

Wardi mengklaim jika pekerjaan sebagai juru parkir di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur adalah legal. Dia pun mengaku jika ada izin dari Pemerintah Provinsi DKI melalui Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta. Sebagai bukti, Wardi kebal jika sedang ada razia. Amannya nama Wardi bukan tanpa sebab, saban hari dia memberikan uang setoran sebesar Rp 30 ribu kepada petugas Dishub Jakarta Timur.

Berkat izin liar itu, saban hari Wardi bisa membawa uang lumayan besar. Paling sedikit jika parkiran sepi, wardi cuma bawa uang Rp 100 ribu. Jika sedang ramai, dia bisa mendapat dua kali lipat. Uang itu pun sudah dipotong dengan setoran ke Dinas Perhubungan. "Sehari itu bisa 100 ribu, paling gede itu pernah Rp 400 ribu," tutur Wardi.

Bukan hanya setoran wajib ke Dinas Perhubungan, wardi juga memberikan pelicin kepada preman dan anggota Kepolisian. Biasanya Wardi membayar Rp 5 ribu sehari kepada preman. Sedangkan kepada Polisi, Wardi biasanya memberikan rokok. "Uang keamanan istilahnya. Kalau polisi biasanya cuma minta rokok," kata Wardi.

Jika Wardi mengklaim sebagai juru parkir resmi atas izin pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ada juga tukang parkir ilegal bermodus hanya menggunakan seragam. Di daerah Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan misalnya, kebanyakan parkir dikuasai oleh Organisasi Masyarakat. Jika parkir dikuasai oleh Ormas, jangan kaget jika bayaran jasa liar itu pun juga lumayan besar. Buat mobil, biaya parkir yang harus dibayar Rp 10 ribu.

"Peraturannya memang seperti itu. Kalau enggak mau bayar, enggak usah parkir di sini," ujar lelaki berkulit hitam saat berbincang dengan merdeka.com di salah satu cafe di Tebet, Jakarta Selatan, pekan kemarin. Jika pemilik kendaraan tak mau bayar, jangan kaget jika mereka akan mendapatkan intimidasi.

Dibeberapa tempat hiburan malam di daerah Jakarta, parkir ilegal juga marak dengan penjagaan Ormas-ormas penguasa wilayah itu. Buat beroperasi, mereka pun tidak meminta izin kepada Pemerintah Provinsi DKI. Uang hasil parkir juga biasanya di setor ke pimpinan Ormas. Sementara yang bertugas menjadi juru parkir hanya menerima beberapa persen dari total setoran.

Gubernur DKI Jakarta pun dibuat geram atas aksi pungutan liar ini. Ahok begitu Basuki Tjahaja Purnama di dapuk mengakui jika petugas parkir liar di Jakarta masuk dalam kategori meresahkan. Sebagai Gubernur, dia pun berencana mempidanakan tukang parkir liar yang kerap menggunakan bahu jalan. Ahok bahkan meminta TNI dan Kepolisian membantu menertibkan parkir liar tersebut.

"Kita lagi cari celahnya, bisa enggak sih, jukir itu (dipidanakan). Dia kan memperdagangkan lahan negara, ya kan, mengambil lahan terus dikomersialkan, kita mau gugat," kata Ahok di Balaikota. Dari penghitungan Ahok, potensi pendapatan Pemprov DKI jika parkir dikelola dengan baik bisa mencapai Rp 1,8 triliun saban tahun.

"Seharusnya, pendapatan kita dari retribusi parkir bisa mencapai Rp1,8 triliun per tahun. Akan tetapi, karena banyaknya parkir liar, jadi banyak kebocoran di sana sini yang akhirnya mengakibatkan PAD kita jadi berkurang," ujar Ahok.

(mdk/arb)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan

Jaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan

Operasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan

Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan

Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan

Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan

Sejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.

Baca Selengkapnya
Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.

Baca Selengkapnya
Pernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali

Pernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali

Ia memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya

Baca Selengkapnya
Jalan Sukses Tak Ada yang Tahu, Ibu ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Berbekal Resep dari Brosur Panci

Jalan Sukses Tak Ada yang Tahu, Ibu ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Berbekal Resep dari Brosur Panci

Setiap salat, ibu ini selalu berdoa agar cita-citanya memiliki sebuah bisnis dapat terwujud.

Baca Selengkapnya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya
Pengusaha Teriak, Pajak 40% Ancam Geliat Bisnis Spa di Bali

Pengusaha Teriak, Pajak 40% Ancam Geliat Bisnis Spa di Bali

Pengusaha menilai kenaikan itu tergesa-gesa. Padahal Bali saja bangkit usai pandemi.

Baca Selengkapnya