Melawan haters dengan data
Merdeka.com - Perdebatan, saling lempar isu, hingga menjelek-jelekkan salah satu calon gubernur sudah mulai meramaikan media sosial jelang pemilihan gubernur DKI Jakarta. Bentuknya bermacam-macam dari meme, komik, sampai artikel yang berisi sindiran dan kritikan terhadap masing-masing pasangan calon. Agar tidak semakin liar, tugas tim media sosial untuk mengklarifikasi berbagai isu yang memojokkan jagoannya. Caranya dengan menyajikan data untuk melawan para haters (pembenci).
Seperti yang dilakukan oleh Jakarta Ahok Social Media Volunters (Jasmev) 2017. Mereka turun ke lapangan untuk melihat berbagai persoalan di ibu kota yang kemungkinan menjadi celah bagi tim lawan ataupun haters untuk menyerang pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Hasilnya berupa data dan fakta yang diolah dan disiapkan sebagai bahan sosialisasi dan kampanye, termasuk menjawab serangan lawan.
Proses pengumpulan dan pengolahan data ini berlangsung sejak setahun terakhir. "Kita menggunakan konten yang menarik, dengan fakta dan data untuk digunakan melawan haters," ujar Hariadhi, salah satu ketua tim Digital Strategic Jasmev 2017 saat ditemui merdeka.com beberapa waktu lalu di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Di Jasmev, lanjut Hariadhi, anggota timnya telah mendapat pelatihan, termasuk bagaimana caranya menanggapi serangan terhadap Ahok dengan menggunakan akun resmi @Jasmev2017 di Twitter. Dia juga menegaskan, timnya tidak menggunakan buzzer bayaran untuk menyerang lawan atau haters. Semua dikerjakan oleh para relawan terlatih. "Semua relawan tidak boleh menanggapi serangan dengan emosi. Kita lawan dengan menyampaikan data dan fakta yang kita miliki," ujarnya.
Akun media sosial cagub DKI ©istimewaSedangkan Radit, ketua tim media sosial pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengungkapkan, timnya hanya menggunakan konten positif untuk menyosialisasikan jagoan mereka. Radit mengaku sebagai admin untuk akun Instagram @sandiuno dan fanspage Facebook 'Sandiaga Salahuddin Uno'.
Jika ada serangan terhadap Sandiaga, Radit akan mengklarifikasi dengan data dan fakta. "Dan biarkan masyarakat yang menilai bagaiamana kinerja pasangan calon gubernur kami," kata Radit kepada merdeka.com.
Tidak lupa dia juga mengingatkan kepada timnya dan para relawan untuk tidak membalas dengan kata-kata kasar setiap serangan. Karena, kata Radit, jika haters dilawan dengan kata-kata kasar, saling serang akan terus berlangsung.
Radit mengaku, saat ini timnya tidak berjumlah banyak. Salah satunya adalah tim yang mengelola desain dengan visual grafis agar konten tersebut menarik perhatian di media sosial. "Ada juga tim yang memikirkan serta membuat isu, dan menganalisis isu yang sedang berkembang untuk menjadi bahan konten media sosial untuk menjawab para haters," tukasnya.
Akun media sosial cagub DKI ©istimewaSementara itu, #karibAGUS, tim relawan yang mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mengaku sudah siap dengan serangan para haters. "Jika ada haters, kami tidak memakai akun lain hanya akun itu saja dan tidak memakai haters juga," kata Ketua umum #karibAGUS, Humbul Kristiawan saat launching tim akhir pekan lalu di Jakarta.
tim sukses cagub DKI ©2016 Merdeka.com/Intan Umbari PrihatinHumbul mengungkapkan, ada tiga akun media sosial yang dikelola tim ini yakni 'karibAGUS' di Facebook, @karib_ahy di Twitter dan @Karib_ahy di Instagram. Tim ini memiliki situs resmi di www.karibAGUS.com.
Dia membantah memakai buzzer bayaran untuk melawan para haters. "Kita hanya pakai tim #karibAGUS untuk bisa mengajak para haters untuk tidak membenci lagi," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya
Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Data Pertahanan Bersifat Rahasia, Anies: Jangan Berlindung Dalam Kerahasiaan Ketika Tak Bisa Jelaskan
Menurut Anies, jawaban data itu sebetulnya simpel dan sederhana. Tinggal dibuka saja data yang bisa dibuka atau tidak bisa dibuka ke publik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertolongan Pertama Jika Disengat Ulat Kucing yang Disebut Sangat Beracun dan Mematikan
Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar ulat kucing. Ulat bulu ini disebut-sebut sangat beracun dan mematikan.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial
"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar
Baca SelengkapnyaCara Mudah Melawan Stres di Media Sosial
Penggunaan medsos tidak selalu memberikan dampak positif tapi juga negatif.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaModus adalah Nilai Data Statistik, Pahami Jenis dan Cara Menghitungnya
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul.
Baca Selengkapnya