Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Malaikat pencabut nyawa di Polda Metro Jaya

Malaikat pencabut nyawa di Polda Metro Jaya JIS. ©2014 merdeka.com/henny rachma sari

Merdeka.com - "Pada malam itu tanggal 26 April 2014. Kami semua melihat dan mendengar saudara Zaenal menyebut nama Azwar. Pada malam itu pula saudara Azwar di jemput untuk dimintai keterangan," begitu isi dokumen surat pernyataan para terdakwa kasus pelecehan Jakarta Intercultural School diperoleh merdeka.com. Dalam surat ditandatangani oleh ketiga terdakwa, Syahrial, Agus Iskandar dan Virgiawan Amin bersisi tentang kesaksian mereka sebelum ajal menjemput Azwar di balik tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Syahrial, Agus Iskandar, Virgiawan Amin, Afrisca serta Azwar memang telah lama ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pelecehan seksual sempat heboh di Jakarta International School dua tahun lalu. Setelah kasus itu ramai diberitakan media, nama sekolah pun diubah menjadi 'Jakarta Intercultural School'. Kini kasus itu kembali ramai diperbincangkan di media sosial setelah salah seorang pengguna membeberkan kejanggalan. Ada dugaan kriminalisasi terhadap para tersangka. Mereka bukan pelaku melainkan korban kasus diduga direkayasa.

Salah satu buktinya adalah surat pernyataan dari ketiga tersangka ini sebelum ajal menjemput Azwar. "Yang kami lihat malam itu saudara Azwar bukan dimintai keterangan, tetapi yang kami lihat adalah siksaan," tulis surat itu dalam paragraf pertama. Alat-alat buat menyiksa Azwar pun diuraikan. Saat dimintai keterangan, penis Azwar diberi balsem gosok. Penjepit kertas pun digunakan untuk menjepit puting kedua buah dada bidangnya. Sementara badannya dicambuk menggunakan selang air. Azwar duduk di bangku besi berwarna biru.

surat terdakawa kasus pelecehan seksual jis

Surat terdakwa kasus pelecehan seksual JIS ©2016 Merdeka.com

Siksaan sebelum dijemput malaikat Izrail itu, Azwar dibawa ke kamar mandi. Keluar dalam kondisi basah kuyup. Badannya pun menggigil. Ketika Azwar bertemu dengan para tersangka lain dalam kasus JIS, kepalanya ditodong senjata api. "Lalu pak Rudi bilang. 'Jangan memakai ini, urusannya beda'," tulis surat itu dalam paragraf ke tiga. "Lalu mata Azwar ditutup menggunakan lakban,"

Menit-menit menegangkan itu pun diuraikan dalam surat pernyataan itu. Sekitar pukul setengah satu siang, Azwar meminta izin ke toilet. Tidak berapa lama, keempat tersangka mendengar suara orang terjatuh di lantai. Belakangan diketahui Azwar menenggak cairan pembersih lantai. Dia tewas. Pukul setengah tujuh malam, kabar meninggalnya Azwar pun didengar tersangka lain.

"Sekitar jam 18.30 Wib dapat kabar dari penyidik namanya Pak Hari. Katanya temen lo mampus." ujar Hari kepada empat tersangka. "Kalau jadi orang jangan kaya begitu, harus jadi kesatria dan bertanggung jawab,". Dalam akhir surat pernyataan, ke empat tersangka mengatakan jika sampai detik ini mereka bukanlah pelaku pelecehan seksual. "Kami ini enggak ngelakuin tetapi kami dipaksa dan dianiaya," tulis penutup dokumen kesaksian itu.

Dokumen itu pun mengantarkan merdeka.com untuk menyambangi kediaman Azwar di Gang Haji Salam, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Sayang, pihak keluarga enggan untuk dimintai keterangan mengenai kematian Azwar di dalam kamar mandi Polda Metro Jaya. Apalagi jasad tubuh Azwar tak di otopsi. Ibunda Azwar menolak untuk diwawancarai pada Rabu pekan lalu. Dia menganggap kasus anaknya sudah usai. Tetangga mendiang Azwar pun menolak berkomentar mengenai kasus kembali ramai diperbincangkan saat ini.

Sementara Syahrial dan Virgiawan Amin dua tersangka dalam kasus itu pun mengakui adanya penyiksaan dilakukan oleh penyidik kala itu. Dia membenarkan jika sebelum ajal menjemput Azwar, temannya itu disiksa. "Azwar masuk kamar mandi dan keluar sudah basah kuyup. Kita tidak boleh lihat keadaan Azwar oleh penyidik," ujar Syahrial saat ditemui di Lapas Cipinang, Jumat pekan lalu.

para tersangka jis

para tersangka JIS ©2014 merdeka.com/jatmiko adhi ramadhan

Keduanya pun tak mengetahui sejak terakhir pertemuan mereka dengan Azwar pamit ke toilet. Syahrial dan Awan baru mengetahui Azwar tewas dari seorang penyidik. "Pak Hari ngasih tau kita kalau Azwar sudah tidak ada," ujarnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Komisaris Besar Awi Setiyono saat dikonfirmasi mengenai dugaan penyiksaan ini mengatakan, penyidik sudah melakukan profesionalitas dalam mengemban tugas. Jika memang ada bukti penyiksaan itu, dia meminta pihak-pihak tidak puas dalam kasus ini bisa mengadukan ke Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya. "Kalau memang ada kekerasan kita kan perlu klarifikasi apa betul ada penyiksaan itu. Kalau ada, ya laporkan itu nanti propam akan turun memeriksa," ujar Awi saat ditemui kemarin.

(mdk/arb)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Siskaeee

Begini Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Siskaeee

Siskaeee berharap penangguhan penahanan dilayangkan ke Polda Metro Jaya dikabulkan.

Baca Selengkapnya
Pegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki

Pegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki

Kedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK akan Serahkan Temuan Aset Firli Tak Tercantum di LHKPN ke Polda Metro Jaya

Dewas KPK akan Serahkan Temuan Aset Firli Tak Tercantum di LHKPN ke Polda Metro Jaya

Dewas KPK akan menyerahkan hasil putusan sidang pelanggaran etik Firli kepada Polda Metro Jaya jika diperlukan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari

5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari

Penyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.

Baca Selengkapnya
Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

ETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.

Baca Selengkapnya
Syahdunya Ngopi di Warung Abah Unang Cianjur, Warung yang Letaknya di Atas Awan

Syahdunya Ngopi di Warung Abah Unang Cianjur, Warung yang Letaknya di Atas Awan

Menyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.

Baca Selengkapnya
Tak Hadiri Sidang Praperadilan Siskaeee, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

Tak Hadiri Sidang Praperadilan Siskaeee, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

Ade Ary memastikan kalau pihaknya akan menghadapi sidang yang bakal kembali digelar Senin (29/1) pekan depan.

Baca Selengkapnya