Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komnas HAM: Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Sudah Terang 70 Persen

Komnas HAM: Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Sudah Terang 70 Persen Rilis penembakan saat penyelidikan kasus Rizieq Shihab. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Investigasi kasus penembakan dialami enam orang Laskar Front Pembela Islam (FPI) dalam bentrok dengan polisi terus dikebut Komnas HAM. Kejadian di KM 50 Tol Cikampek memang masih buram. Kedua belah pihak memiliki versinya masing-masing.

Semua pihak sudah dipanggil. PT Jasa Marga selaku pengelola jalan Tol bahkan dimintai keterangan terutama untuk terkait dokumen CCTV. Sedangkan kepolisian hadir langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran pada Senin lalu.

Kapolda Metro Jaya bahkan mempersilakan tim Komnas HAM untuk mendapatkan informasi apa pun. Termasuk barang bukti dimiliki kepolisian terkait kasus ini. Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menegaskan bahwa kesempatan ini menjadi lampu hijau untuk semakin mendalami kasus tewasnya 6 laskar FPI tembakan usai bentrok dengan kepolisian.

Beka Ulung Hapsara dalam wawancara khusus kepada jurnalis merdeka.com Ronald Chaniago pada Rabu, 16 Desember 2020, mengaku pihaknya sudah memiliki data kuat atas kasus ini. Berikut penjelasannya:

komisioner komnas ham beka ulung hapsara

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Dalam pengungkapan kasus penembakan 6 laskar FPI, poin apa saja yang dikonfirmasi kepada Kapolda Metro Jaya, FPI dan Jasa Marga?

Yang sudah dikonfirmasi kan soal kronologi, artinya kejadian-kejadian yang ada. Kalau pakai istilah polisi TKP 1 sampai TKP 4, artinya dari versi FPI seperti apa, versi polisi seperti apa. Kalau Jasa Marga memang tidak secara detail tetapi yang jelas Jasa Marga memberikan data berupa rekaman-rekaman CCTV yang kami minta.

Seperti apa perbedaan penjelasan yang didapat Komnas HAM dari pengakuan Kapolda, pihak FPI, dan Jasa Marga ini?

Ini kita lagi nyusun timeline-nya. Dari pengertian FPI kan itu detail di rilisnya, mulai jam berapa, kejadiannya apa saja. Di sisi ini keterangan dari kepolisian seperti apa. Jasa Marga juga demikian berdasarkan dari keterangan CCTV kelihatan waktunya itu. Apakah kemudian dari Jasa Marga menguatkan atau tidak, atau kabur dan macem-macem, masih disusun timeline-nya.

Seberapa detail penjelasan dari kubu FPI dan kepolisian atas kasus tewasnya 6 laskar FPI?Detail menurut FPI kan, terus kemudian detail menurut kepolisian, kita ini detailnya seberapa, masih kita susun timeline-nya.

Komnas HAM mengaku sudah menemukan titik terang dari kasus penembakan 6 anggota FPI. Seberapa terang temuan tersebut?Terangnya sekitar 60-70 persen lah. Kalau hasil belum diketahui. Kalau kesimpulannya nanti kalau sudah terang 90 persen, itu kan sudah terang banget. Ini baru sekitar 60-70 persen lah.

Bisa dijelaskan 70 persen temuan itu seperti apa?Soal data yang sudah terkumpul, analisa, bukti-bukti dan segala macam. Itu aja. Nanti titik terangnya jika sudah 90 persen.

Seperti apa hasil temuan Komnas HAM setelah ikut rekonstruksi?Komnas HAM enggak ikut rekonstruksi yang dilakukan temen-temen kepolisian. Yang ikut Kompolnas. (Alasan) Ya jelas kami saat ini masih sibuk pengumpulan data, kami sendiri analisis, konsolidasi terus kemudian kedua ya kami ingin mempertahankan Independensi kami, tanpa mengurangi rasa hormat kepada kawan-kawan kepolisian

Bisa diceritakan bagaimana Presiden Jokowi memberikan atensi khusus atas kasus penembakan 6 laskar FPI ini?Atensi khusus kan mempersiapkan kepada siapa saja warga negara yang miliki data atau pengaduan. Ini untuk datang ke Komnas HAM. Kami terima kasih atas pernyataan Pak Presiden dan saya kira Komnas HAM selalu siap menunggu apabila ada keraguan lainnya.

Tentu saja ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Tentu kami akan kerja secepat mungkin, seobjektif mungkin, dan tentu saja dalam koridor independen dan juga sesuai prinsip hak asasi manusia.

Masyarakat khawatir Komnas HAM bermain mata dalam kasus ini. Bagaimana upaya Komnas HAM memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa dalam kasus ini bergerak independen?Yang jelas ketakutan kekhawatiran masyarakat publik hal yang wajar. Ini kan menjadi tantangan sendiri bagi Komnas HAM. Itu yang pertama.

Yang kedua, kami ada 7 orang Komisioner, artinya beberapa hal yang prinsip-prinsip termasuk strategi di-share bersama, kemudian bisa memberikan pandangan masing-masing komisioner. Ini salah satu bentuk kontrol internal di Komnas HAM supaya hasilnya itu tetap Independen tetap objektif, itu salah satu. Kedua kita akan terus memberikan update kepada teman-teman media.

(Transparan) Iya, ini kasusnya apa saja, artinya semua komisioner dipersilakan kalau mau ikut, kalau mau urun rembug ya silakan urun rembug, memberikan masukan silakan saja. (Jadi tim) dipersilakan. Tapi kalau dari masyarakat kami akan melibatkan ahli, artinya tidak semua masyarakat tapi kami akan melibatkan ahli yang kami pandang punya keahlian khusus untuk hal-hal yang diperlukan oleh Komnas HAM.

Dari FPI menyampaikan kalau korban ditembak dari jarak dekat dan keluarga curiga. Apakah hal ini ditanyakan kepada Kapolda Metro Jaya? Apa jawabannya?Sudah dan artinya gini Komnas HAM apa saja yang jadi konsen dari masyarakat, bukan hanya FPI saja tapi dari masyarakat sudah ditanyakan ke temen-temen kepolisian. (jawabannya) ya itu nanti saja.

Terkait senjata api, sebelumnya polisi tegas menyatakan milik laskar FPI, lalu kejanggalan lainnya senjata polisi dirampas. Apakah masalah ini ditanyakan kepada kepolisian? Apa penjelasan mereka?Semua (ditanyakan), artinya gini kami menanyakan. Kami kasih pertanyaan umum kemudian Pak Kapolda menerangkan secara detail.

Artinya menerangkan secara detail dan kronologinya. Setelah Pak Kapolda kemudian tim dari Bareskrim juga kemudian menambahkan keterangan yang sudah disampaikan Pak Kapolda. Artinya itu termasuk juga otopsinya, termasuk juga balistiknya, karena mereka mempresentasikan hasil rekonstruksi atau reka ulang TKP. Semua konsen masyarakat yang sudah ini sudah ditanyakan, tetapi kami nanti pada saat nya akan sampai kan juga detail

Lalu Jasa Marga bilang CCTV mati, kok sekarang berubah?Jadi begini ada klarifikasi, bahwa CCTV tidak mati yang rusak hanya pengirim datanya. Kemudian pengiriman data itu tapi yang jelas Jasa Marga sudah memberikan data kepada Komnas HAM

Berarti rekaman CCTV kejadian itu ada?Ini sedang diteliti oleh Komnas HAM. Sedang diteliti Komnas HAM ada atau tidak nya.

Dalam rekonstruksi FPI itu, IPW menilai polisi melanggar SOP. Apakah Komnas HAM juga menilai hal serupa dalam kasus tewasnya laskar FPI usai bentrok dengan polisi?Kami belum menilai, belum melakukan penilaian masih mengumpulkan data, terus menggali dan menganalisanya, belum sampai kesimpulannya.

Kira-kira hasilnya kesimpulan itu kapan diumumkan?Kami menargetkan satu bulan ini selesai. Mungkin sesudah tahun baru

Untuk temuan terbaru saat ini dalam kasus tewasnya 6 laskar FPI seperti apa?Hal terbaru keterangan dari Pak Kapolda dan Bareskrim.

Kita juga akan memanggil pihak yang diperlukan (dalam kasus ini). Kepada kepolisian, FPI, siapapun kalau memang Komnas HAM meminta dan memerlukan, kita akan panggil.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Catatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024

Catatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024

Salah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat

Berlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat

Dalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks

Kominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks

Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Hasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024

Hasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024

Hasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Format Debat Capres-Cawapres 2024 Diubah Tanpa Penonton

CEK FAKTA: Hoaks Format Debat Capres-Cawapres 2024 Diubah Tanpa Penonton

Beredar informasi jika KPU telah mengubah format debat tanpa dihadiri pendukung atau penonton.

Baca Selengkapnya
Kasus Penyuapan Wamenkum HAM, Pengadilan Putuskan Penetapan Tersangka Helmut Hermawan Tak Sah

Kasus Penyuapan Wamenkum HAM, Pengadilan Putuskan Penetapan Tersangka Helmut Hermawan Tak Sah

Hakim berpandangan sehingga apa yang telah dilakukan oleh penyidik KPK dengan menetapkan termohon sebagai tersangka juga tidak mempunyai kekuatan hukum.

Baca Selengkapnya