Merdeka.com - "Bismillah, Mas." Menteri Sekretaris Negara Pratikno menuliskan pesan singkat Whatsapp. Pesan ditujukan kepada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno pada 18 Desember 2020. Alih-alih mendoakan kesembuhan, justru pesan itu menjadi kode keras buat Sandiaga.
Dalam keadaan berjuang sembuh dari Covid-19, Sandiaga bercerita kepada para orang-orang dekat. Mereka justru lebih jeli dalam membaca pesan itu. Kawendra Lukistian salah satunya. Dia dan orang sekeliling Sandiaga membaca pesan menguakan selentingan kabar yang berkembang di publik. Bahwa Sandi punya peluang untuk ditunjuk Jokowi sebagai salah satu Menteri.
Hal itulah yang coba dikomunikasikan kepada atasannya. Sandi dirasa perlu untuk menyiapkan diri. Kalau-kalau dia kemudian dipilih presiden. Apalagi ini pesan berasal dari orang kepercayaan Presiden Jokowi.
"Bang Sandi menyangka ucapan itu hanya ucapan dari rekan yang berharap dirinya lekas sembuh dari Covid-19," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra sekaligus Jubir Sandi tersebut kepada merdeka.com, Sabtu pekan lalu.
Tes Swab menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sandiaga dan istri negatif Covid-19. Meskipun dia diharuskan menjalani tes sekali lagi. Namun, ketika Covid-19 yang menjangkitnya kian jinak, rumor bahwa Sandi akan masuk kabinet kian kencang. Mau tidak mau, kabar itu mengusiknya.
Sandi merasa dirinya harus menanggapi serius selentingan kabar tersebut. Di tengah proses melawan Covid dan rumor tersebut, Sandi merasa harus meminta petunjuk dari Sang Maha Pencipta.
Kontemplasi dan doa-doa Sandi selalu bermuara ke satu jawaban. Sandi merasa bahwa dirinya harus mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. “(Salat) Istikharah berkali-kali. Setelah berkali-kali, Bang Sandi selalu bilang, 'Jawabannya sama, bro',” terang dia.
Karantina selama dua minggu menjadi momen kontemplasi baginya. Ketika dinyatakan negatif, Sandi merasa seperti diberikan kesempatan kedua. Dia menanggapinya sebagai kesempatan untuk membaktikan dirinya lebih total kepada Indonesia.
Kepastian kabar bahwa dirinya mendapatkan tugas menjadi Menparekraf baru diterima Sandi pada Senin (21/12). Pesan itu juga disampaikan Mensesneg. Sandi diminta mempersiapkan diri bakal dipanggil. Jika pemanggilan tersebut tidak terjadi pada Senin sore, maka akan terjadi pada hari Selasa. Pemanggilan dan pengumuman anggota kabinet yang terjadi Selasa (22/12) ternyata bertepatan dengan tes Swab terakhir yang harus dijalani Sandi.
Sandiaga pun membenarkan dalam keterangannya bahwa Istana melalui Mensesneg Pratikno menghubunginya. Selain Pratikno, Sandiaga juga dihubungi oleh Kepala BIN Budi Gunawan, hingga sahabatnya, Menteri BUMN Erick Thohir. Dia pun masih ragu karena dikira doa untuk kesembuhannya. Akhirnya, pesan-pesan itu baru jelas maknanya pada Senin (21/12). Sandiaga kembali dikabari oleh Pratikno bahwa diminta menghadap ke Istana pada Senin atau Selasa sore.
Salah satu poin yang kerap menjadi percakapan hangat pasca kasus suap yang menimpa dua Menteri Jokowi, yakni terkait komposisi kabinet. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan Presiden ketika akan melakukan reshuffle.
Salah satunya terkait jatah partai politik dalam kabinet. Reshuffle sah-sah saja dilakukan. Asalkan tidak mengganggu jumlah kursi partai politik untuk posisi Menteri. Dalam hal ini kursi PDIP dan Gerindra, dua partai asal dua Menteri yang bermasalah.
Terkait kursi Gerindra, Pengamat Politik dan Keamanan dari Universitas Padjajaran, Muradi, mengatakan ada sejumlah pilihan yang dapat dibuat presiden. Pertama, Presiden hanya akan mengganti Menteri yang bermasalah. Dalam hal ini Menteri KPP tanpa dia tidak diikuti oleh reshuffle yang lain. Kedua, pergantian Menteri KKP juga diikuti dengan reshuffle bersamaan. Ketiga, pergantian kursi Menteri KKP juga diikuti oleh pergeseran pos Menteri.
“Karena misalnya Gerindra bermasalah di KKP, makanya posisinya tidak lagi diduduki oleh Gerindra. Gerindra mungkin akan bergeser ke tempat lain. Tapi tidak mengurangi jumlah kursi perwakilan mereka (Gerindra) di kabinet,” katanya kepada Merdeka.com beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mempersoalkan soal jatah Menteri di kabinet. Pasca kasus suap ekspor benur pihaknya pun tidak pernah melakukan komunikasi dengan Presiden perihal siapa yang bakal menggantikan Edhy Prabowo. Lebih lagi, Gerindra tidak pernah menyampaikan bahwa pengganti Edhy harus dari Gerindra.
“Kami juga tidak pernah memaksakan bahwa penggantinya harus dari Partai Gerindra. Nggak pernah ada pembicaraan itu,” kata dia kepada Merdeka.com, pekan lalu.
Namun demikian, lanjut Anggota Komisi III DPR RI ini, jika Presiden menugaskan kader partainya untuk menjadi Menteri, maka hal tersebut dianggap sebagai tugas mulia yang harus dijalankan. Namun dia kembali menegaskan bahwa Gerindra tidak pernah komunikasi antara Gerindra dan Presiden soal jatah Menteri.
“Setidaknya secara resmi tidak pernah ada komunikasi seperti itu, bahwa ini gantinya Edhy Prabowo, jatah Gerindra minimal dua. Nggak ada itu,” tegas dia.
Terkait penunjukkan Sandi sebagai Menparekraf, dia mengatakan, di internal partai sendiri tidak ada perbincangan resmi untuk mengusung Sandi sebagai Menteri asal Gerindra. Penunjukkan Sandi, dalam pandangan dia merupakan keputusan Presiden. Tentu dengan sejumlah pertimbangan.
“Ya dengan berbagai pertimbangan ya. Mungkin saja pertimbangannya juga termasuk keterwakilan tapi itu inisiatifnya permintaan tidak dari kami,” ujar dia.
Kabar soal penunjukkan Sandi, lanjut dia, juga dia dengar sebagai kabar angin. Beberapa hari jelang pengumuman anggota kabinet baru, dia mendengar selentingan kabar bahwa ada pihak istana yang menghubungi Sandi.
“Kalau Pak Sandi ditawarkan sih saya ada dengar-dengar beliau komunikasi, oh iya, akan siapkan baju putih, sudah disetrika. Tadi jam berapa ya, jam-jam 14:30 lah, posisi sudah disetrika. Kita dengar. Tapi kita tidak minta. Pak Sandi tidak minta. Pak Prabowo tidak minta. Gerindra tidak minta.”
Masuknya Sandi ke kabinet sebagai Menparekraf dinilai Kawendra sebagai posisi yang sesuai dengan kerja-kerja yang dijalankan Sandi akhir-akhir ini, yakni penguatan ekonomi kreatif, pengembangan UMKM, dan pengembangan pariwisata. Sandi, jelas dia, merupakan Ketua Dewan Pembina Gekraf, Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional.
Tak hanya menjadi pemerhati, Sandi juga telah memiliki program untuk mendukung tumbuh kembang ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata. Sebut saja program OK-Oce yang digagas Sandi. Program ini pun diisi oleh pelaku ekonomi kreatif.
Sektor-sektor yang menjadi tanggung jawab Sandi ke depan merupakan sektor yang juga mendapat pukulan berat akibat pandemi Covid-19. Kesediaan Sandi menerima jabatan sebagai Menparekraf merupakan bentuk komitmennya untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata. “Ini membuktikan komitmen dia untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsanya. Memberikan manfaat sebesar-besarnya diwujudkan dengan dia menerima pinangan untuk menjadi Menparekraf,” tandas dia. [ang]
Baca juga:
PKS: Dua Menteri Korupsi Jadi Prestasi Buruk Periode II Jokowi
Menteri Baru Jokowi Dianggap Mampu Memimpin di Tengah Kondisi Krisis
Irma NasDem Sindir Sandiaga Jadi Menteri, PPP Ajak Tak Lihat 'Spion' Masa Lalu
PKB: Sandiaga Segeralah Bekerja, Buktikan Masuk Kabinet Bukan Ambisi Jabatan
Masuk Kabinet Jokowi, Jubir Yakin Sandiaga Tak Ditinggalkan Pendukung
Advertisement
Mencengkeram Bogor dari Sukamiskin
Sekitar 1 Hari yang laluKetar Ketir Setelah Penangkapan Ade Yasin
Sekitar 2 Hari yang laluPilpres 2024, Menanti Sikap Pragmatis Parpol
Sekitar 6 Hari yang laluPilpres 2024: Calon Kuat Tak Punya Tiket
Sekitar 6 Hari yang laluAgar Tak Terjebak Macet Panjang saat Puncak Mudik
Sekitar 3 Minggu yang laluTiga Hari Krusial Mudik di Tol Trans Jawa
Sekitar 3 Minggu yang laluBeda Pendapat Ahli Pidana soal Cara Penyelesaian Kasus Korban Bunuh Begal
Sekitar 3 Minggu yang laluMembedah Kasus Amaq Sinta, Korban Begal Jadi Tersangka Hingga Dibebaskan
Sekitar 3 Minggu yang laluSutjiati Narendra: Saya Setia dan Tidak Kecewa Balik ke Indonesia
Sekitar 3 Minggu yang laluKepala Badan Pangan: Kita Bisa Beli Lahan di Luar Negeri untuk Produksi Pangan
Sekitar 4 Minggu yang laluKetika Pangan Indonesia Bergantung Impor
Sekitar 4 Minggu yang laluPandemi Usai, Harga Pangan Melonjak
Sekitar 4 Minggu yang laluINFOGRAFIS: Waspada Suhu Panas di Indonesia Naik
Sekitar 1 Bulan yang laluKejagung Jebloskan Lin Che Wei, Tersangka Kasus Ekspor CPO ke Rutan Salemba
Sekitar 1 Hari yang laluBlusukan ke Bogor, Jokowi Tinjau Harga Minyak Goreng di Pasar dan Bagikan Bansos
Sekitar 1 Hari yang laluKejagung Tetapkan Lin Che Wei Tersangka Kasus Ekspor CPO, Ini Perannya
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Petani Sawit Protes Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
Sekitar 1 Hari yang laluBenarkah Harga Pertalite Bakal Naik? Ini Kata Erick Thohir
Sekitar 12 Jam yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 5 Hari yang laluKonsumsi Pertalite Naik 46 Persen Saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluSyarat Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 5,2 Persen Bisa Tercapai
Sekitar 1 Minggu yang laluRatusan Pejuang Ukraina Menyerah usai Dikepung Rusia di Pabrik Baja Azovstal
Sekitar 18 Jam yang laluProfesor Biologi Ukraina Ubah Gudang Sayuran Jadi Bunker
Sekitar 1 Hari yang laluKonflik Rusia-Ukraina Rugikan Indonesia, Neraca Perdagangan Alami Defisit
Sekitar 1 Hari yang laluMcDonald's Tutup Seluruh Restorannya di Rusia
Sekitar 1 Hari yang laluKesibukan Penduduk Korea Utara Hadapi Lonjakan Covid-19
Sekitar 15 Menit yang laluSurvei SMRC: Kepuasan Publik ke Jokowi Naik jadi 76,7% karena Mudik
Sekitar 9 Jam yang laluSatgas Covid-19: Mobilitas Naik Tapi Tak Diikuti Kenaikan Kasus Positif Sejak Maret
Sekitar 10 Jam yang laluSurvei SMRC: 47 Persen Warga Memenuhi Persyaratan Mudik 2022
Sekitar 7 Jam yang laluSurvei SMRC Terbaru: 88% Pemudik Puas Pelayanan Transportasi Umum Selama Lebaran 2022
Sekitar 9 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami