Kesabaran 11 tahun berbuah manis
Merdeka.com - Kisah hidup Riwahyudin (54) bersama anaknya Muhamad Irwan begitu membetot perhatian berbagai kalangan. Selama 11 tahun mereka hidup di dalam bajaj sejak Irwan masih berusia satu tahun. Selama itu pula keduanya tidak tersentuh pemerintah.
Namun, mendengar pemberitaan media mengenai hidup Iway sapaan Riwahyudin, Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat. Mereka langsung mendatangi sekolah Irwan serta ayahnya.
Mereka mendatangi sekolah serta Iway di tempat mangkalnya sekitar stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Di sekolah pihak Dinsos berbincang dengan Kepala Sekolah perihal Irwan selama belajar.
Setelah itu, Iway dan Irwan diajak ke kantor Dinas Sosial mencari solusi untuk nasib Irwan ke depan. Dinas sosial memberikan saran kepada Iway agar buah hatinya itu dititipkan di panti milik Dinsos. Hal itu guna tumbuh kembang Irwan. Sebab, bila di panti segala kebutuhan mulai dari makan hingga sekolah terjamin.
"Di sana saya kira lebih sejahtera dari pada di bajaj," kata Kepala Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta, Masrohkan, kepada wartawan di Kantor Dinas Sosial, Selasa (27/9)
Kendati demikian semua keputusan tetap ada di tangan Iway. Tujuan Dinsos hanya ingin melindungi agar menjadi penerus bangsa yang hebat. Masrohkan tak ingin Iway beranggapan jika di panti bocah berusia 11 tahun itu tidak dirawat. Dia menjamin semua terpenuhi.
Sopir bajaj Riwayudin ©2016 Merdeka.com/Desi Aditia Ningrum
Masrohkan mengatakan, jika tawaran tinggal di panti ditolak maka Dinsos akan membantu mengurus dari Kartu Jakarta Pintar (KJP). Irwan sendiri sudah terdaftar dalam program tersebut. Selain itu, Dinsos juga bakal memberi bantuan seragam sekolah.
Dengan wajah terlihat lelah, Iway yang mengenakan baju merah mengucapkan terima kasih atas solusi yang ditawarkan. Namun saat ini tawaran tersebut masih dalam pertimbangan pria asal Betawi itu. "Saya bingung, saya belum bisa menentukan," ujarnya.
Selain tawaran dari Dinsos, kabar menyenangkan menghampiri ayah dan anak tersebut. Mereka disewakan kamar di Tanah Tinggi RT 1 RW 12 Johar Baru, Jakarta Pusat. Iway mengatakan, pada Senin (26/9) malam datang dua orang yang mengaku dari Organisasi Rakyat Indonesia (ORI) mendatangi di tempat mangkalnya.
Dua orang itu banyak bertanya soal kehidupan Iway. Iway bercerita apa adanya. Kemudian mereka berkata bahwa semua cerita itu sudah jelas sama seperti pemberitaan media massa.
Menurut Iway, setelah itu salah satu dari orang tersebut menelepon yang diduga bosnya. Lalu mereka mengajak mencari kamar indekos. Awalnya, Iway ingin tempat tinggal dekat dengan tempat mangkal bajaj. Tapi kedua orang tersebut memberikan saran bila mencari kamar indekos di daerah Tanah Tinggi karena Irwan sudah memiliki banyak teman di wilayah itu. Iway kemudian menyetujui.
Setelah menelusuri daerah Tanah Tinggi, Iway memantapkan hati di rumah berpagar tinggi dua lantai. Di sana tertulis 'Ada kamar kosong'. Kamar yang dipilih berada di lantai dua. Ukuran kamar sekitar 3x4 meter. Di dalam kamar sudah disediakan satu kasur dan lemari pakaian.
Kamar mandi berada di lantai satu. Kata Iway, keduanya telah menyewakan kamar tersebut selama satu tahun. "Kalau saya liat di kuitansinya Rp 7 juta" ucapnya.
Iway bersyukur banyak yang peduli terhadap dia dan anaknya. Dia tak menyangka bisa tidur di kasur setelah 11 tahun tak lagi merasakannya. Tak hanya Iway, sang anak Irwan begitu gembira. Impiannya punya tempat yang layak terwujud. Kini dia tak lagi tidur di bajaj dengan kaki ditekuk, Irwan bisa berselonjor dan berbalik badan leluasa. Selain itu, Irwan dapat mengerjakan PR di kamar dengan nyaman.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Menyentuh Jenderal Bintang Dua ke Warga Riau yang Mudik Lebaran: Jika Ngantuk Istirahat, Jangan Dipaksakan
Iqbal mengingatkan pemudik untuk berhati-hati dalam berkendara
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Berharap Serda Adan Dijatuhi Hukuman Mati
Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia
Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaRumah Teuku Wisnu Kedatangan Biawak, Penghuni Langsung Heboh dan Panik
Teuku Wisnu dan keluarga dibuat terkejut kala seekor biawak tiba-tiba saja masuk ke dalam kediamannya.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaPacaran Bertahun-tahun Cewek ini Nikahnya sama Pria Lain, Si Mantan Datang ke Resepsi Ditangisi Keluarga
Lama menjalani hubungan, membuat pria ini mendapat reaksi tak terduga dari keluarga mantan saat menghadiri pernikahan sang cewek tercintanya dengan pria lain.
Baca Selengkapnya