Kelompok merasa paling benar picu intoleransi
Merdeka.com - Sikap intoleransi kian mengental di masyarakat. Contohnya pengusiran warga Syiah di Sampang, Madura, dan terkatung-katungnya putusan Mahkamah Agung soal Gereja Yasmin.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pun disorot karena tidak bisa berperan aktif. Lembaga ini seolah tersandera dengan kegiatan prosedural. MPR hanya bisa prihatin atas intoleransi di masyarakat. “Ini hal-hal harus diluruskan. Sikap intoleransi harus kita minimalis. Kalau ini menguat merupakan hal serius bagi bangsa,” kata Ketua MPR Sindarto Danusubroto.
Berikut penuturan lelaki 77 tahun ini kepada Alwan Ridha Ramdani, Arbi Sumandoyo, dan juru foto Muhammad Lufhi Rahman dari merdeka.com saat ditemui di kantornya, Gedung MPR, Senin lalu.
Bagaimana kondisi intoleransi di Indonesia?
Saat ini ada gerakan-gerakan intoleransi. Padahal toleransi ini sudah diatur dalam undang- undang dasar, konvesi PBB, UU HAM, dan UU konflik sosial terbaru. Kita harus saling menghormati keyakinan agama dan menghormati mereka menjalankan ibadah di rumah ibadah masing-masing. Ini harus kita jaga. Krisis ini terus menguat, jadi jangan dianggap sederhana.
MPR tidak bisa hadir di lapangan untuk menyelesaikan masalah intoleransi?
Kita ini terus berkeliling, kita ke semua daerah. Saya terus menjadi pembicara dalam soal wawasan kebangsaan. Saya tidak pernah melihat zaman Soekarno dan Soeharto ada masalah orang menjalankan ibadah. Kenapa sekarang masalah ini ada? Ini harus kita bangkitkan. Jangan anggap pekerjaan ini yang biasa biasa.
Bagaimana sekarang kita lihat rumah ibadah disegel, orang ibadah di trotoar, ada kelompok agama harus dicabut dari kampung halaman walau dia lahir di situ. Ini hal-hal harus diluruskan. Sikap intoleransi harus kita minimalis. Kalau ini menguat merupakan hal serius bagi bangsa.
Satu caranya dengan memasukan empat pilar pada lembaga pendidikan?
Iya. Terus terang saya prihatin. Dulu waktu saya SD, SMP, dan SMA duduk satu bangku dengan berlainan jenis tidak masalah. Malah saya ingin berprestasi lebih pinter dia dari dia. Saya merasa harus pintar dari teman wanita sebangku saya. Sekarang ada SMA Negeri disekat kayak di masjid, membedakan perempuan dan laki-laki. Saya sampai prihatin. Maaf ya, saya juga Islam. Tapi kenapa harus disekat putra di sini putri di sana. Saya dulu sebangku, sejuk sejuk saja.
Meningkatnya intoleransi artinya wawasan kebangsaan menurun?
Sekarang iya. Dulu Bung Karno selalu mengajarkan kebangsaan dan membangun karakter. Saat awal Pancasila dibahas, kebangsaan dulu diusulkan diawal. Dia tahu persis membangun negara di awal kemerdekaan dengan ratusan etnis, bahasa, puluhan agama, itu pekerjaan raksasa. Makanya, Bung Karno mencantumkan kebangsaan menjadi sila pertama. Tapi masuk ke undang undang dasar ketuhanan menjadi satu sistem karena dia tahu membangun wawasan kebangsaan itu bukan hal kecil.
Apa penyebab intoleransi menguat?
Inilah keprihatinan kita. Kok jadi begini. Menganggap kelompok lain itu, kelompok kita paling benar. Bagaimana perasaan kita kalau rumah agama kita dirusak.
Karena tidak ada ketegasan hukum dari pemerintah?
Penegakan hukum saya nilai kurang. Terus terang di beberapa daerah ada pembiaran. Ada keputusan MA tapi dibiarkan. Inilah keprihatinan saya. Jangan anggap pekerjaan MPR nol, saya prihatin kondisi begini.
Apakah pemerintah telah menjalankan perannya untuk mengurangi intoleransi?
Saya harapkan pemerintah lebih tegas. Sikap intoreran, sikap anarkisme harus kita hukum. Merusak, menganiaya adalah pidana. Aparat penegak hukum harus tegas. Razia bukan tugas mereka, penyisiran tugas aparat hukum. Kalau itu dibiarkan akan terjadi anarkisme, bagaimana nanti orang lain melihat.
Apakah keprihatinan terhadap intoleransi karena hasil proses politik belum menghasilkan aturan atau SDM mumpuni?
Agama itu kuat kalau negara ini kuat, jangan dibalik. Agama akan kuat dan subur di tanah yang bangunannya kuat. Negara ini harus kuat. Di situlah agama apapun bisa berkembang dengan baik. Jangan agama diributkan dengan hiruk pikuk, perbedaan keyakinan beragama, itu tidak baik.
Semua harus yakin, negara ini harus kuat dulu. Jangan orang merasa benar sendiri. Jangan ada kelompok merasa paling benar lalu merusak, menyegel, itu tidak baik. Hormati saja, dia itu dilindungi undang-undang dasar.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaIndahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta
Di tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Menjaga Kerukunan dalam Pemilu, Perlu Dipahami
Penting untuk menjaga toleransi dan kerukunan selama pemilu.
Baca Selengkapnya40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaPerempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaToleransi Terindah, Beginilah Momen Satu Keluarga Beda Keyakinan 'Kami Semua Kristen Punya Ponakan Islam'
Keluarga ini dianggap punya toleransi tinggi karena anggotanya beda agama.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan
Perkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaTasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam
Tasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnya