Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jurus marketing segmented ala Vicky

Jurus marketing segmented ala Vicky Vicky Prasetyo ditahan. ©2013 Merdeka.com/adi nugroho

Merdeka.com - Bulan-bulan ini, di berbagai pembicaraan sosial media banyak diwarnai bahasa ala Vicky Prasetyo. Lelaki yang trendi dan melesat namanya namanya gara-gara memakai bahasa sesuai caranya sendiri, yang mungkin salah dan tak sesuai kaidah bahasa yang semestinya, sukses menggaet banyak artis penyanyi dangdut.

Dia ngetop karena banyak sebab antara lain, tersangka kasus penipuan, kemudian diputus cintanya oleh tunangannya yakni Zaskia Gotik (goyang itik). Kabar selanjutnya, ternyata orang yang merasa sudah pernah dipacari Vicky lebih dari 5 cewek, dan rata-rata mereka penyanyi dangdut yang lumayan terkenal di layar kaca.

Dalam hari-hari minggu pertama bulan September, setiap komentar di social media, baik itu FB atau Twitter, banyak memakai kalimat dari kata-kata Vicky. Antara lain soal 'labil ekonomi', '29 my age', 'konspirasi kemakmuran', 'kontroversi hati', 'statusisasi', 'mempertakut', dan sebagainya.

Saat ini, meski mungkin era berbahasa Indonesia yang baik dan benar model JS Badudu sudah kalah sama bahasa alay, tapi masyarakat tetap saja bingung dan menyalahkan pilihan kata-kata Vicky tersebut. Bagi kalangan yang faham akan salah total. Namun, bagi kalangan tertentu bisa jadi menjadikan posisi Vicky seolah orang pinter dari planet tertentu yang dikirim ke komunitas penyanyi dangdut. Seperti pengakuan Zaskia bahwa dia tidak selesai sampai sekolah menengah, sehingga berkesimpulan orang ini intelek dan pintar. Semakin canggih dan sulit difahami kata-katanya, semakin hebat dan dikagumilah dia.

Tentu kita tidak bicara salah dan benar. Dalam konteks "marketing diri", Vicky bisa jadi berhasil. Paling tidak, dia bisa membuat branding dirinya sedemikian rupa, sehingga dia memiliki perbedaan dibanding cowok kebanyakan lainnya. Dia memiliki differensiasi dalam hal memasarkan dirinya. Dalam konteks marketing, differensiasi ini penting untuk mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga terjadi eye ball -- pemusatan perhatian -- ke dirinya (Vicky).

Mungkin orang bisa mengolok, tapi dia telah berhasil dalam satu hal. Setelah mengetahui ciri dan kekhasan yang bisa jadi sengaja dilakukan, maka dia mencari pasar yang jelas. Bila pasar itu adalah orang-orang berpendidikan, maka pasti bukan bagian dari sasaran tembaknya. Untuk itu, dia mencari segment yang jelas: orang yang pendidikannya di bawah rata-rata -- kalau tak bisa dibilang rendah.

Segmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang membagi target pasar. Dari kumpulan konsumen dengan kebutuhan umum ke yang khusus. Kemudian dipilihlah strategi yang tepat untuk menargetkan kebutuhan konsumen (customer) yang khusus pula. Dari banyak pilihan pasar, dipilih bagian tertentu yang khas, dengan menggunakan media atau langsung yang memungkinkan untuk menjangkau mereka. Dalam hal ini bahasa mbulet yang terkesan intelek.

Segmentasi yang dilakukan Vicky itu tepat sasaran, terbukti banyak perempuan cantik bersuara merdu -- meski dengan pendidikan pas-pasan -- termehek-mehek oleh rayuannya. Andaikan rayuan bahasa "inteleknya" sebagai amunisi jitu, dia telah menembak di segment yang tepat. Rayuan itu kalau ditembakkan misalnya ke Maudy Ayunda atau Raisa yang cantik dan pinter, tentu tidak mempan. Bisa-bisa dia akan ditinggalkan begitu saja dan dianggap aneh. Kecuali punya jurus tambahan lain.

Jadi, bila Anda ingin membuka usaha dan menawarkan jasa atau barang, bisa belajar dari kasus Vicky. Paling tidak, buatlah produk Anda memiliki differensiasi agar mendapatkan perhatian khusus dibanding produk pihak lain. Kemudian, setelah Anda memastikan memiliki kekhususan, masih ada pekerjaan rumah yang lain, yakni pasarnya harus jelas. Kalau Anda menjangkau pasar yang sangat luas, terlalu berat karena kemajemukannya. Bila Anda bisa menemukan pasar yang segmented, yang memiliki kekhususan, maka bisa dilakukan untuk melakukan serangan yang tepat sasaran.

Pelajaran ini, bukan konspirasi kemakmuran tapi bisa membantu labil ekonomi Anda menjadi stabil! Anda tertarik? Semoga ini tak membuat statusisasi Anda makin mempertakut tapi makin berani berusaha karena kejelian menangkap pasar segmented (niche market).

*) Penulis adalah penggerak KlikIndonesia, Sekjen APJII, dan COO merdeka.com dan Kapanlagi.com

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Denny JA Terima Penghargaan, Ungkap Cerita Terkait Survei Pilpres
Denny JA Terima Penghargaan, Ungkap Cerita Terkait Survei Pilpres

Denny JA menegaskan pentingnya data untuk menyusun strategi.

Baca Selengkapnya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
⁠Jenis Jenis Proses Produksi yang Penting Diketahui, Berikut Pengertiannya
⁠Jenis Jenis Proses Produksi yang Penting Diketahui, Berikut Pengertiannya

Merdeka.com merangkum tentang jenis-jenis proses produksi dan pengertiannya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Pria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan

Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.

Baca Selengkapnya
Tips Sukses Mantan Sales Buka Bisnis Perawatan Mobil hingga Punya Banyak Cabang
Tips Sukses Mantan Sales Buka Bisnis Perawatan Mobil hingga Punya Banyak Cabang

Saat ini, ada beberapa salon mobil menawarkan harga yang cukup mahal namun hasil kurang memuaskan.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Dulu Nekat Buka Usaha Modal Rp 3 Juta, Wanita Ini Sukses Jadi Bos Skincare Omzet Miliaran per Bulan di Usia 25 Tahun
Dulu Nekat Buka Usaha Modal Rp 3 Juta, Wanita Ini Sukses Jadi Bos Skincare Omzet Miliaran per Bulan di Usia 25 Tahun

Pada usia muda 25 tahun, ia sukses jadi bos skincare dan gurita bisnis lainnya hingga punya omzet miliaran per bulan.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Banyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya
Banyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya

Pentingnya menerapkan ilmu akuntansi dalam pengelolaan bisnis, seperti masalah pembukuan keuangan, pencatatan stok barang misalnya.

Baca Selengkapnya