Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak muncikari prostitusi gay, dari juru masak sampai guru mengaji

Jejak muncikari prostitusi gay, dari juru masak sampai guru mengaji Indekos pelaku prostitusi gay. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Kamar dengan dinding bercat hijau berukuran 3 x 4 meter persegi tertutup rapat. Kamar itu berantakan, hanya terlihat beberapa puntung rokok dan bungkus permen berserakan. Kamar itu tidak boleh dibuka. Penghuninya, Ario alias Ar (41) baru saja diciduk di Hotel Cipayung Astri KM 75, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Dia diduga terlibat kasus porstitusi gay yang ditawarkannya melalui jejaring sosial Facebook. Disebut-sebut, korbannya mencapai 99 anak di bawah umur.

Indekos Ar berada di Gang Inpres RT 01 RW 08 Kampung Harjasari, Kelurahan Rajasari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor Selatan. Sebelahnya diisi oleh dua orang lain yang bekerja sebagai pekerja proyek jalan tol Jakarta-Bogor. Ar menjadikan kamarnya sebagai tempat 'penampungan' bagi anak-anak ABG peliharaannya. Setiap hari, satu sampai tiga orang anak mendatangi tempatnya.

Hampir setiap hari Dodi (30), tetangga kos Ar melihat banyak ABG lelaki masih berseragam sekolah menyambangi kamar Ar. Mereka datang dengan menggunakan sepeda motor. "Dia bawa dua orang. Bawa anak SMP satu, dan setinggi saya satu," cerita Dodi saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (2/9) sore.

Kamar itu baru dihuni Ar tiga bulan. Kepada pengelola kos, Karto (56), Ar mengaku sebagai tukang masak di salah satu restoran di kawasan Puncak. Awalnya Karto tidak menaruh curiga sama sekali. Apalagi Ar tak pernah telat membayar uang kos sebesar Rp 350.000 sebulan. Kalaupun telat membayar, hanya satu dua hari saja.

Sebulan sejak Ar mengontrak, Karto mendapat banyak keluhan dari tetangga sesama penguni kos. Mereka terusik lantaran banyak ABG laki-laki tapi kemayu, kerap datang ke kamar Ar hingga larut malam. Sebagai pengelola kos, Karto mengambil keputusan untuk mengunci gembok gerbang paling akhir pukul 22.00 WIB. "Saya tidak mau ambil risiko. Saya takutnya narkoba, maka saya batasi kunjungan," jelas dia.

Selama menghuni indekos, Ar tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar. Waktunya banyak dihabiskan di dalam kamar. Dia hampir selalu terlihat sibuk dengan gadget di tangannya. Warga mengenali Ar lantaran kerap mangkal di sebuah minimarket di pinggiran jalan, yang jaraknya 200 meter dari indekosnya. Sesekali Ar terlihat berkeliaran di Pasar Ciawi.

Kebiasaan Ar membawa anak-anak sekolah ke indekosnya sudah jadi rahasia umum masyarakat sekitar. Ketua RT Komarudin sering melihat Ar mengajak anak-anak ABG itu. "Anak-anak sering datang tapi tidak pernah menginap. Lima sampai sepuluh menit terus keluar lagi," kata Komarudin.

Komarudin lantas teringat gosip yang diutarakan ibu-ibu sekitar, mengenai sosok Ar. Ada yang terang-terangan menyebut Ar bermasalah. Tapi tidak dijelaskan lebih detil. Dari situ Komarudin selalu mengawasi gerak-gerik lelaki itu.

"Tapi sejak dia ditangkap saya dengar dari orang kalau dia sebelumnya diusir dari Gang Rasisa. Katanya dia juga menampung anak-anak di situ dulu," cerita Komarudin.

indekos pelaku prostitusi gay

Ditemani Komarudin, merdeka.com mengumpulkan serpihan informasi terkait sepak terjang Ar di Gang Rasisa, RT 02 RW 02, Desa Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupten Bogor. Jaraknya tidak terlalu jauh dari indekos Ar saat ini. Di gang sempit itu, Ar mengontrak sebuah kamar milik Haji Acit (56) selama lebih dari dua bulan. Setiap bulan Ar harus mengeluarkan Rp 400.000 untuk diberikan ke pemilik kontrakan yang rumahnya persis berada di depan indekosnya.

Acit yang ditemani istrinya mengaku mengenal Ar sebagai lelaki pendiam dan jarang bergaul dengan warga. Ar lebih sering terlihat menggunakan celana pendek jika berpergian. Saat mengontrak di kos milik Acit, Ar memperkenalkan diri sebagai guru mengaji anak-anak. Karena itu Acit tak curiga sama sekali meski kamar Ar dipenuhi anak-anak ABG. Acit pernah meminta identitas Ar untuk keperluan administrasi ke ketua RT dan RW. Namun Ar selalu berkilah dengan alasan KTP nya sedang diproses di kelurahan.

"Mereka ganteng-ganteng tapi bukan anak-anak sini. Kalau anak-anak sini kan saya pasti kenal."

Tidak hanya Ar, E alias Bontek yang juga diringkus Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Ditipideksus) Bareskrim Polri, juga meninggalkan jejak di indekos milik Acit. E yang biasa berjualan sayur di Pasar Ciawi adalah salah satu penghuni kos di situ. Dia ditangkap polisi atas tuduhan yang sama, perdagangan anak di bawah umur untuk para predator gay. Kamar E persis berhadapan dengan Ar. Namun E jarang terlihat di kamar kosnya. Dia lebih sering menampakkan diri di Pasar Ciawi, sibuk dengan dagangannya.

Ar dan E memiliki kaitan dalam kasus ini. Tentunya bersama pria berinisial U, tersangka lain yang juga diciduk atas kasus sama. U berperan seperti AR, mengumpulkan anak di bawah umur untuk ditawarkan ke predator gay. Sedangkan, E sebagai pengguna jasa sekaligus membantu AR menyiapkan rekening untuk menampung dana dari para gay.

Ketiganya dijerat pasal berlapis. Mereka dikenakan Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-undang nomor 44 tentang pornografi, Undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ayah Tiri Pelaku Pelecehan Seksual di Pasar Minggu Jaksel Ditangkap Polisi

Ayah Tiri Pelaku Pelecehan Seksual di Pasar Minggu Jaksel Ditangkap Polisi

Pelaku hingga saat ini masih menjalankan pemeriksaan oleh penyidik

Baca Selengkapnya
Acara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta

Acara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta

Kegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.

Baca Selengkapnya
Gaya Sederhana Ayah Lesti Kejora Ngecek Padi di Kampung, Penampakan Sawahnya Luas Banget

Gaya Sederhana Ayah Lesti Kejora Ngecek Padi di Kampung, Penampakan Sawahnya Luas Banget

Pemandangan alam di kampung halaman Lesti Kejora begitu indah. Lesti diketahui berasal dari Cianjur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang

Kejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang

Kejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini

Baca Selengkapnya
Terungkap, Detik-Detik Argiyan Arbirama Perkosa Mahasiswi di Depok Berujung Tewas

Terungkap, Detik-Detik Argiyan Arbirama Perkosa Mahasiswi di Depok Berujung Tewas

Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.

Baca Selengkapnya
Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor UP Dicopot dari Jabatan

Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor UP Dicopot dari Jabatan

Rektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.

Baca Selengkapnya
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca Selengkapnya
Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'

Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'

Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri

Baca Selengkapnya
Ajakan Rujuk Ditolak, Pria di Palembang Mengamuk Tikami Mantan Istri dan Calon Suaminya

Ajakan Rujuk Ditolak, Pria di Palembang Mengamuk Tikami Mantan Istri dan Calon Suaminya

DN gelap mata mengetahui mantan istrinya AG (24) akan menikah lagi. Dia menikami wanita itu hingga terluka parah sedangkan calon suaminya FR (30) tewas.

Baca Selengkapnya