Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ibu kota penderita gangguan jiwa

Ibu kota penderita gangguan jiwa Panti rehabilitasi Al Fajar Berseri. ©2016 Merdeka.com/Nuryandi Abdurohman

Merdeka.com - Hampir setiap hari Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan menerima laporan terjaringnya orang dengan masalah gangguan kejiwaan, saat anak buahnya melakukan razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di lima wilayah Jakarta. Setiap hari anak buahnya mengamankan orang dengan gangguan kejiwaan yang berkeliaran di jalanan ibu kota. Itu dilakukan agar Jakarta tidak malu di hadapan tamu dari negara lain. Hal sama juga dilakukan pemerintah daerah lain.

"Kota harus bersih dari itu, maka kita ambil mereka (orang gangguan jiwa)," ujar Masrokhan saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (11/10).

Jakarta menduduki urutan teratas soal penderita gangguan kejiwaan. Data riset kesehatan dasar (riskesdas) Departemen Kesehatan pada 2014, 1 juta orang tercatat sebagai pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien gangguan jiwa ringan di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, 385.700 orang atau 2,03 persen pasien gangguan jiwa hidup di Jakarta. Penderita psikotik atau atau Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) di DKI Jakarta tiap tahun mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan DKI mencatat jumlah pasien ODMK tahun lalu mencapai 2.962 orang.

Tidak heran jika Jakarta menjadi kota yang banyak dihuni penderita gangguan kejiwaan. Dalam sepekan, Dinas Sosial mengangkut setidaknya 15 orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Di Panti Bina Laras, dalam sehari rata-rata delapan ODMK diserahkan petugas Dinsos untuk dilakukan pendampingan. Dalam satu bulan saja, contohnya September 2016, 79 orang gangguan kejiwaan dibawa ke panti sosial.

panti sosial bina insan

"Data Januari sampai September 2016, ada 1.658 ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dan ODMK (orang dengan masalah kejiwaan). Mereka yang stress dan gangguan jiwa. khusus ODGJ dan ODMK memang tinggi, cenderung naik," ucap Masrokhan.

Penderita gangguan kejiwaan yang diamankan Dinsos DKI kebanyakan bukan warga ibu kota. Banyak di antara mereka yang diamankan ketika berada di jalan tol. Indikasinya, mereka sengaja 'dibuang' di jalan tol. Mereka terus berjalan di pinggir tol, melintasi batas dan masuk kota Jakarta. Masrokhan tidak menuding pemda daerah lain melakukan itu. Tapi dia juga tidak menampik masih ada pemda yang menerapkan metode tradisional dalam penanganan penderita gangguan kejiwaan, yakni 'melepas' mereka tanpa dilakukan pembinaan.

Tidak hanya Jakarta, dia memberikan contoh di Garut yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah 'pembuangan' orang-orang dengan gangguan kejiwaan. Di Garut, banyak pasien gangguan kejiwaan yang justru warga Jawa Tengah, bukan Jawa Barat. Cara tak manusiawi ini dilakukan lantaran pemerintah daerah tidak memiliki fasilitas memadai untuk mendampingi penderita gangguan jiwa.

"Ini metode tradisional, ketika dinas tidak bisa mengatasi karena tak punya fasilitas, malu dilihat tamu yang datang ke kota itu, maka malam-malam dibawa lalu dilepas. Ini masih terjadi," tegasnya.

panti rehabilitasi al fajar berseri

Masrokhan menegaskan, Pemprov DKI tidak berlaku demikian. Dia mengklaim masih memiliki sifat manusiawi sehingga tidak tega melepaskan pasien gangguan kejiwaan berkeliaran di daerah lain. Jakarta hanya bisa pasrah mendapat impor penderita gangguan jiwa, meski dia yakin ini akan menjadi persoalan besar di kemudian hari dan harus dicari solusinya. "Ke depan masalahnya ya penyandang psikotik, peningkatannya tinggi."

ODGJ masih lebih baik dibanding ODMK. ODGJ adalah mereka yang stress ringan dan belum mengalami gangguan kejiwaan. Biasanya diakibatkan depresi atau tekanan masalah keluarga, pekerjaan, hingga percintaan. Mereka masih bisa 'diselamatkan' dari potensi gangguan jiwa. Mereka yang terjaring dinas sosial langsung dibawa ke rumah sakit jiwa yang bekerja sama dengan Pemprov DKI yakni RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Grogol. Di sana mereka mendapat perawatan secara medis sampai kondisi psikologisnya terkendali. Setelah sudah dirasa cukup tenang, mereka dibawa ke panti sosial khusus penderita kejiwaan milik Pemprov DKI. Di sana mereka diberikan pembinaan baik secara mental maupun spiritual alias pendekatan agama.

Di beberapa daerah, pasien penderita gangguan jiwa masih terlihat dipasung atau diikat kaki serta tangannya dengan rantai, kemudian digembok. Masrokhan menjamin perlakuan seperti itu tidak terjadi di DKI Jakarta. Pasien gangguan kejiwaan yang dirawat di panti sosial milik Pemprov DKI, bebas pasung.

"Bebas pemasungan sudah diterapkan di DKI pada 2010. Di panti-panti sosial kita ada tempat khusus, ruang isolasi untuk penyandang psikotik akut agar bisa dikendalikan," jelasnya.

panti rehabilitasi al fajar berseri

Persoalan ini sudah disadari sejak lama. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok pernah curhat soal banyaknya penderita gangguan jiwa di ibu kota. Terutama mereka yang berasal dari luar Jakarta.

"Yang paling masalah sekarang ini adalah orang dengan gangguan jiwa yang masuk ke Jakarta. Itu sekarang di panti kami 60 sampai 70 persen itu udah orang-orang gangguan jiwa dari luar jakarta," kata Ahok di Balai kota, akhir tahun lalu.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks

45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks

Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Hengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru

Warga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru

Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir

Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir

Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

Baca Selengkapnya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya
Dikeroyok 5 Orang  di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Dikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.

Baca Selengkapnya
Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS

Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS

Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit

Baca Selengkapnya