Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hantu serdadu di makam Lengkong

Hantu serdadu di makam Lengkong Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna memiliki kesan sama seperti makam pada umumnya. Tak ada pemandangan mencolok selain dua pohon beringin tua di areal pemakaman serta nisan-nisan tertata rapi. Namun, di balik rindangnya pepohonan, terdapat cerita mistis areal pemakaman para pahlawan Tragedi Lengkong yang sudah berusia 70 tahun ini.

Menurut cerita juru makam di TMP Taruna, Jari, 52 tahun, sebelum berdirinya kompleks pemukiman warga dekat dengan makam para pahlawan, tempat itu dulunya dikenal angker. Para warga, kata dia tidak ada yang berani mendatangi kompleks pemakaman selepas magrib. "Ceritanya dulu tempat ini angker, tak ada yang berani lewat ataupun datang ke sini kalau sudah magrib," tutur Jari saat berbincang dengan merdeka.com di kompleks TMP Taruna, Tangerang Selatan, Sabtu pekan lalu.

Menurut Jari, sejak menjadi juru makam tahun 1983, dia kerap mengalami kejadian-kejadian aneh. Pernah suatu waktu Jari mendengar suara para pasukan berbaris. Kejadian itu terjadi beberapa kali menjelang subuh dan magrib. Jari mengaku tak pernah melihat mereka secara kasat mata, namun suara baris-berbaris itu bisa juga terdengar sepintas.

"Saya biasanya keluar subuh untuk mulai menyapu daun-daun di sini. Saya beberapa kali mendengar seperti ada suara sepatu berjalan seperti orang baris-berbaris," katanya.

Tak hanya suara baris-berbaris, Jari juga kerap menyadari kehadiran para serdadu di sekitarnya. Dia mengatakan mereka biasanya tidak mengganggu. Kedatangannya pun sudah dipahami betul oleh Jari, saban kali mau ada penampakan, daun-daun pepohonan kembali berserakan. "Semacam mereka mengganggu saya saja, mungkin karena lupa permisi waktu mulai menyapu," ujar Jari.

Menurut Jari secara batin dia menyadari jika para serdadu itu biasanya berkumpul di sekitar dua pohon beringin. Jari mengatakan dua pohon itulah yang menjadi rumah bagi para arwah serdadu. "Itu rumah mereka, biasa mereka berkumpul di sana," katanya.

Kejadian demi kejadian aneh dialami Jari. Meski demikian, ayah enam orang anak ini mengaku sama sekali tidak mengalami ketakutan melakukan pekerjaannya. Bahkan pernah Jari melihat Daan Mogot berjalan dengan menenteng kepalanya. "Saya tahu itu dia, tetapi saya tidak takut hanya mungkin mau kasih tahu jika mereka dibunuh secara keji pada waktu itu," jelas Jari.

Kerap mendapat kejadian aneh, Jari tetap setia menjalankan profesinya sebagai juru makam. Pun semenjak tiga dari enam anaknya lahir dan besar di rumah berdekatan dengan TMP Taruna, Jari mengaku tak ada kejadian aneh dialami keluarganya. "Saya biasanya duduk di sini malam-malam. Saya merasa sudah dekat sekali dengan makam ini, begitu juga dengan keluarga saya," kata Jari yang merupakan juru makam yang ketiga di TMP Taruna ini.

Kedekatan batiniah inilah rupanya membawa 'berkah' tersendiri bagi Jari. Pada tahun 2000 an, ia mendapatkan sebuah keris di salah satu pohon beringin. Jari mengatakan tidak mendapat wangsit apa-apa ketika mendapatkan keris itu namun dia seperti digerakkan menuju kedua pohon lalu menemukan keris tersebut.

"Waktu itu saya bangun subuh sekali. Tiba-tiba saya seperti diarahkan untuk berjalan ke pohon-pohon itu. Di salah satu pohon saya menemukan sebuah keris itu," kata Jari yang mengaku masih menyimpan keris itu hingga kini.

Setelah mendapat keris, Jari kembali mendapat 'kado' dari makam-makam itu. Di atas makam Daan Mogot, tepatnya di bawah topi serdadu, laki-laki yang masih terlihat bugar ini mendapatkan batu berwarna biru. "Batu itu seperti kerang kecil, kegunaannya untuk kekebalan, tapi saya sudah kasih ke orang. Karena benda-benda seperti itu bisanya hanya dititipkan ke kita," katanya.

Hal yang membuat hati Jari tak urung risau adalah hilangnya dua topi baja dari atas makam. Menurut kabar yang didengarnya, topi baja itu diambil oleh orang gila. Nahasnya, kata Jari, beberapa hari setelah membawa salah satu topi baja, orang gila tersebut dikabarkan tewas.

Namun demikian, Jari melarang keras adanya praktik memberikan sesaji di kompleks pemakaman. Dia hanya membolehkan orang-orang datang untuk berdoa atau mengunjungi TMP Taruna dengan tujuan baik. "Anak-anak pesantren datang berdoa ke sini. Saya melarang jika ada yang membuat sesaji," tegas dia.

Dibalik adanya kejadian gaib di luar nalar dialami Jari ini, mendatangi TMP Taruna seolah-olah menyadari adanya kedamaian di sana. Orang pun boleh duduk dan memandang makam-makam yang berderet rapi, entah mengenang jasa mereka dahulu kala ataupun sekedar berdoa.

(mdk/arb)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.

Baca Selengkapnya
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.

Baca Selengkapnya
Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Begini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda

Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda

Di tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.

Baca Selengkapnya
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik

Baca Selengkapnya
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.

Baca Selengkapnya