Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Donald Trump yang disepelekan

Donald Trump yang disepelekan Donald Trump. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Donald Trump sebagai bakal calon dalam nominasi calon presiden Partai Republik memang unik karena ucapan-ucapannya. Ia dikenal pernah menyatakan bahwa bahwa bangsa Meksiko sebagai bangsa kriminal, pemerkosa, dan pengedar narkotika dan bahwa John McCain, senator yang sangat dihormati di AS bukanlah pahlawan perang.

Ia juga menyebut sekelompok politisi di Washington saat ini bodoh dan pengecut dan apa yang disebut sebagai “impian Amerika” sudah mati. Ia berjanji bahwa jika terpilih menjadi presiden, ia akan mengembalikan impian itu menjadi lebih besar dan lebih baik, lebih kuat dari sebelumnya, dan akan menjadikan Amerika besar kembali. Trump juga sesumbar kepiawaian bisnisnya akan mengembalikan lapangan kerja dari luar Amerika sembari menambahkan akan bersikap tegas pada teroris, pertahanan dan imigrasi.

Dalam politik luar negeri AS, Trump dengan santai pernah berujar bahwa yang membuat hubungan AS dengan Rusia dan China tidak harmonis adalah karena Presiden Putin dan Xi Jinping tidak memandang Presiden Obama sebagai tokoh yang berkharisma. Selain itu mengenai terorisme , penghancuran ladang minyak di Irak adalah jalan satu-satunya untuk menghilangkan sumber pendanaan bagi organisasi bersenjata ISIS.

Tak ayal bila membaca media mainstream AS dalam kontes nominasi bakal calon Presiden Partai Republik untuk pemilu tahun 2016 nampak sekali pemojokan dan olok-olok terhadap pengusaha real estate yang kontroversial, Donald Trump. Dengan tohokan langsung, media seperti Fox News dan CNN menulis bahwa Donald Trump tidak akan memenangi nominasi bakal calon presiden Partai Republik.

Dalam sebuah jajak pendapat yang dirilis 16 Agustus 2015, Fox News menyatakan bahwa dari segi kualifikasi, 52 persen responden umum menyatakan Trump sama sekali atau tidak terlalu “qualified”. Namun dari responden di kalangan Partai Republik, yang menyatakan Trump tidak layak lebih rendah yaitu sebesar 32 persen.

Dalam hal elektabilitas, responden yang ditanya siapa yang akan dipilih antara Hillary Clinton dan Donald Trump, Clinton lebih unggul 5 persen yaitu 47 dibanding 42 persen. Dari segi disukai atau tidak (likability and favorability), Trump menduduki peringkat terendah dibanding calon dari Partai Republik yang lain seperti Ben Carson dan Carly Fiorina. CNN yang mengutip data Pivit, suatu platform pengumpul data interaktif (9/7) menyatakan bahwa peluang Donald Trump untuk memenangi kontens di Partai Republik hanyalah 1 persen.

Publik AS juga digambarkan sebagai mencibir ambisi Trump yang dikemas dalam kampanye bertema Jadikan Amerika Jaya Kembali itu. Mereka menganggap keterlibatannya dalam pilpres AS sebagai pertanda buruk. Sebab, Trump yang juga dikenal sebagai selebriti membuat pilpres 2016 turun kelas. Bahkan ada juga yang menyebut kehadiran Trump akan mengubah kompetisi politik kelas tinggi tersebut setara dengan sirkus semata.

Betapapun derasnya penyudutan oleh media, sebuah survei terbaru di AS menunjukkan, Donald Trump masih memimpin kontes nominasi bakal calon presiden Partai Republik untuk pemilu tahun 2016. Jajak pendapat Universitas Quinnipiac, Kamis (27/8/2015), menunjukkan, konglomerat real estat itu memperoleh 28 persen dukungan dari para pemilih Republik di seluruh Amerika. Dia mengalahkan pesaing terdekatnya, Ben Carson dan bekas Gubernur Florida Jeb Bush, putra dan adik dari dua mantan presiden AS.

Menurut pengamat Partai Republik Scot Faulkner, Trump begitu tidak terkendalinya sehingga dianggap menyegarkan. Inilah yang menjadi pemicu mengapa ia sekarang paling populer dibanding yang lainnya. Walaupun begitu, kebanyakan pengamat memperkirakan popularitas Trump tidak akan bertahan lama.

Meski pencalonan Trump diramalkan bernasib suram, perlu juga diperhartikan pendapat David Karol, professor di Universitas Maryland (The Guardian, 22/8) yang memberi peringatan bagi mereka yang menyepelekan Donald Trump. Katanya Trump adalah unik. Selama ini AS pernah punya banyak calon. Ada yang populis, yang kaya serta independen dan mampu membiayai sendiri kampanyenya, yang berhasil memikat media, atau pengusaha yang masuk ke politik. Bila semua itu digabung dia adalah Donald Trump.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana

10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana

Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.

Baca Selengkapnya
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Minta Masyarakat Fasih Minimal Satu Bahasa Daerah, Ini Alasannya

Jokowi Minta Masyarakat Fasih Minimal Satu Bahasa Daerah, Ini Alasannya

Indonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia

Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia

Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing

Tiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing

Penetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Jokowi: Saya Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Jokowi mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal

Baca Selengkapnya