Merdeka.com - Kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menunjuk Triawan Munaf sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif. Nama Triawan Munaf tidak asing lagi bagi PDI Perjuangan ( PDIP). Sebab, Triawan merupakan pembuat logo banteng moncong putih yang tak lain logo PDIP.

Badan Ekonomi Kreatif ini sebelumnya digagas mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar dan Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.

Pendirian Badan ini diharapkan dapat memberdayakan ekonomi kreatif di Indonesia, sehingga dapat lebih komersial. Sebab, dalam visi dan misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam bidang ekonomi kreatif nantinya akan diurusi oleh badan baru. Badan yang satu level di bawah kementerian itu akan dinamakan Badan Ekonomi Kreatif.

Lalu apa program-program yang akan dibuat nahkoda badan ekonomi kreatif yang disebut-sebut setara dengan menteri itu? Berikut ini penjelasan Triawan, ayah dari artis Sherina Munaf itu dalam wawancara khusus dengan Anwar Khumaini dan Henny Rachma Sari dari merdeka.com:

Apa target dan prioritas program kerja anda terdekat ?

Tentunya, normalnya badan baru di mana pelaksanaan program untuk mencapai sasaran obyektif harus didukung oleh suatu badan yang kuat, baik secara birokrasi dan anggaran. Nah memang untuk bulan-bulan pertama kami dan kawan-kawan sedang menyiapkan itu dulu. Menyiapkan badan yang bagus dan solid yang bisa menjalankan berbagai macam tantangan di berbagai subsektor. Kami tidak menangani satu hal saja. Permintaan kami adalah beri kami waktu untuk mempersiapkan diri.

Lalu apa target yang diberikan Presiden Jokowi ?

Tentunya ada. Selalu dikatakan, seperti online games, e-comerce. Dan itu menciptakan raksasa-raksasa industri dan jutawan biliuner yang bisa memberikan efek kepada masyarakat. Jokowi pesan percepat program untuk bisa meningkatkan sektor itu. Dan sampaikan kepada para praktisi sektor itu untuk tidak buru-buru menjual ide ke pihak asing. Itu yang berulang kali dikatakan Pak Jokowi dan saya setuju itu.

Game online seperti apa sih, karena banyak game-game online ternyata berdampak negatif ?

Itu memerlukan pengawasan orang tua atau pendidik, tapi kita harus akui pertumbuhan gadget memerlukan aps, memerlukan software dan online games yang terus-terusan berkembang ternyata orang Indonesia punya kekuatan itu. Banyak ide-ide dari orang Indonesia yang berkembang. Tapi yang gagal juga banyak. Yang menciptakan bisa 50 kali gagal tapi pasti satu berhasil.

Anda belum punya kantor, kapan disiapkan dan ditempati?

Sekarang dari kantong sendiri dulu ya. Karena kita kan bangun dari awal. Disediakan dengan teman-teman. Targetkan dalam dua bulan sudah ada.

Berapa anggaran yang disiapkan pemerintah ?

APBN kan baru sekitar April. Disetujui setelah itu kan butuh waktu. Tapi anggaran-anggaran lain yang mungkin bisa kita akses.

Ada stigma badan ini akan sia-sia saja dibentuk, bagaimana anda meyakinkan DPR ?

Kita lihat nanti saja soal itu. Yah kita lihat saja, dengan program-program nanti akan kita tunjukan kepada mereka, dan keberadaan badan ini mudah-mudahan bisa.

Tentang penilaian anda terpilih karena balas budi, bagaimana tanggapan anda ?

Enggak betul kalau karena timsus. Banyak yang lebih berjasa. Saya di timsus tidak sepenuhnya terlibat. Saya di timsus kreatif. Saya pikir kontribusi saya sangat minimal, hanya mengagumi Jokowi dari awal.

Bisa ceritakan soal bikin logo PDIP ?

Itu tim ya yang buat logo, tahun 99. Itu kita diminta Ibu Mega untuk menciptakan identitas baru PDIP. Karakter yang baru, segar, progresif. Kita pelajari logo-logo partai politik yang ada. Dan Waktu bikin yang ada, naluri Ibu Mega saat itu tepat. Masalah logo, orang tidak bisa memilih logo secara kolektif. Harus satu orang yang sesuai dengan jiwa. Untuk itu kita design berdasarkan selera, subjektifity. Yang merekomendasikan moncong putih, itu yang dipilih Bu Mega. Kenal dengan Ibu Mega tahun 1998.

Anda punya putri yang juga public figure, apakah nanti akan dimanfaatkan ?

Saya tidak akan melibatkan keluarga di manapun juga. Nanti akan ada pemikiran yang enggak-enggak dari orang-orang yang enggak suka kan.

Anda optimis pertumbuhan industri kreatif 14 persen dalam 5 tahun ?

Optimis, karena tanpa badan ini pun akan tumbuh. Jadi kita akan meng-akselerasi. Optimis sekali. Pertumbuhan dunia itu disumbang dari ekonomi kreatif.

Lalu apa program prioritas lima tahun ke depan ?

Dari 16 subsektor, ada subsektor yang dijadikan lokomotif. Setelah itu subsektor yang lain bisa ikut, jadi tidak ditinggalkan. Tapi kita tidak bisa memprioritaskan satu target, tetap subsektor lain akan ada program-program sendiri yang sifatnya edukasi, pemberdayaan, akses modal dan promosi. Jadi tetap harus semuanya.

Kalau bicara daerah, daerah mana jadi prioritas untuk dikembangkan ?

Tidak ada. Kita tidak ada cabang, tapi nanti akan ada representative perwakilan kalau program itu membutuhkan. Tapi kita akan berkunjung ke daerah-daerah dan bekerja sama dengan pemda. Seperti di Bandung saya sangat ingin bertemu Kang Emil, lalu di Banyuwangi. Tapi semua daerah harus diprioritaskan.

Anda bisa menjamin semua daerah bakal tersentuh ?

Insya Allah. Dijamin menyentuh semua daerah.

Banyak bisnis online dicaplok asing, bagaimana cara anda memproteksi ?

Begini. Ilustrasinya, ada seorang anak kos bikin game. Awalnya dia bayar kosan bulanan susah, tp dia buat game yang sederhana, bagus dan berpotensi lalu ditawar satu miliar. Apa kita bisa bilang jangan dijual? Kan enggak kan. Kita enggak bisa menjamin besok akan ditawar satu miliar kan?

Nah, jadi kita mendorong bukan melarang, tapi mendorong dari modal lokal, pemodal lokal untuk bisa memodali mereka. Jangan kalah dengan pemodal asing. Jadi gak bisa praktisinya yang kita larang, jangan dijual atau kita jamin harganya akan tetap segitu. Sudah pasti kan itu hukum pasar. Ini sudah ada permintaan, pemodalnya berani berhitung, sedangkan resiko yang dihitung bisa memodali potensi-potensi games di Indonesia.