Cita-Cita Ekonomi Syariah Terbesar Dunia

Merdeka.com - Presiden Jokowi tampak bersemangat. Berpidato mengenai ekonomi syariah saat membuka Kongres Ekonomi Umat Islam Kedua. Dengan nada optimis menatap masa depan ekonomi syariah Indonesia. Yakin menjadi yang terbesar di dunia.
Skenario terbaiknya, target itu terwujud dalam 3 tahun. Namun, dengan catatan. Pertumbuhannya selalu konsisten tiap tahun.
"Perkiraan saya Insya Allah dalam 3-4 tahun ini akan masuk ke-2 atau ke-1, kalau growth, kalau pertumbuhannya seperti yang kita lihat sekarang," kata Jokowi.

Indonesia memiliki modal berharga. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia. Jumlahnya mencapai 207 juta jiwa. Angka tersebut setara 87 persen penduduk muslim dunia.
Target Presiden Jokowi bisa saja terwujud. Tentunya dengan beberapa syarat. Pertama, kualitas kelembagaan dan SDM ekonomi syariah ditingkatkan secara konsisten. Diperlukan inovasi berkelanjutan yang tujuannya meningkatkan efektivitas dan efisiensi kelembagaan ekonomi syariah.
"Pemanfaatan kemajuan teknologi adalah hal yang sangat penting," kata Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah Institute Pertanian Bogor (CIEST-IPB), Irfan Syauqi Beik pada merdeka.com.
Kedua, dibutuhkan penguatan regulasi pendukung ekonomi syariah. Misalnya, untuk mengoptimalkan potensi wakaf uang, bank syariah perlu diberi kesempatan menjadi nazhir wakaf uang.
Ketiga, membangun ekosistem ekonomi syariah yang terintegrasi. Sekaligus mampu menghubungkan dan mensinergikan semua stakeholders dengan baik. Keempat, dari sisi masyarakat perlu dorongan edukasi dan sosialisasi ekonomi syariah secara masif.
Saat ini, Indonesia berada di urutan ke empat dunia dalam ekonomi syariah. Di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Posisi Indonesia saat ini lebih dikarenakan keterlambatan waktu untuk menerapkan ekonomi syariah.
Semisal Malaysia. Mereka mengembangkan keuangan dan perbankan syariah sejak tahun 1960-an. Dengan lembaga menabung haji menjadi lembaga keuangan syariah pertama di dunia. Sedangkan di Indonesia baru muncul pada 2014 yakni BPKH.
"Jadi wajar kalau kita jadinya tertinggal karena memang telat negara-negara lain sudah mulai jauh-jauh hari lama. Sederhananya karena mereka lebih awal," Direktur Utama Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono.
Penyebab kedua adalah keberpihakan pemerintah. Negara dengan ekonomi syariah terbesar tidak ragu investasi besar-besaran di sistem tersebut. Tujuannya menciptakan ekosistem.
Tak cuma investasi. Pemain utama dalam sistem ekonomi syariah juga menggenjot peningkatan kapasitas produksi. Selama ini, kapasitas produksi yang rendah membuat Indonesia kerap hanya menjadi pasar.
Masyarakat Indonesia perlu membantu membalikkan keadaan. Caranya dengan mencintai dan membeli produk dalam negeri. Jika pasar dalam negeri sudah terlindungi, dengan sendirinya produk Indonesia akan dicari pasar luar negeri.
"Jadi memang yang menjadi tantangan ke depan adalah satu integrasi dengan dunia usaha yang ingin mendorong produk industri halal termasuk juga bisa lengkap sampai kebagian jasanya," ucap Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo.
Peran masyarakat cukup krusial. Sebagai bagian dari sistem keuangan syariah. Sehingga produk keuangan syariah bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Masyarakat harus mengerti sebelum mencintai produk syariah dalam negeri. Saat ini, tingkat literasi keuangan syariah Indonesia sebesar 8,9 persen.
"Berbanding dengan literasi keuangan konvensional 75,3 persen. Jadi sebetulnya dengan banyak diangkat mengenai keuangan ekonomi syariah, (diharapkan) masyarakat banyak yang lebih kenal."
Ada harapan dari generasi milenial dan generasi Z atau dikenal dengan istilah Gen Z. Kedua generasi ini memiliki populasi sangat signifikan dari total penduduk di Indonesia. Selain itu, mereka melek teknologi dan informasi. Generasi ini bisa menjadi kunci utama untuk mendongkrak pertumbuhan keuangan syariah.
"Dengan jumlah sekitar 28 sampai 30 persen dari total penduduk ditambah lagi dengan generasi z yang jumlahnya lebih dari 27 persen ini potensial," jelas Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara.
Peluang tersebut kian menarik, manakala generasi milenial dan Gen Z telah mengadopsi digitalisasi sebagai gaya hidup baru. Berdasarkan survei, sekitar 94 persen generasi milenial Indonesia terkoneksi dengan internet. Sebanyak 79 persen milenial membuka smartphone 1 menit setelah bangun tidur.
"Kita tentu berharap industri keuangan syariah bisa menangkap potensi ini, dan menjadikan digitalisasi salah satu pilihan model bisnis baru," ungkapnya.

Keunggulan Ekonomi Syariah
Pengamat Ekonomi Syariah IPB University, Irfan Syauqi Beik mengungkapkan, ekonomi syariah memiliki sejumlah kelebihan dibanding sistem konvensional. Kelebihan pertama terletak pada aspek keadilan.
"Ini tercermin dari semua aktivitas yang dilakukan. Akad bagi hasil contohnya, adalah akad yang mencerminkan adanya keadilan dalam berbisnis."
Secara luas, sistem ekonomi syariah juga melarang perputaran harta di tangan segelintir kelompok. Ini menggambarkan nilai keadilan yang dijunjung. Jika sistem ekonomi melahirkan ketidakadilan dan kesenjangan, maka tidak sesuai dengan syariah.
Keunggulan kedua pada aspek halal. Ekonomi syariah menentang hal yang haram. Baik haram dari sisi bentuk fisik maupun haram secara proses. Contohnya korupsi, mengurangi takaran, berlaku curang, dan lain sebagainya.
"Jadi ekonomi Islam itu bukan ekonomi yang menghalalkan segala macam cara," tuturnya.
©2021 Merdeka.com
Keunggulan ketiga, ekonomi syariah senantiasa berorientasi pada kemaslahatan dan mencegah kemudharatan. Contohnya, menjaga kelestarian alam. Ekonomi syariah adalah ekonomi yang secara otomatis akan menjaga lingkungan, karena ada perintah dalam Alquran dan hadits yang melarang untuk merusak alam, termasuk dalam kegiatan ekonomi.
"Jadi 3 hal ini merupakan nilai dasar ekonomi syariah. Adil, halal, dan maslahat."
Sistem ekonomi syariah dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi. Kecenderungannya, produk dan jasa halal makin populer. Masyarakat baik di dalam maupun luar negeri mulai melihat sisi baik dalam ekonomi syariah yang sesuai dengan nilai kemanusiaan yang mereka inginkan secara naluriah.
"Dengan demand yang tumbuh besar berarti dari sisi supply chain kalau kita lihat ini bisa menggerakkan proses produksi barang dan jasa kita. Harusnya ini akan bisa menggerakkan ekonomi kita," kata Peneliti Ekonomi Syariah dari SEBI School of Islamic, Azis Setiawan.
Dari kondisi itu, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ventje Rahardjo berani memproyeksi perkembangan ekonomi syariah bergerak positif di 2022. Ini berkaca dari kinerja industri syariah yang tetap tumbuh meski di tengah pandemi Covid-19.
"Kami di KNEKS masih punya optimisme bahwa di 2022 dan seterusnya pertumbuhan perbankan syariah masih lebih baik dibandingkan 2021," singkat Ventje Rahardjo.
Penulis: Dwi Aditya Putra, Wilfridus Setu Embu, Harwanto Bimo Pratomo
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


8 Potret Muhammad Ivan Lubis Calon Menantu Tora Sudiro yang Bekerja di Kementrian dan Hobi Berkuda
Muhammad Ivan Lubis akan segera mempersunting anak Tora Sudiro yang berasal dari pernikahan sebelumnya dengan Anggraini Kadiman.
Baca Selengkapnya


Jelang Pensiun, Serma M Buang Jalan Kaki 50 KM ke Kodim 0611 Garut 'Alhamdulillah Kekuatan Masih Stabil'
Aksi prajurit TNI lakukan long march menjelang pensiun.
Baca Selengkapnya


Jenderal Agus Subiyanto Sowan ke Mantan Panglima ABRI Ditemani Istri Tercinta, Begini Momennya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bersama sang istri berkunjung ke kediaman mantan Panglima ABRI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Baca Selengkapnya


Penjelasan Lengkap Marshanda Soal Artis yang Dilarang Bergaul Dengannya
Menurut Marshanda, penting untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada publik. Baginya, berbicara tentang hal yang mengganjal dapat memberikan rasa lega.
Baca Selengkapnya

Kunjungi Rumah Teknologi, Ganjar Tekankan Pentingnya Keterlibatan Masyarakat dalam Pembangunan IKN
Ganjar menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan IKN sesuai amanat Undang-Undang.
Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Dukung Kementan Sempurnakan Aplikasi i-Pubers, Tingkatkan Penyaluran Pupuk
Penyempurnaan ini untuk meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca Selengkapnya

Besok, Jokowi Lantik Ridwan Mansyur Jadi Hakim MK Gantikan Manahan Sitompul
Ridwan akan mengucap sumpah sebagai Hakim Konstitusi di Istana Negara, Jakarta, pada pukul 10.30 WIB.
Baca Selengkapnya

Resep Ayam Goreng Selimut Telur, Olahan Viral Cita Rasa Lezat
Ayam goreng selimut memiliki tekstur garing, lembut, dan cita rasa gurih.
Baca Selengkapnya

Generasi Milenial dan Gen Z Sepakat Uang Bisa Membeli Kebahagiaan
Banyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.
Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Tuding Ada Skenario Besar di Balik Pemilihan Gubernur Jakarta oleh Presiden dalam RUU DKJ
Pasal pemilihan gubernur oleh presiden berbahaya akan mematikan demokrasi.
Baca Selengkapnya

Tips Berlibur Hemat Agar Kantong Tak Jebol
Menjelang akhir tahun, banyak orang yang telah merencanakan untuk berlibur.
Baca Selengkapnya