Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita mantan teroris ditolak bikin KTP

Cerita mantan teroris ditolak bikin KTP Operasi Tinombala 2016. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Machmudi Haryono alias Yusuf Adirima, atau biasa disapa Ucup merupakan contoh mantan napi kasus teroris yang berhasil kembali ke masyarakat. Perjuangannya tidak mudah. Usaha kulinernya dicurigai sebagai tempat kumpul para teroris yang dituding sedangn menunggu waktu untuk beraksi kapan saja. Tak peduli dengan cap miring, Yusuf berhasil membuktikan dirinya telah insyaf dan membantu rekan-rekannya sesama mantan napi terorisme untuk kembali ke jalan yang benar.

Yusuf kini punya usaha rumah makan Dapoer Bistik di Solo, rental mobil dan usaha laundry di Semarang yang cukup menghasilkan. Dia juga mempekerjakan rekan-rekannya sesama mantan teroris dan mencarikan modal bagi mereka yang ingin berbisnis sendiri. Termasuk menerima keluh kesah mereka yang ditolak untuk kembali ke masyarakat.

Seperti yang dialami salah satu rekan Yusuf yang enggan diungkapkan namanya. Saat ingin mengurus kembali Kartu Tanda Penduduk (KTP) di wilayah tempatnya bermukim, dia ditolak saat mengurus KTP dan tidak diberikan sebagian haknya sebagai WNI.

"Ada yang barusan keluar dari lapas, Mas sampai sekarang saya belum punya KTP. Lho? Kok bisa? Saya enggak diterima," ujar Yusuf menceritakan keluhan rekannya saat ditemui di merdeka.com di kediamannya Selasa (29/11).

Menurut Yusuf jika seorang mantan teroris dipersulit saat ingin mendapatkan KTP dan ingin mendapatkan status maka dikhawatirkan akan muncul rasa kebencian kembali terhadap pemerintah. "Seperti kejadian di Karanganyar, (dia bilang) wes saya ndak KTP-KTP nan ndak apa-apa! Ndak NKRI-NKRI juga nggak apa-apa! Sampai seperti itu kan itu satu langkah menuju kebencian (NKRI)," ungkapnya.

yusuf adirima

yusuf adirima ©2016 Merdeka.com/parwito

Yusuf mencontohkan pengeboman di Mapolresta Solo, Jawa Tengah dirinya meyakini jika aksi pengeboman itu bukan dari kelompok teroris yang besar. Sehingga, usai melakukan pengeboman dan melukai seorang anggota polisi, para pelaku secara cepat ditangkap oleh Densus 88. Itu karena pelaku teroris tidak mempunyai jaringan besar.

"Seperti kejadian di Mapolresta Solo, kecil-kecil kelompoknya nggak masalah mereka berangkat. Di sana ada gereja, tak sikate (saya bom) sendiri. Buktinya apa? Setelah ngebom, lari nggak ada yang membantu. Soalnya aksi sendiri. Tapi kalau kelompok ngebom di sini, dijemput lari ke jaringan kelompok lebih besar," jelasnya.

Demikian juga aksi pelemparan bom molotov di depan gereja di Samarinda yang awal tertangkap pelakunya hanya satu. Namun kemudian setelah dilakukan penyelidikan Densus 88 berhasil menangkap jaringannya.

"Pelaku satu, tapi yang ditangkap kalau tidak salah 7 atau 15 orang lah. Orang-orang di sekitar dia (pelaku pengeboman) kenapa tidak diprotek? Contoh, si fulan ini pulangnya ke Samarinda. Siapa sih teman-teman sekitarnya di Samarinda? Kan mustahil kalau mereka nggak tahu. Oh ini si fulan bebas, ada informasi kepada kami, oh pulang ke Samarinda. Bapasnya di Balikpapan. Ada istri di sana soalnya," terangnya.

Dua contoh kejadian pengeboman itulah menurut Yusuf yang menjadi bukti bahwa BNPT gagal dalam melakukan langkah deradikalisasi. Sehingga pelaku teroris yang usai menjalani hukuman menjadi tobat bukan malah mengulanginya.

Yusuf berharap BNPT bisa membuka mata bahwa mantan teroris bisa hidup kembali normal di masyarakat. Dirinya meyakinkan banyak mantan teroris punya keinginan kuat untuk kembali ke jalan yang benar.

"Dikatakan gagal karena kecolongan sudah beberapa kali. Kalau kecolongan sekali tidak. Banyak kali lah istilahnya. Dan ada mantan teroris yang kembali melakukan aksi terornya, ya akan ada. Saya yakin masih akan ada. Tinggal agresivitas BNPT sebagai penanggung jawab (deradikalisasi) ini. Yang tahu kan BNPT kenapa tidak ditindaklanjuti? Didatangi, diajak bicara. Mas setelah bebas mau usaha apa? Kita kan tidak tahu apa yang terjadi di dalam (lapas) dan apa yang terjadi di luar lapas (setelah bebas)," pungkasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Cara Berteman dengan Mantan, Ketahui Beberapa Kondisi yang Perlu Dihindari

10 Cara Berteman dengan Mantan, Ketahui Beberapa Kondisi yang Perlu Dihindari

Terkadang, mencoba berteman dengan mantan diperlukan untuk sebagian orang.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Perjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang

Perjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang

Korban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.

Baca Selengkapnya
Perempuan 19 tahun di Kediri Tewas Misterius di Kamar Mandi Pacar, Tubuh Penuh Luka

Perempuan 19 tahun di Kediri Tewas Misterius di Kamar Mandi Pacar, Tubuh Penuh Luka

Kaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.

Baca Selengkapnya
13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia

13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia

Seseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya