Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BMKG: Gempa Besar Merupakan Siklus, Pasti Terulang

BMKG: Gempa Besar Merupakan Siklus, Pasti Terulang Ilustrasi gempa bumi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat digemparkan dengan informasi potensi gempa bumi bermagnitudo 8,7 dan tsunami setinggi 29 meter di sepanjang pesisir selatan Jawa Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, proses penelitian hingga mengerucut kepada kesimpulan adanya potensi gempa dahsyat tersebut berdasarkan dua tahap kajian.

"Tahap pertama adalah menentukan magnitudo tertarget di segmen megathrust selatan Jawa Timur," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada merdeka.com.

Sedangkan tahap kedua adalah menjadikan magnitudo gempa tertarget yang dihasilkan tersebut, selanjutnya dimodelkan dampaknya berupa tsunami yang mungkin terjadi dari inputan magnitudo tertarget tersebut.

Dari situ, kemudian simulasi virtual berlanjut pada dampak dengan skala yang lebih luas termasuk di dalamnya arak landasan tsunami di daratan.

Menurut Daryono, perulangan gempa besar secara konseptual ada dan pasti terjadi. Hal ini lantaran peristiwa gempa besar adalah merupakan sebuah siklus.

Berikut wawancara khusus merdeka.com dengan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono:

Terkait potensi gempa magnitudo 8,7 diikuti tsunami 29 meter di pesisir selatan Jawa Timur. Bagaimana proses penelitian sehingga mengerucut kepada kesimpulan potensi gempa tersebut?

Proses penelitian hingga muncul kesimpulan potensi gempa magnitudo 8,7 diikuti tsunami 29 meter di pesisir selatan Jawa Timur ini melalui dua tahap kajian, di mana tahap pertama adalah menentukan magnitudo tertarget di segmen megathrust selatan Jawa Timur, dan kedua menjadikan magnitudo gempa tertarget yang dihasilkan tersebut, selanjutnya memodelkan tsunami yang mungkin terjadi dari input-an magnitudo tertarget tersebut.

Dalam menentukan magnitudo tertarget atau magnitudo maksimum, dilakukan dengan menghitung panjang segmen subduksi megathrust dan lebar slip yang mungkin terjadi. Selanjutnya dihitung menggunakan metode Wells and Coppersmith (1994), sehingga diperoleh magnitudo maksimum yang mungkin terjadi dari sumber gempa megathrust di wilayah tersebut.

Besarnya magnitudo maksimum yang mungkin terjadi ini selanjutnya dijadikan input-an software pemodelan tsunami, yang kemudian dihasilkan skenario model tsunami meliputi waktu tiba tsunami, tinggi tsunami dan jarak landasan tsunami di daratan. Dalam hal ini untuk Jawa Timur memiliki potensi gempa dengan magnitudo 8,7 yang diikuti tsunami dengan tinggi maksimum 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek, dengan waktu tiba tercepat 20-24 menit di Kabupaten Blitar.

BMKG menyatakan potensi gempa tersebut erat kaitannya dengan siklus gempa 100 tahun. jelaskan secara rinci mengenai ini?

Perulangan gempa besar atau return period secara konseptual ada dan pasti terjadi, karena peristiwa gempa besar adalah siklus. Tetapi masih sulit untuk memastikan kapan terjadinya perulangan gempa besar itu. Memang ada metoda statistik untuk menghitung periode ulang gempa, tetapi belum ada yang tepat menghasilkan informasi yang valid terkait kapan gempa besar akan terjadi pada tahun berapa, bulan apa atau bahkan tanggal berapa.

Dengan menggunakan metoda statistik, para ahli dapat melakukan perhitungan periode ulang gempa, tetapi dalam kenyataannya, hitungan yang dilakukan belum ada yang sukses dengan tepat mampu menjawab kapan terjadi perulangan gempa terjadi. Jadi masalah perulangan gempa ini masih dalam taraf kajian atau riset, dan hasil kajiannya belum dioperasionalkan. Dalam hal ini BMKG tidak pernah menyatakan adanya siklus gempa 100 tahunan di selatan Jawa Timur.

Bisa digambarkan atau diinformasikan seperti apa dahsyatnya gempa 100 tahun lalu tersebut?

Sekali lagi kami sampaikan bahwa BMKG tidak pernah menyatakan adanya siklus gempa besar 100 tahunan di selatan Jawa Timur, karena berdasarkan data sejarah gempa dalam katalog gempa tidak terdapat siklus 100 tahunan tersebut.

Kondisi lempeng yang terdapat di pesisir selatan Jawa Timur saat ini bagaimana?

Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa kondisi terkini dari lempeng tektonik di selatan Jawa Timur tampak sangat aktif. Gempa sering terjadi dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalamannya. Aktivitas kegempaan Jawa Timur selama Periode 2008–2020 menunjukkan adanya loncatan peningkatan aktivitas kegempaan lima tahun terakhir.

Pernyataan BMKG terkait siklus gempa 100 tahunan tersebut dibantah BNPB. Benang merah atau titik temu dari dua pernyataan tersebut bagaimana? biar masyarakat juga tidak bingung

Sekali lagi kami sampaikan bahwa BMKG tidak pernah menyatakan adanya siklus gempa besar 100 tahunan di selatan Jawa Timur, dan masyarakat tidak perlu bingung dengan hal tersebut. Siklus gempa 100 tahunan selatan Jawa yang ditulis oleh awak media beberapa waktu lalu merupakan hasil interpretasi dan improvisasi awak media sendiri, yang salah dalam menafsirkan penjelasan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Malang terkait periode ulang gempa. Tetapi hal ini sudah diklarifikasi oleh awak media tersebut, karena BMKG memang tidak pernah menyatakan adanya siklus gempa 100 tahunan di selatan Jawa Timur.

Langkah antisipasi atau mitigasai apa saja yang dilakukan BMKG terkait potensi gempa dahsyat tersebut?

BMKG akan terus mendorong pemerintah daerah untuk mewujudkan upaya mitigasi struktural dengan membangun bangunan aman gempa dan tsunami. BMKG melalui program Sekolah Lapang Gempa akan terus melakukan upaya pendampingan dalam edukasi mitigasi, respons warning, membantu membuat SOP, dan penguatan pemahaman evakuasi mandiri. Dalam merealisasikan antisipasi dan mitigasi bencana, BMKG juga telah memasang peralatan diseminasi WRS NewGen sebanyak 28 lokasi di Jawa Timur dan membangun sirine untuk perintah evakuasi. BMKG juga akan terus meningkatkan performa dalam memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami secara lebih cepat dan akurat.

Apakah ada penambahan alat deteksi gempa di titik titik pantai pesisir selatan Jawa Timur?

Provinsi Jawa Timur saat ini sudah terpasang lebih dari 30 sensor seismograf dan sudah cukup ideal dalam mendukung operasional monitoring gempa, yang mampu memberikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami dengan cepat. Meski demikian BMKG dalam tahun 2022 nanti masih akan memasang sebanyak empat sensor seismograf di Lumajang, Sumenep, Ponorogo dan Malang, agar performa BMKG dalam memberikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami semakin memuaskan.

Apa yang harus dilakukan pemerintah daerah dan masyarakat saat ini dalam menyikapi potensi gempa dahsyat tersebut?

Masyarakat harus memahami cara selamat saat terjadi gempa, selain itu perlu mewujudkan bangunan tahan gempa atau ramah gempa. Karena gempa dahsyat dapat memicu terjadinya tsunami, maka pemerintah daerah dengan dukungan pemerintah pusat, pihak swasta bersama masyarakat harus menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi yang layak dan memadai.

BPBD memastikan sistem peringatan dini di daerah rawan beroperasi atau terpelihara dengan layak dan terjaga selama 24 jam setiap hari untuk meneruskan Peringatan Dini dari BMKG. Pemerintah Daerah dengan Pusat melakukan penataan tata ruang pantai rawan tsunami berbasis risiko tsunami. Agar masyarakat aman dari tsunami, perlu menjaga kelestarian ekosistem pantai sebagai zona sempadan untuk pertahanan terhadap tsunami dan abrasi. Pemerintah Daerah dengan pihak terkait perlu membangun kapasitas masyarakat atau edukasi masyarakat untuk melakukan respons penyelamatan diri secara tepat saat terjadi gempa dan tsunami.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban, Warga Surabaya Rasakan Getaran Beberapa Detik

Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban, Warga Surabaya Rasakan Getaran Beberapa Detik

Dalam keterangannya, BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo

Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo

Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Ransiki Manokwari

Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Ransiki Manokwari

BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi

Gempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi

Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pulau Karatung Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pulau Karatung Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Baca Selengkapnya
Gempa Dahsyat Magnitudo 7.4 Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Setinggi 5 Meter Dikeluarkan

Gempa Dahsyat Magnitudo 7.4 Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Setinggi 5 Meter Dikeluarkan

Gempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang

Baca Selengkapnya
Karutung Sulut Diguncang Gempa Bumi 6 Magnitudo

Karutung Sulut Diguncang Gempa Bumi 6 Magnitudo

Pusat gempa tersebut berada di laut sebelah Barat Pulau Karatung atau berjarak 110 kilometer barat laut Karutung, Sulawesi Utara, di kedalaman 141 kilometer.

Baca Selengkapnya
Tsunami Hantam Jepang Setelah Digucang Gempa Berkekuatan 7,6 Magnitudo

Tsunami Hantam Jepang Setelah Digucang Gempa Berkekuatan 7,6 Magnitudo

Pemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pesisir Selatan Sumbar, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pesisir Selatan Sumbar, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa berkekuatan magnitudo 5,3 guncang wilayah pesisir Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu, (20/3) sore

Baca Selengkapnya