Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bila election itu massa culasin caleg

Bila election itu massa culasin caleg surat suara pemilu. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Rumus Eyang Albert Einsten E = mc2 dapat digunakan memperkokoh demokrasi. Asalkan E = mc2 berwujud jadi Election = massa cuekin caleg (calon legislatif) bila caleg ngangpauin massa.

Tapi, dalam pemilu Indonesia, E = mc2 bisa berwujud jadi Election = massa culasin caleg. Seorang caleg DPR 2009 salah satu daerah pemilihan (dapil) di Jatim mbocorin, bahwa dia orang ada disamperin sama gembong satu kelurahan. Si gembong ada ngedabrus, bahwa jika tersedia sesajen angpau, sang caleg bisa ngalab suara kelurahannya. Lho, kok pemilih minta sogokan?

Tapi, berapakah besarnya sesajen buat kepilih? "Untuk aktivis kemasyarakatan, setidaknya membutuhkan biaya Rp 800 juta hingga Rp 1,2 miliar, sedangkan publik figur minimal Rp 300 juta. Kalau tidak ada modal kapital yang luar biasa, kemungkinan terpilihnya kecil," ujar Pramono Anung.

Besarnya ongkos itu bisa dilacak melalui terawangan Eyang Rae/Hanby/Loosemore. Bahwa, setiap dapil berambang gaib dobel: Ambang Gaib Atas (Tupper) dan Ambang Gaib Bawah (Tlower).

Satu partai pasti ber kursi, jika lolos Ambang Gaib Atas. Yaitu Tupper = 100%/(M+1), dengan M jumlah kursi dapil. Buat penghitungan suara metoda kuota largest remainders yang kita pakai, partai boleh mengharapkan kursi (biasanya sisa kursi), jika lewat Ambang Gaib Bawah. Yakni Tlower = 100%/(2M). Buat dapil berkursi banyak, ramalan Eyang Lipjhart Teffectiv = 75%/(M+1) boleh dipakai.

Contoh kongkrit misalnya dapil VI Jabar 2014 yang berkursi 6. Partai boleh mengharap ngalap kursi jika lolos Tlower alias meraup 8,33% suara sah dapil. Biasanya, suara sah itu sekitar 60 s/d 70% penduduk. Sebab suara terbanyak, seorang caleg harus nyantet sekongkolannya demi meraup suara ngetop di kubunya. Yang berabe, jika massa pemilih culasin angpau dari segenap partai dan caleg.

Dari contoh tersebut kepergoklah, bahwa Ambang Gaib itu Parliamentary Threshold (PT) juga. Jadi, di Indonesia itu ada 2 PT: PT resmi 3,5% dan PT gaib nan serem.

Contoh di atas itu juga menguak tabir soal beragamnya alam gaib dalam satu provinsi buat pemilu DPR 2014. Misalnya di Jabar: Dapil IV dan VI yang masing-masing berkursi 6 itu, dihadang Ambang Gaib sadisan (Tupper 14,28% dan Tlower 8,33%) ketimbang di Dapil II, VII dan XI Jabar yang masing-masing berkursi 10 (Tupper 9,09 dan Tlower 5,00%).

Alhasil, dalam satu provinsi, pencalegan di Dapil IV dan VI Jabar lebih bejat dan lebih diskriminatif ketimbang di Dapil VII, II dan XI Jawa Barat.

Di tingkat DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota mesumnya kebangetan. Misalnya di DPRD Kota Ternate, berkursi 30, ada dapil berkursi 3 (dapil 4) dan berkursi 12 (dapil 1). Hantu penghisap darah di dapil berkursi 3 (Tlower 16,67%) itu luar binasa angkernya daripada di dapil 1 (Tlower 4,17%).

Gara-gara itu, amat ketatlah penciptaan dapil di Swiss, penganut demokrasi konsensual, sistem proporsional daftar terbuka suara terbanyak serta sangat mematuhi asas proporsionalitas dan tingginya derajat keterwakilan. Maka umpamanya, Mahkamah Agung (MA) Swiss pada 12/2002, mengharamkan perbedaan kursi dapil dalam satu wilayah macam di kota Ternate. Juga MA Swis berfatwa, demi konstitusionalitas, dapil termini mesti ber-Tupper sebesar 10,00%. Alias berkursi 10.

Tapi karena dalam satu wilayah sulit menbentuk dapil berkursi minimal akibat santet antara lain kohevitas, coterminous, contiguity atau compactness, maka ditetapkanlah sistem biproporsional, ramuan paranormal matematika Universitas Augsburg, Eyang Prof Dr Friedrich Pukelsheim. Jurusnya: Mula-mula kursi dihitung habis di satu dapil. Lalu dikoreksi lewat alokasi kursi secara wilayah.

Sebab "deepening democracy" khayalannya UU Pemilu Legislatif No 8/2012, mungkin sebaiknya para caleg dan massa pemilih perlu bersesajen berupa nasi dang-dangan beras sepitrah, ayam hitam mulus dipanggang dan 7 macam sayuran, agar tidak saling ngangpauin dan morotin. Di samping itu, supaya penampilan para caleg berpendar-pendar, ritual kungkum dan cuci mulut layak dilakukan buat mengelak bualan yang melekat di bibir.

(mdk/tts)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Baca Selengkapnya
Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!

Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!

Cak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
AHY Tak Percaya Hasil Survei Tempatkan Demokrat Hanya Dapat 4 Persen

AHY Tak Percaya Hasil Survei Tempatkan Demokrat Hanya Dapat 4 Persen

Demokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.

Baca Selengkapnya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.

Baca Selengkapnya
Pertanyaan tentang Pemilu dan Jawabannya, Tambah Wawasan sebelum Memilih

Pertanyaan tentang Pemilu dan Jawabannya, Tambah Wawasan sebelum Memilih

Sebagai warga negara Indonesia yang demokratis, Anda tentu ingin mengetahui lebih banyak tentang pemilu, apalagi jika Anda adalah pemilih baru.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Ciri Pemilu yang Demokratis adalah Bebas, Adil, dan Rahasia, Berikut Penjelasannya

Ciri Pemilu yang Demokratis adalah Bebas, Adil, dan Rahasia, Berikut Penjelasannya

Pemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.

Baca Selengkapnya