Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Kestity Pringgoharjono

Profil Kestity Pringgoharjono | Merdeka.com

Kestity Pringgoharjono lahir di Jakarta pada tanggal 10 Februari 1974. Kestity Pringgoharjono yang memiliki nama asli Kestity Adyandini ini meraih gelar master di bidang keuangan di Universitas Macquarie, Sydney, Australia. Selulus dari sana, dia lantas bekerja di sebuah bank. Saat bekerja inilah, Kestity menemukan dan tertarik dengan Serat Centhini, salah satu karya sastra Jawa penting yang muncul di awal era 1800-an.

Kesty, begitu sapaannya, kemudian mengonsep dan merealisasikan proyek penerbitan buku The Centhini Story: The Javanese Journey of Life  yang selanjutnya diterbitkan oleh penerbit Marshall Cavendish, Singapura, tahun 2006. Buku itu dia kerjakan bersama seorang pakar sastra jawa Doktor Soewito Santoso yang saat itu mengajar di Universitas Nasional Australia berdasarkan naskah Serat Centhini. Buku The Centhini Story  sendiri merupakan buku berjenis cofee table yang nyaman dibaca sambil santai. Buku setebal 400 halaman itu juga disertai foto-foto karya fotografer Fendi Siregar. Di dalam buku buku The Centhini Story, ada bagian yang mengupas tentang cara orang Jawa memilih istri yang baik, yaitu dengan mempertimbangkan bobot, bebet, dan bibit. Dalam bibit masih diurai lagi, yaitu tentang 20 tipe perempuan, antara lain plongeh, sumeh, manis, dan mrakati. Sebelum akhirnya rampung mengerjakan naskah buku The Centhini Story,  Kesty terlebih dulu mencari pakar sastra Jawa yang mampu mengolah Serat Centhini menjadi bacaan yang nyaman bagi siapa saja.

Dari perpustakaan Mangkunegaran, Solo, dia disarankan mencari pakar sastra Jawa Doktor Soewito Santoso yang saat itu tinggal di Australia. Kesty lalu menghubungi penerbit Marshall Cavendish, Singapura. Buku yang terbit tahun 2006 dicetak sebanyak 5.000 eksemplar. Kesty mengerjakan proyeknya itu ketika dia tengah menyusui anak keduanya yang kini berumur lima tahun. Saat itu ia bermukim di Singapura. Suaminya, Muljono Pringgoharjono, seorang bankir yang bekerja di sebuah bank di negeri tersebut.

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Profil

  • Nama Lengkap

    Kestity Pringgoharjono

  • Alias

    Kestity Adyandini | Kesty

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Jakarta

  • Tanggal Lahir

    1974-02-10

  • Zodiak

    Aquarius

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Suami

    Muljono Pronggoharjono

  • Biografi

    Kestity Pringgoharjono lahir di Jakarta pada tanggal 10 Februari 1974. Kestity Pringgoharjono yang memiliki nama asli Kestity Adyandini ini meraih gelar master di bidang keuangan di Universitas Macquarie, Sydney, Australia. Selulus dari sana, dia lantas bekerja di sebuah bank. Saat bekerja inilah, Kestity menemukan dan tertarik dengan Serat Centhini, salah satu karya sastra Jawa penting yang muncul di awal era 1800-an.

    Kesty, begitu sapaannya, kemudian mengonsep dan merealisasikan proyek penerbitan buku The Centhini Story: The Javanese Journey of Life  yang selanjutnya diterbitkan oleh penerbit Marshall Cavendish, Singapura, tahun 2006. Buku itu dia kerjakan bersama seorang pakar sastra jawa Doktor Soewito Santoso yang saat itu mengajar di Universitas Nasional Australia berdasarkan naskah Serat Centhini. Buku The Centhini Story  sendiri merupakan buku berjenis cofee table yang nyaman dibaca sambil santai. Buku setebal 400 halaman itu juga disertai foto-foto karya fotografer Fendi Siregar. Di dalam buku buku The Centhini Story, ada bagian yang mengupas tentang cara orang Jawa memilih istri yang baik, yaitu dengan mempertimbangkan bobot, bebet, dan bibit. Dalam bibit masih diurai lagi, yaitu tentang 20 tipe perempuan, antara lain plongeh, sumeh, manis, dan mrakati. Sebelum akhirnya rampung mengerjakan naskah buku The Centhini Story,  Kesty terlebih dulu mencari pakar sastra Jawa yang mampu mengolah Serat Centhini menjadi bacaan yang nyaman bagi siapa saja.

    Dari perpustakaan Mangkunegaran, Solo, dia disarankan mencari pakar sastra Jawa Doktor Soewito Santoso yang saat itu tinggal di Australia. Kesty lalu menghubungi penerbit Marshall Cavendish, Singapura. Buku yang terbit tahun 2006 dicetak sebanyak 5.000 eksemplar. Kesty mengerjakan proyeknya itu ketika dia tengah menyusui anak keduanya yang kini berumur lima tahun. Saat itu ia bermukim di Singapura. Suaminya, Muljono Pringgoharjono, seorang bankir yang bekerja di sebuah bank di negeri tersebut.

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

  • Pendidikan

    • Master of Applied Finance, Macquarie University, Sidney
    • Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
    • Art History Course, Teh Victoria and Albert Museum, London
    • Asian Art Diploma, The British Museum, London

  • Karir

    • 2003-sekarang: presiden dari "Preserve Indonesia"
    • Penerbitan "The Centhini Story: The Javanese Journey of Life" dengan Marshall Cavendish (Times Editions), Singapura 2006

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya